Internasional
Harry-Meghan Nyaris Bernasib Serupa Putri Diana
Kendaraan yang membawa Pangeran Harry dan istri dikejar paparazi.
Pada 1997 silam, dunia dikejutkan dengan kematian Putri Diana, mantan istri Pangeran Charles yang saat ini menjabat raja Inggris. Diana dan kekasihnya pengusaha Dody Alfayed kala itu terlibat kecelakaan fatal setelah mobil yang mereka kendarai dikejar-kejar Paparazzi di Paris, Prancis.
Kali ini, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle yang juga merupakan 'orang buangan' Istana Buckingham juga dikejar paparazi bahkan mereka hampir mengalami kecelakaan pada Selasa (16/5/2023) malam. Hal ini disampaikan oleh juru bicara mereka.
Kepolisian New York (NYPD), menjelaskan ada banyak fotografer yang mempersulit transportasi mereka. "Duke dan Duchess of Sussex tiba di tempat tujuan dan tidak ada laporan tabrakan, panggilan, cedera, atau penangkapan terkait," ujar wakil komisaris informasi publik Julian Phillips dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari laman Fox News, Kamis (18/5/2023).
NYPD sedang melihat melalui rekaman kamera lalu lintas dan rekaman keamanan untuk mengetahui apa yang terjadi.
Pangeran Harry dan istrinya, dikejar di mobil mereka oleh fotografer setelah acara amal di New York. Menurut seorang petugas penegak hukum, dengan bantuan polisi, pasangan itu akhirnya dapat beralih ke taksi dan dibawa pergi. Pangeran Harry, Markle, dan ibunya menghabiskan beberapa menit di kantor polisi sekitar 18 blok dari acara yang mereka hadiri.
Sopir taksi, Sukhcharn Singh, mengatakan dia langsung mengenali penumpangnya. "Mereka mengikuti kita sepanjang waktu," ujarnya tentang paparazzi. Namun menurutnya ini bukanlah pengejaran.
Singh sedang berada di 67th Street dekat kantor polisi NYPD ketika seorang petugas keamanan melambaikan tangannya. Singh menghentikan taksinya ke tepi jalan dan masuklah Harry, Meghan, dan ibunya.
Sopir taksi menjelaskan Harry dan keluarganya baru saja akan memberikan arah tujuan pergi, namun sebuah truk sampah menghalangi jalan mereka. "Tiba-tiba paparazzi keluar dan mulai memotret," katanya.
Sebaliknya, salah satu bangsawan menyuruhnya berputar kembali ke kantor polisi. "Mereka tidak banyak bicara," ujar Singh.
Insiden itu terjadi Selasa malam setelah Harry dan Markle menghadiri Women of Vision Awards di New York, di mana Duchess of Sussex dianugerahi Women of Vision Award 2023 oleh Gloria Steinem.
Seorang juru bicara pasangan kerajaan mengatakan,"Tadi malam, Duke dan Duchess of Sussex dan Ms Ragland terlibat dalam pengejaran mobil yang hampir membawa bencana di tangan sekelompok paparazzi yang sangat agresif."
Pengejaran tanpa henti ini, yang berlangsung selama dua jam, mengakibatkan beberapa tabrakan hampir melibatkan pengemudi lain di jalan, pejalan kaki, dan dua petugas NYPD. "Figur publik datang dengan tingkat kepentingan dari publik, itu tidak boleh mengorbankan keselamatan siapa pun."
Menurut pengamat kerajaan Omid Scobie, paparazzi dihadang oleh polisi beberapa kali saat mereka mengejar pasangan kerajaan, yang sedang dalam perjalanan ke kediaman pribadi tempat mereka menginap. Scobie menuduh di Twitter bahwa para fotografer mengemudi di trotoar, menerobos lampu merah, membalikkan jalan satu arah, memotret pasangan itu saat mengemudi dan secara ilegal memblokir kendaraan yang bergerak.
"Pangeran Harry, Markle, dan ibunya terguncang tetapi bersyukur semua orang selamat," kata seorang sumber kepada Scobie.
Walikota New York Eric Adams menekankan keselamatan publik adalah perhatian terbesar. "Dua petugas kami bisa saja terluka. Anda tidak boleh ngebut kemana-mana, tapi ini kota padat penduduk," ujarnya kepada wartawan.
"Saya akan merasa sulit untuk percaya bahwa ada pengejaran berkecepatan tinggi selama dua jam. Tapi kami akan mengetahui durasi pastinya, tetapi jika itu 10 menit, pengejaran 10 menit sangat berbahaya di New York City," ujarnya. Menurutnya semua jenis pengejaran berkecepatan tinggi yang melibatkan sesuatu seperti itu tidak pantas.
Harry dan Meghan jadi sorotan setelah mereka memutuskan tak lagi jadi bagian seremonial Kerajaan Inggris beberapa waktu lalu. Mereka memilih hidup di Amerika Serikat ketimbang di Buckingham Palace. Meghan yang merupakan blasteran kerap menuturkan bagaimana ia mendapat perlakuan rasialis di Istana. Harry juga menerbitkan buku yang menguak internal kerajaan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.