Peristiwa
Sepatu Bekas untuk Daur Ulang Berakhir di Pasar Thrifting
Reuters menemukan sepatu donasi yang mestinya didaur ulang malah diekspor ke Indonesia.
JAKARTA -- Program daur ulang Singapura sepatu kets Singapura dihadapkan pada skandal yang tidak sedap. Program ini sedianya mendaur ulang sepatu kets, dan alas kaki lain berbagan karet menjadi lapisan semacam sponge yang digunakan di lintasan lari dan taman kota.
Program ini diinisiasi oleh pemerintah Singapura dan perusahaan kimia asal Amerika Serikat, Dow Incorporation. Skandal ini terkuak setelah kantor berita Reuters melakukan investigasi. Kantor berita internasional ini mendonasikan 11 pasang sepatu bekas yang telah dipasangi alat pelacak tersembunyi.
Bukannya dimusnahkan menjadi bahan sponge daur ulang, ternyata 10 dari 11 pasang sepatu ini berakhir di kota Jakarta dan Batam di Indonesia. Sepatu ini berada di toko-toko barang bekas yang dikenal dengan tempat thrifting dengan harga sekitar Rp 300 ribu.
Belakangan diketahui sepatu-sepatu tersebut diekspor melalui perusahaan eksportir barang bekas Singapura, Yok Impex Pte Ltd.
Yok Impex merupakan perusahaan yang disewa oleh perusahaan pengelolaan limbah besar asal Jerman ALBA Group melalui Alba-WH yang terlibat dalam program daur ulang ini. Tugas Yok Impex mengambil sepatu dari tempat sumbangan untuk dikirim ke gudang lokal Alba WH tadi. Namun sepatu itu tidak pernah sampai ke gudang dan malah berakhir di toko thrifting.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.