Suasana pembuatan dupa di Dusun Kenongo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). | Wilda Fizriyani/Republika

Kisah Dalam Negeri

Dan Dupa Lokal Pun Tersisih

Jumlah pabrik lidi lokal pun terus berkurang.

OLEH WILDA WIZRIYANI, SHABRINA ZAKARIA

Generasi muda di Dusun Kenongo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak lagi berminat menjadi perajin lidi dupa yang berbahan lokal. Mereka lebih menyenangi lidi yang berasal dari Cina karena mudah diolah menggunakan mesin yang harganya mencapai Rp 36 juta.

Perajin dupa, Supardi, mengatakan, bahan lidi yang berasal dari Gunung Kawi memang tidak terlalu bagus. Proses pembuatannya sering membuat lingkungan mereka kotor. "Malah kotorannya (serpihan bahan lidi, red) bisa sampai ke rumah-rumah tetangga," kata Supardi kepada Republika di kediamannya.

Dari sisi penampilan, kata dia, permukaan lidi lokal relatif kasar. Jika dimasukkan ke mesin pengisi arang, lidinya akan rusak. Mesin yang dibeli dari Thailand tersebut hanya bisa menerima lidi berbahan halus, seperti dari Cina.

Akibat kondisi tersebut, penerus pembuat lidi dupa lokal pun akan hilang. Sebab, sebagian besar perajinnya kini berusia tua. Padahal, dia meyakini, kotoran dari lidi lokal tidak menimbulkan penyakit apabila dilihat dari kesehatan para perajin saat ini.

photo
Suasana pembuatan dupa di Dusun Kenongo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). - (Wilda Fizriyani/Republika)

Minimnya sumber daya manusia (SDM) membuat jumlah pabrik lidi lokal terus berkurang. Di sekitar tempat tinggalnya pernah ada 14 pabrik lidi lokal yang lokasinya berpisah-pisah. Saat ini hanya tinggal tiga pabrik, termasuk milik Supardi.

Saat ini, pabrik lidi dupa lokal milik Supardi hanya memiliki lima karyawan. "Anak muda tidak ada. Tua-tua semua. Lima karyawan dan dulu mereka pernah belajar mengolah lidi dupa di Bali," ungkap Supardi.

Di sisi lain, Supardi tidak menampik bahwa pembelian bahan baku lidi lokal relatif lebih murah daripada dari Cina. Dia mencontohkan, lidi lokal bisa berharga Rp 4.000 per kilogram (kg). Selain murah, bahannya juga mudah didapatkan karena hanya perlu ke wilayah Gunung Kawi.

Sementara itu, harga lidi dari Cina dapat mencapai Rp 25 ribu per kg. Besaran kilogram itu belum termasuk penambahan arang yang dapat menambah beban lidi nantinya. Selanjutnya, 30 kg lidi Cina yang telah diolah menjadi dupa seutuhnya akan memiliki berat sekitar 1,5 kuintal.

photo
Suasana pembuatan dupa di Dusun Kenongo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). - (Wilda Fizriyani/Republika)

Menurut Supardi, seluruh dupa milik Supardi biasanya akan dikirim ke wilayah Bali. Harga 30 kilogram dupa bahan Cina biasanya dibanderol sekitar Rp 300 ribu. Sementara itu, harga 40 kg dupa bahan lokal acap dijual sekitar Rp 250 ribu.

Imlek

Sementara itu, perayaan tahun baru Imlek kian dekat. Warga Tionghoa mulai bersih-bersih, seperti di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Pengurus Harian Vihara Dhanagun, Ayung Kusuma, mengatakan, kegiatan mencuci patung dewa dilakukan sebagai persiapan menjelang perayaan tahun baru Imlek. Adapun bersih-bersih patung dewa merupakan salah satu usaha yang disertai harapan untuk mendapatkan berkah dalam kehidupan pada tahun mendatang.

photo
Pekerja mengemas kue keranjang di Danurejan, Yogyakarta, Selasa (17/1). Sepekan menjelang perayaan Imlek, pesanan kue keranjang di rumah produksi milik Sulistyowati naik 50 persen. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Selain itu, ia juga berharap mendapatkan kesehatan dan keselamatan. “Itu kan harapan manusia. Saya ingin timbul keakuran dan kedamaian,” kata Ayung kepada wartawan, Senin (16/1).

Ayung menjelaskan, ritual memandikan patung dewa-dewi perlu dilakukan pada tanggal khusus dan tak bisa dilakukan sembarang. Ritual khusus yang diperlukan seperti sembahyang dan biasanya digelar pada malam sebelum pencucian.

Ritual khusus itu, Ayung jelaskan, bertujuan untuk mengantarkan dewa-dewi yang ada di dalam setiap patung menuju langit. Dewa-dewi itu nantinya akan melaporkan tentang keadaan dunia.

“Begitu kita yakini dewa-dewi sudah naik ke langit, barulah kita bersihkan patung atau rupang karena kondisinya sedang kosong,” ungkapnya.

photo
Sejumlah warga mencari berbagai kebutuhan untuk perayaan Imlek di Glodok Pancoran, Jakarta, Ahad (15/1/2022). Sepekan menjelang Imlek, kawasan Glodok Pancoran dipadati pengunjung yang berlalu-lalang dan membeli kebutuhan perlengkapan imlek. - (Republika/Prayogi)

Dengan kondisi patung yang sudah kosong, Ayung menambahkan, jemaah akan menurunkan patung-patung itu dari altar. Bahkan, bahan yang digunakan untuk mencuci dan membilas adalah bahan yang khusus.

Ritual memandikan patung dewa-dewi diakui Ayung memang memakan waktu yang cukup lama karena jumlah yang dibersihkan cukup banyak. Selain itu, ada ritual lain dengan cara berdoa, baik sebelum patung diturunkan maupun setelah patung selesai dibersihkan.

Sementara itu, pengurus Vihara Dhanagun, Frankie Sibbald, mengatakan, ritual ayak abu juga dilakukan satu hari sebelum patung dewa-dewi dibersihkan. Menurut dia, kegiatan membersihkan abu dupa di tempat pembakaran dupa sendiri diberi nama hayoloh.

photo
Sejumlah warga mencari berbagai kebutuhan untuk perayaan Imlek di Glodok Pancoran, Jakarta, Ahad (15/1/2022). - (Republika/Prayogi)

Menurut dia, kegiatan itu dilakukan secara umum agar memudahkan umat saat menancapkan hio atau dupa, khususnya saat ibadah pada perayaan tahun baru Imlek. Dijelaskan Frankie, ayak abu dilakukan pada tanggal 24 bulan 12 penanggalan lunar.

“Sengaja dipisahkan dengan kegiatan besok karena kalau disatuin nanti kotor,” ucap dia. Selain altar dan patung dewa, seluruh bagian Vihara Dhanagun juga akan dibersihkan baik oleh pengurus vihara dan umat.

Perjalanan Youtuber Jay Palfrey Menemukan Hidayah

Youtuber Jay Palfrey menemukan hidayah Islam kala ke negeri-negeri mayoritas Muslim.

SELENGKAPNYA

Rahasia Cokelat Terasa Lezat Kini Terungkap

Lemak, merupakan rahasia mengapa sajian cokelat selalu terasa nikmat.

SELENGKAPNYA

JP Coen Sang 'Penculik' Pekerja Cina

Pekerja dari Cina punya peran besar membangun Batavia.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya