Internasional
Dunia Islam Kutuk Penyerangan Jenin
Sebanyak 190 warga Palestina gugur dibunuh Israel tahun ini.
ANKARA -- Sejumlah badan yang menaungi negara-negara mayoritas Muslim mengecam serangan tentara Israel yang membunuh sembilan orang di Jenin, Tepi Barat. Kekerasan di Tepi Barat itu menambah daftar panjang warga Palestina yang gugur tahun ini.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk operasi militer Israel di kota Palestina, Jenin. Sembilan warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan tentara Israel, yang mana delapan diantaranya berada di Jenin. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 50 warga Palestina mengalami luka.
"Kejahatan keji ini merupakan perpanjangan aksi dari kejahatan dan terorisme negara terorganisir, yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina," kata OKI dalam sebuah pernyataan dikutip di Anadolu Agency, Selasa (4/7/2023).
Kelompok yang berbasis di Jeddah unu menganggap Israel bertanggung jawab atas dampak dari kejahatan keji ini. Aksi yang dilakukan oleh militer itu dinilai membutuhkan penyelidikan dan pertanggungjawaban.
"Dewan Keamanan PBB diminta bertanggung jawab, menegakkan resolusi yang relevan, mengakhiri terorisme Israel yang terus menerus ini, dan memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina," lanjut mereka.
Radio Tentara Israel mengatakan bahwa lebih dari 1.000 tentara dan puluhan drone mengambil bagian dalam operasi militer di Jenin pada Senin. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan operasi itu difokuskan pada kamp pengungsi Jenin. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang telah mereka lakukan dan akan terus dilakukan.
Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir, di tengah serangan berulang Israel ke kota-kota Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya hampir 190 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini. Selain itu, 25 orang Israel juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.
Sekretariat umum Liga Negara-negara Arab juga mengutuk tentara Israel karena "penggunaan kekuatan militer yang berlebihan" terhadap orang-orang Jenin di bagian utara Tepi Barat pada hari Senin (3/7/2023).
Liga Arab juga mengecam penggunaan "penerbangan, melawan orang-orang tak bersenjata di kota, desa, dan kamp, serta serangan dan terorisme yang dilakukan oleh pemukim di bawah perlindungan tentara Israel."
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Liga Arab menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas agresi ini dan kejahatan ini sebagai kejahatan perang dan pelanggaran perjanjian, hukum dan resolusi legitimasi internasional.
Liga mengatakan tindakan Israel telah merusak upaya untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Itu memperingatkan konsekuensi dari agresi ini dan dampaknya yang sangat berbahaya pada keamanan dan stabilitas di Palestina dan wilayah tersebut.
Dilansir dari Arab News, Selasa (4/7/2023), Liga meminta komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk menghentikan agresi Israel dan memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan di Twitter pada Senin bahwa pemboman kota dan kamp oleh pesawat dan pembongkaran rumah dan jalan adalah hukuman kolektif dan balas dendam yang hanya akan menyebabkan ledakan situasi lebih lanjut. "Kami memohon kepada para pendukung perdamaian di seluruh dunia untuk segera campur tangan untuk menghentikan proses jahat dan kriminal ini," ujarnya menambahkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa Israel mencemooh hukum internasional, yang memaksakan kewajiban yang jelas dan spesifik pada negara sebagai kekuatan pendudukan.
Mesir memperingatkan "bahaya serius dari eskalasi Israel yang sedang berlangsung terhadap Palestina, yang mengarah pada memicu ketegangan, memperburuk penderitaan rakyat Palestina, dan merusak upaya yang dilakukan oleh Mesir dan mitra regional dan internasionalnya untuk mengurangi ketegangan di wilayah pendudukan.
Kairo meminta "aktor internasional dan pemberi pengaruh untuk campur tangan untuk mengakhiri pelanggaran ini dan memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina, yang penderitaannya meningkat dari hari ke hari."
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.