Masjid Ramadan di London Timur, Inggris | masjidramadan.org

Khazanah

Surat Islamofobia: Makin Banyak Muslim Menderita Makin Baik

Secara pribadi, mereka juga merasa kehilangan anggota keluarga akibat gempa mematikan itu.

LONDON -- Setidaknya dua masjid di London melapor telah menerima surat bernada Islamofobia. Serangan bernada penghinaan terhadap Islam itu terjadi menyusul gempa dahsyat di Turki dan Suriah yang telah menewaskan lebih dari 42 ribu orang.

Sebuah surat yang melecehkan Islam dikirim ke Masjid Ramadan di Hackney, London Timur, pada Rabu (15/2) lalu. Polisi Metropolitan mengonfirmasi masjid lain di London Timur juga menjadi sasaran.

Ketua Masjid Ramadan, Erkin Guney, mengaku sedih dengan kehadiran surat tersebut. Surat kepada masjid Turki pertama di Inggris ini berbunyi: "Saya tidak bisa berhenti tersenyum melihat orang-orang ditarik dari puing-puing, beberapa mati, beberapa masih hidup dengan sedih."

Dalam surat itu juga ditulis semakin banyak Muslim yang menderita semakin baik. Penulis surat bahkan mengatakan mereka mengharapkan gempa lagi di wilayah tersebut.

“Surat itu membuat saya sakit. Perut saya terasa mual karena seseorang harus mengirimi kami surat pada situasi yang begitu tragis," ujar Guney dikutip di Standard, Jumat (17/2/2023).

 
Surat itu membuat saya sakit. Perut saya terasa mual karena seseorang harus mengirimi kami surat pada situasi yang begitu tragis.
ERKIN GUNEY Ketua Masjid Ramadan London
 

Merespons surat itu, ia pun mendoakan agar pelaku bisa menemukan cinta. Di sisi lain, ia merasa kesal karena masih ada begitu banyak kebencian terhadap umat manusia pada awal 2023 ini.

Guney menjelaskan, komunitas masjidnya bangga menjadi bagian dari Siprus Turki. Secara pribadi, mereka juga merasa kehilangan anggota keluarga akibat gempa mematikan itu. “Dua tim bola voli yang keluar untuk bermain, mereka menang, tapi mereka kembali dalam peti mati. Ada 48 anak, tiga ibu, dan dua guru. Mereka adalah anggota komunitas kami, mereka sepupu, kami semua terhubung,” ujar dia.

Bencana yang terjadi di Turki ini disebut sebagai sebuah musibah personal. Komunitasnya telah melihat beberapa rekaman video tentang orang-orang yang terjebak di dalam gedung yang berusaha diselamatkan. Pihaknya pun berharap bisa berbuat lebih banyak.

OPINI - Islamofobia dan Standar Ganda - (Republika/Daan Yahya)

Guney mengatakan, komunitasnya telah menerima banyak dukungan dan perhatian, termasuk kunjungan dari polisi dan anggota dewan Hackney. Dia bahkan menyebut merasa kewalahan dengan cinta sejati yang ditunjukkan kepada komunitasnya.

The Met mengatakan, mereka telah menerima laporan surat yang dikirim ke dua masjid di Hackney berisi bahasa rasialis dan Islamofobia. "Penyelidikan sedang berlangsung. Belum ada penangkapan pada tahap ini," kata polisi.

Di kota lainnya, Komunitas Muslim Heaton, Newcastle, Inggris, diharapkan bersatu melawan kebencian terhadap Islam dan Muslim pascaterjadinya serangan bermotif kebencian yang terjadi di luar masjid setempat. Seperti dilansir Chronicle Live pada Kamis (16/2/2023) pekan lalu, keluarga Muslim melaporkan pada polisi bahwa mereka dianiaya seorang pria tak dikenal saat meninggalkan masjid. Pascakejadian itu, polisi pun dipanggil ke Masjid Pusat Islam Heaton untuk menyelidikinya.

Kasus kebencian lainnya dilaporkan, seorang pria menggedor pintu masjid di Heaton dan mengejar orang di jalan. Setelah itu, seorang lelaki berusia 34 tahun divonis di pengadilan bersalah telah melakukan perusakan yang diperburuk secara rasial, ancaman membunuh dan penyerangan umum. Beberapa hari lalu seorang wanita Muslim juga telah menceritakan bagaimana dirinya mendapat serangan pada 6 Februari, sebuah insiden yang dialami oleh orang-orang di Heaton dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang pria Muslim berusia 40 tahun Mehru Nisa Shah mendesak umat Islam bersatu dan berbicara menentang kebencian. "Orang-orang ketakutan. Insiden Islamofobia baik di luar masjid atau di jalan sekarang menjadi kejadian biasa dan sering kali umat Islam enggan melaporkannya. Penting bagi tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini dan tidak mencoba mengabaikannya dan mengutuk mereka yang mencoba untuk angkat bicara. Lebih jauh lagi penting bahwa semua anggota masyarakat bersatu tidak peduli latar belakang atau kepercayaan mereka dan mengutuk semua jenis diskriminasi," kata Mehru.

 
Orang-orang ketakutan. Insiden Islamofobia di luar masjid atau di jalan menjadi kejadian biasa dan sering kali umat Islam enggan melaporkannya.
MEHRU NISA SHAH Warga Newcastle
 

Polisi mengatakan bahwa mereka dipanggil ke masjid di Rothbury Terrace tepat setelah pukul 18.30 waktu setempat pada 6 Februari ketika mereka menerima laporan tentang perilaku mencurigakan di luar.

Dilaporkan seorang pria menggedor pintu dan meneriaki orang-orang di dalam, sebelum mengejar orang lain di jalan. Seorang pria ditangkap segera setelah itu. Polisi mengatakan mereka sekarang telah meningkatkan patroli di daerah tersebut dan mendesak siapa saja yang telah menjadi korban kejahatan rasial untuk berbicara dengan mereka.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kisah Hijrah Eks LGBT, Berjuang Kembali ke Fitrah

Karim juga memutus seluruh komunikasinya dengan teman-temannya sesama gay.

SELENGKAPNYA

Hasil Misi Dua Dekade Cassini ke Saturnus

Panjang hari di Saturnus adalah 10 jam 42 menit.

SELENGKAPNYA

Tak Ada Lagi Biaya Tambahan, Jamaah Lunas Tunda 2020 Lega

Pemberangkatan Heri ditunda pada 2020 karena pandemi.

SELENGKAPNYA