Warga menganyam kulit ketupat di Gang Blok Kupat, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/4/2023). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, permintaan kulit mengalami penurunan hingga 50 persen atau hanya 2.000 kulit ketupat per hari dibandingkan Idul Fitri tahun lalu yang mencapai 4.000 kulit ketupat per hari. | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Kulit ketupat ini dijual dengan harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per 10 buahnya. | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga Kampung Blok Kupat Bandung telah puluhan tahun menjadi pengrajin kulit ketupat. | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Dalam sehari seorang perajin bisa membuat ratusan kulit ketuptat. | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Peristiwa

Blok Kupat, Kampung Penghasil Kulit Ketupat di Bandung

Warga Blok Kupat telah puluhan tahun menggeluti profesi musiman ini.

BANDUNG -- Momen lebaran menjadi ladang rejeki yang melimpah bagi warga Kampung Blok Kupat di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Tempat ini disebut Kampung Blok Kupat bukan tanpa sebab. Sesuai namanya blok ini dikenal sebagai penghasil kulit cangkang ketupat. 

Kebanyakan perajin telah menggeluti bisnis cangkang ketupat selama puluhan tahun bahkan hampir satu abad. Dengan pengalaman yang tak dapat disebut sebentar, kepiawaian tangan-tangan pengrajin ketupat ini tentu tidak perlu diragukan. Dalam kurang dari setengah jam, setiap perajin dapat membuat 200-300 cangkang ketupat.

 

Namun menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H mengalami penurunan hingga 50 persen atau hanya 2.000 kulit ketupat per hari dibandingkan Idul Fitri tahun lalu yang mencapai 4.000 kulit ketupat per hari. Permintaan kulit ketupat yang dijual dengan harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per 10 buahnya ';