





Peristiwa
Peci Jogokariyan, Mendunia Hingga Eropa dan Australia
Lima persen hasl penjualan peci jogokariyan ini menjadi kas Masjid Jogokariyan.
YOGYAKARTA -- Masjid Jogokariyan dikenal dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosialnya di Yogyakarta. Ragam kegiatannya telah dikenal umat dan menjadi daya tarik jamaah untuk datang mengikutinya.
Salah satu hal yang dipopulerkan oleh masjid ini, Peci. Ya, Songkok, peci, topi haji apaan sebutannya selama ini identik dengan penutup kepala terkait dengan pelaksanaan ibadah. Beberapa jenis peci juga didentikkan dengan acara kenegaraan.
Salah seorag jamaah masjid mengembangkan desain peci yang berbeda dengan fungsi utama tetap sama. Inovasi yang dikembangkan pada 2015 ini cukup berhasil hingga sekarang. Peci ini memadukan tutup kepala mirip peci haji dengan ikat kepala bermotif batik.
Peci Jogokariyan, demikian peci ini berkembang dan populer hingga sekarang.Saat ini produk terus berkembang dan kini memiliki 5 model peci dan 56 motif peci batik yang khas.
Selama Ramadhan penjualan peci batik melonjak hampir 300 persen, padahal saat hari biasa penjualan sebesar 200 hingga 300 buah. Harga jual peci batik di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribuan.
Uniknya, lima persen penjualan peci batik ini akan diberikan ke Masjid Jogokariyan. Penjualan Peci Batik Jogokariyan sudah menembus pasa ekspor seperti ke Tiongkok, Malaysia, Eropa, dan Australia.