
Internasional
Serangan Udara AS Tewaskan 11 Orang di Suriah
Serangan itu balasan atas tewasnya kontraktor AS di Suriah.
DAMASKUS -- Pasukan militer Amerika Serikat (AS) melakukan beberapa serangan udara di Suriah bagian timur terhadap kelompok-kelompok yang berpihak dianggap bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan seorang kontraktor warga AS dan melukai lima tentara AS lainnya.
Pentagon mengatakan, serangan udara dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak oleh kelompok yang diduga berafiliasi dengan Iran.
Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan drone terhadap pangkalan koalisi pimpinan AS di dekat Hassakeh, di timur laut Suriah, pada Kamis (23/3) pukul 13.38 waktu setempat. Kontraktor warga AS itu tewas dan lima anggota layanan serta satu kontraktor lain yang juga warga AS lainnya terluka dalam serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (23/3) malam, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, pasukan Komando Pusat AS akan membalas dengan serangan udara yang presisi terhadap fasilitas di Suriah bagian timur yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi Iran.
Departemen Pertahanan AS mengatakan komunitas intelijen telah menentukan pesawat udara tak berawak itu berasal dari Iran. “Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan Garda Revolusi," kata Austin.

Semalam, video di media sosial menunjukkan ledakan di Deir Ez-Zor, Suriah, sebuah provinsi strategis yang berbatasan dengan Irak dan berisi ladang minyak. Kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran dan pasukan Suriah menguasai daerah itu.
Wilayah ini juga diduga menjadi sasaran serangan udara Israel dalam beberapa bulan terakhir karena diduga menargetkan rute pasokan Iran. Iran telah membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan ini.
Selepas kejadian itu, serangan Amerika menewaskan 11 pejuang pro-Iran, seperti dilansir pemantau perang yang berbasis di Inggris. “Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC,” kata Austin dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Aljazirah, Jumat (24/3/2023).
Austin mengatakan, dia mengizinkan serangan balasan atas arahan Presiden AS Joe Biden. “Seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden Biden, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu merespons pada waktu dan tempat yang kami pilih. Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kita bebas dari hukum," katanya.
Austin mengatakan, dia mengizinkan serangan balasan atas arahan Presiden AS Joe Biden.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), enam pejuang yang didukung Iran tewas dalam serangan Amerika di kota timur Deir Az Zor. SOHR menambahkan, dua pejuang lainnya tewas dalam serangan AS di sebuah pos dekat Kota Mayadeen dan serangan lain menewaskan tiga orang di sebuah pos militer dekat Kota Boukamal di sepanjang perbatasan dengan Irak. Laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi.
Pasukan AS memasuki Suriah pada 2015, mendukung pasukan sekutu dalam perjuangan mereka melawan kelompok ISIS. AS masih mempertahankan pangkalan yang diserang di dekat Hassakeh, sementara diperkirakan ada 900 tentara AS dikerahkan di negara itu–bahkan lebih banyak kontraktor–termasuk di utara, selatan, dan timur Suriah.
Kantor berita SANA milik Pemerintah Suriah tidak segera mengakui adanya serangan balasan AS ini. Dan misi Suriah untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar. Juga tidak ada reaksi segera dari Iran atas serangan itu.
Dua dari tentara AS yang terluka dirawat di pangkalan di Suriah sementara tiga tentara AS lainnya yang terluka dan kontraktor AS dievakuasi ke fasilitas medis koalisi di Irak, kata Departemen Pertahanan AS. Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah jenderal top AS, Mark Milley, mengunjungi Suriah timur laut untuk menilai misi melawan ISIS dan risiko terhadap pasukan AS.

Jumlah korban dari serangan pesawat tak berawak pada Kamis sangat tidak biasa, meskipun upaya serangan terhadap pasukan AS di Suriah agak umum terjadi.
Jenderal Erik Kurilla, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat, mengatakan, pasukan AS telah diserang oleh kelompok yang didukung Iran sekitar 78 kali sejak awal 2021.
Kurilla, yang bersaksi di Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Kamis pagi, memperingatkan tentang armada pesawat tak berawak Iran. “Rezim Iran sekarang memiliki kekuatan kendaraan udara tak berawak terbesar dan paling mampu di kawasan itu,” katanya.
Tiga drone menargetkan pangkalan AS pada Januari di wilayah Al-Tanf Suriah. Militer AS mengatakan, dua dari UAV ditembak jatuh sementara drone yang tersisa menghantam kompleks tersebut, melukai dua anggota pasukan Tentara Pembebasan Suriah–bagian dari koalisi anti-ISIS. Pejabat AS yakin serangan drone dan roket terhadap pasukannya diarahkan oleh milisi yang didukung Iran di Suriah.
Virus Negara Pancasila
Banyak perilaku anak bangsa yang sejatinya mengandung virus menggerogoti eksistensi negara Pancasila.
SELENGKAPNYAMenjadi Konten Kreator
Tuntunan syariah seputar profesi seorang atau perusahaan konten kreator
SELENGKAPNYARamadhan, Puasa, dan Takwa
Seorang hamba tidak akan pernah mancapai derajat takwa sampai ia berhasil mengambil jarak dari yang halal.
SELENGKAPNYA