BPIH Diputus Besok, Begini Suara Hati Calon Jamaah Haji.Sejumlah calon jamaah haji dan umrah melaksanakan manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (23/5/2022). Latihan manasik haji tersebut untuk membekali para calon jamaah haji dan umrah t | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

BPIH Diputus Besok, Begini Suara Hati Calon Jamaah Haji

Murlan seharusnya masuk ke dalam daftar jamaah yang berangkat 2020 lalu bersama istrinya.

Ketok palu nilai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 dijadwalkan akan dilakukan pada Selasa (14/2). Ahmad Murlan (69 tahun) menanti dengan cemas berapa nilai yang akan ditetapkan pemerintah bersama dengan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta itu.

Jamaah asal Kota Binjai, Sumatra Utara tersebut sudah melunasi biaya haji sejak lama. Ia bahkan seharusnya masuk ke dalam daftar jamaah yang berangkat pada 2020 lalu bersama istrinya.

Sayangnya, dunia yang diserang wabah pandemi Covid-19 membuat keberangkatan Murlan tertunda selama dua tahun. Harapannya mulai terbuka ketika Pemerintah Arab Saudi sudah membolehkan pelaksanaan ibadah haji untuk Indonesia pada 2022 lalu.

Namun, takdir masih juga belum berpihak kepada Murlan. Ia terhalang oleh batasan usia maksimal 65 tahun. Sementara tahun lalu, Ahmad sudah berusia 68 tahun. "Jadi tahun lalu istri saya saja yang berangkat. Saya tinggal. Istri saya masih di bawah 65," kata Murlan kepada Republika, Senin (13/2/2023).

Murlan mengaku sedih karena impian naik haji bersama istrinya harus buyar. Tahun ini, harapannya untuk berangkat ibadah suci pertama kalinya mulai terbuka karena Pemerintah Arab Saudi tidak lagi membatasi usia.

Namun, perasaan Murlan masih belum lega begitu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, mengusulkan kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang harus ditanggung jamaah 73 persen dari tahun lalu atau total menjadi berkisar Rp 69 juta.

photo
BPIH Diputus Besok, Begini Suara Hati Calon Jamaah Haji/Jamaah haji kloter pertama tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/7/2022) dini hari. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Murlan mengaku sudah lama melunasi pembiayaan haji senilai Rp 33 juta. Ia berharap bagi jamaah calon haji yang sudah melunasi biaya supaya tidak lagi dibebankan penambahan biaya. Terlebih orang sepertinya yang sudah mengalami penundaan keberangkatan sejak 2020 lalu.

"Masa tidak ada keadilan bagi kami yang sudah lunas. Sudah menunggu bertahun-tahun, tertunda karena Covid, lalu sekarang biaya naik," ujar Ahmad.

Murlan mengaku sudah mendaftar haji pada Februari 2012 lalu. Sejak saat itu, ia harus antre selama delapan tahun dan mendapat jatah berangkat haji tahun 2020. Karena persoalan pandemi, penantian Ahmad bertambah menjadi 11 tahun.

Pensiunan aparat sipil negara di Pemerintah Kota Binjai ini meyakini ada banyak jamaah calon haji yang bernasib sama seperti dirinya. Ia berharap, pemerintah memberikan pengecualian kepada jamaah yang sudah melunasi biaya haji dan tertunda berangkat tahun lalu karena keterbatasan usia.

"Bertahun-tahun saya menabung demi menunaikan ibadah haji. Dan saya belum pernah umrah. Jadi ini ibadah pertama saya ke Tanah Suci, saya harap tidak lagi dipersulit dengan tambahan biaya," kata Murlan.

 
Bertahun-tahun saya menabung demi menunaikan ibadah haji. Saya harap tidak lagi dipersulit dengan tambahan biaya.
AHMAD MURLAN Calon Jamaah Haji
 

Warga Desa Ranjiwetan, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Piah Murtapiah, juga akan berangkat pada 2023. Dia mengaku sudah mendaftar haji sejak 2012 bersama suaminya, Abdul Djalil.

"Suami saya pekerjaannya penjaga sekolah SD. Nabung puluhan tahun, baru bisa daftar haji tahun 2012. Saya tunggu bertahun-tahun. Alhamdulillah kami dapat panggilan berangkat haji tahun 2023,'' kata Piah, belum lama ini.

Namun, rasa syukur dan kebahagiaan Piah kemudian berganti menjadi keterkejutan saat mendengar informasi adanya usulan pemerintah, yang ingin menaikkan biaya haji menjadi Rp 69 juta.

Dia mengungkapkan, usulan tersebut membuatnya kaget. "Kalau terjadi kenaikan seperti itu, gak tahu bagaimana nantinya,'' tutur Piah dengan mata berkaca-kaca.

Piah mengatakan, uang tabungan yang dimilikinya hanya dipersiapkan untuk biaya haji di kisaran Rp 40 juta per orang. Kalau pemerintah memutuskan biaya haji Rp 69 juta per orang, dia mengaku sangat keberatan.

Piah menjelaskan, keluhan naiknya biaya haji hingga menjadi Rp 69 juta juga disampaikan teman-temannya sesama calon haji di salah satu KBIH di Kabupaten Majalengka. Mereka menilai, kenaikan hingga menjadi Rp 69 juta per orang sangatlah tinggi.

photo
Persentase Nilai Manfaat Haji dibanding Bipih - (Berbagai Sumber)

Tidak hanya itu, calon jamaah asal Kabupaten Indramayu mengaku keberatan jika kenaikan biaya haji diterapkan mulai tahun ini. Mereka sudah melunasi biaya haji sejak 2020. Seorang calhaj asal Desa Penganjang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Fuadi sebelumnya telah mendaftar haji pada 2012 silam. "Waktu itu saya daftar dengan membayar Rp 25 juta," ujar Fuadi kepada Republika, Senin (13/2/2023).

Semestinya, Fuadi berangkat haji ke Tanah Suci pada 2020 melalui KBIH Al Washliyah Sindang. Untuk itu, dia sudah melunasi biaya haji, dengan nilai total Rp 49 juta, pada 2020.

Tak hanya melunasi biaya haji, Fuadi dan rekan-rekannya sesama calhaj juga sudah melakukan manasik haji. Mereka  sudah membuat paspor dan memenuhi berbagai ketentuan lainnya. Ada pula yang sudah menggelar walimatussafar atau syukuran jelang keberangkatan haji.

 
Mungkin nyari-nyari pinjaman, karena saya ingin tetap berangkat.
FUADI Calon Jamaah Haji Asal Indramayu
 

Namun, impian Fuadi dan rekan-rekannya sesama calhaj untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada 2020 itu harus tertunda. Pasalnya, pemerintah saat itu memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji karena pandemi Covid-19.

Pada 2022, saat pemerintah kembali memberangkatkan jamaah haji, Fuadi kembali harus bersabar memendam keinginannya untuk berhaji. Sebab, pemerintah Arab Saudi membatasi kuota haji, termasuk dari Indonesia. "Saya nomor urutannya di bawah, jadi masuknya berangkat haji tahun 2023 ini,’’ tutur Fuadi.

Kegembiraan Fuadi karena akan segera menunaikan rukun Islam kelima kembali menemui batu sandungan. Pemerintah Indonesia tiba-tiba mengusulkan kenaikan biaya haji hingga menjadi Rp 69 juta per orang. Dia pun merasa keberatan jika wacana tersebut jadi direalisasikan.

Fuadi menilai, kenaikan biaya haji hingga Rp 69 juta per jamaah itu terlalu besar. Apalagi, waktu yang tersisa hanya tinggal beberapa bulan lagi."Harapannya sih untuk yang berangkat tahun ini biaya haji tidak naik karena kami sudah melunasi sejak 2020. Segala persiapan juga sudah dilakukan sejak 2020, termasuk manasik yang sudah berjalan sembilan kali,’’ ujar Fuadi.

Fuadi berharap pemerintah bisa memutuskan besaran biaya haji secara bijaksana. Jikapun terpaksa ada kenaikan, dia berharap kenaikannya kurang dari Rp 10 juta.

Dia mengungkapkan, keinginannya untuk berhaji merupakan impiannya sejak lama. Jikapun pemerintah bersikukuh menaikkan biaya haji, dia menyatakan akan mengupayakan berbagai cara untuk bisa memenuhinya. "Mungkin nyari-nyari pinjaman, karena saya ingin tetap berangkat,’’ jelas Fuadi. 

Persentase Nilai Manfaat Haji dibanding Bipih - (Berbagai Sumber)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Saudi Bakal Berangkatkan Astronaut Perempuan

Dua perempuan dan dua lelaki akan diberangkatkan ke stasiun luar angkasa.

SELENGKAPNYA

Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim, Bolehkah?

Orang tua wajib menjaga akidah anak.

SELENGKAPNYA

Dan Pengungsi pun Jadi Relawan Pemakaman

Tim Kemanusiaan Indonesia untuk gempa Turki tiba di Adana.

SELENGKAPNYA