Kabar Utama
Seorang Muslim Bakal Merdekakan Skotlandia?
Humza Yousaf terpilih jadi pemimpin Muslim perdana Skotlandia.
GLASGOW -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Muslim akan memimpin Skotlandia, sebuah negara mayoritas Kristen. Humza Yousaf, seorang keturunan Pakistan terpilih sebagai pemimpin etnis minoritas pertama dari Partai Nasional Skotlandia (SNP), dalam kemenangan tipis pada Senin (27/3) malam.
Dilansir the Guardian, Humza Yousaf (37 tahun) terpilih melalui kemenangan tipis yang menegaskan perpecahan mendalam di tubuh partainya dan masyarakat Skotlandia secara keseluruhan. Isu-isu soal kemerdekaan Skotlandia dari Inggris serta kesetaraan hak dan layanan kesehatan jadi tantangan Yousaf.
Yousaf hampir pasti akan dikukuhkan sebagai menteri utama Skotlandia berikutnya dalam pemungutan suara nominal di Holyrood pada Selasa (28/3). Ia sementara harus menjembatani perpecahan itu dengan menyatukan sayap-sayap SNP yang bertikai.
Pemilihan ketua SNP digelar setelah pimpinan sebelumnya, Nicola Sturgeon mengundurkan diri. Yousaf yang menjabat sebagai menteri kesehatan mengalahkan saingan terdekatnya, Menteri Keuangan Kate Forbes dengan kemenangan tipis 48 persen melawan 40 persen suara yang diperoleh Forbes dalam pemilihan internal partai.
Ibu Humza Yousaf, Shaaista Bhutta; dan istrinya Nadia El-Nakla menyeka air mata saat mereka menyaksikan sejarah tersebut. Humza Yousaf akan menjadi menteri pertama Skotlandia pertama di Skotlandia yang berasal dari keturunan Asia Selatan. Ia terpilih hanya berselang bulan dari Rishi Sunak, keturunan Asia Selatan lainnya yang terpilih sebagai perdana menteri Inggris.
Pada usia 37 tahun, ia juga akan jadi yang termuda. Kemenangannya menandakan pergeseran generasi dalam kepemimpinan negara.
Ia menjabat sebagai sekretaris kabinet Bidang Kesehatan dan Sosial sejak 2021, setelah sebelumnya sebagai sekretaris kabinet Bidang Kehakiman pada 2018 hingga 2021. Ia lahir dari pasangan keturunan imigran Pakistan di Glasgow.
Yousaf belajar politik di Universitas Glasgow, sebelum bekerja sebagai asisten parlemen untuk Bashir Ahmad, Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Parlemen Skotlandia pada 2007. Ahmad meninggal karena serangan jantung dua tahun kemudian dan Yousaf bekerja sebagai asisten parlemen untuk Alex Salmond dan Nicola Sturgeon.
Dalam pidatonya semalam, Yousaf berjanji bekerja keras untuk mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari rakyat Skotlandia. Dia mengatakan perjalanan keluarganya dari Punjab ke Parlemen Skotlandia, adalah salah satu pengingat bahwa para imigran harus dirayakan.
"Ada perpecahan yang harus disembuhkan, kita harus melakukannya dengan cepat karena kita memiliki tugas yang harus dilakukan dan sebagai sebuah partai kita menjadi yang terkuat ketika kita bersatu,” kata Yusaf dalam pidato kemenangannya.
Yousaf mengatakan dia memiliki "hasrat" untuk kemerdekaan Skotlandia. “Saya akan memastikan upaya kita untuk kemerdekaan pada kecepatan tertinggi,” katanya. “Rakyat Skotlandia membutuhkan kemerdekaan sekarang lebih dari sebelumnya.”
Skotlandia memberikan suara menentang kemerdekaan sebesar 55 persen menjadi 45 persen pada 2014. Namun referendum Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dua tahun kemudian serta penanganan pandemi Covid-19 di Skotlandia membawa dukungan baru untuk kemerdekaan. Meski begitu, jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan turun menjadi 39 persen bulan ini setelah menyentuh rekor 58 persen pada 2020.
Yousaf menghadapi tugas besar untuk menyatukan partai yang telah tercerai-berai oleh kontes kepemimpinan yang pahit belakangan. Ia juga harus mengisi posisi Nicola Sturgeon yang sempat meroketkan popularitas SNP namun belakangan digoyang pertanyaan strategis utama tentang masa depan perjuangan Skotlandia untuk kemerdekaan dari Inggris.
Politico menganalisis, pemimpin SNP sebelumnya menghadapi tentangan internal yang meluas terhadap strategi untuk memperoleh kemerdekaan Skotlandia serta rencana pemerintahnya untuk mempermudah orang berganti gender secara legal. Partai terpecah karena kedua masalah tersebut, dengan politisi yang pernah setia kepada Sturgeon mulai secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasan mereka.
Forbes sebagai saingan Yousaf adalah seorang Nasrani yang taat dan belakangan menghadapi banyak pertanyaan tentang pandangan konservatif sosialnya pada hari-hari pembukaan pemilihan. Ia mengakui bahwa dia akan memilih menentang legalisasi pernikahan sesama jenis. Sebaliknya, meski merupakan seorang Muslim, Yousaf lebih terbuka soal isu tersebut.
Vote by 12 noon!
As @theSNP leader & First Minister I will:
Tackle child poverty with progressive taxes
Defend Scotland's democracy
Maintain pro-indy majority
Tackle Tory Cost of Living Crisis
Protect & advance rights
Deliver independence#HumzaForScotland pic.twitter.com/RneUn2bVyB — Humza Yousaf (HumzaYousaf) March 27, 2023
Selain persoalan kemerdekaan Skotlandia, Yousaf juga menghadapi tantangan perekonomian Skotlandia yang belakangan diwarnai lonjakan inflasi. Sementara pelayanan kesehatan di Skotlandia juga jadi sorotan dengan mengularnya antrean pasien di rumah sakit-rumah sakit.
Saingan Yousaf, Kate Forbes, mencicitkan "ucapan selamat yang paling tulus" untuk Humza Yousaf. "Saya bahagia untuknya, mendoakan yang terbaik untuknya dan akan mendukungnya saat dia memimpin partai kita dan bangsa kita menuju hari yang lebih baik," kata Forbes.
Komentator politik Lesley Riddoch dikutip BBC mengatakan pidato Humza Yousaf sangat menyentuh para pendukung kemerdekaan Skotlandia. "Ia banyak sekali mengatakan hal-hal yang tepat," kata Riddoch.
Dia mengatakan Yousaf menjangkau dengan cukup cerdik untuk mengambil kutipan dari John Smith dan berusaha untuk mempertahankan pendukung yang condong ke kalangan buruh.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.