Peduli kanker/ilustrasi | Yasin Habibi/Republika

Bugar

Deteksi Dini Kanker demi Tingkatkan Peluang Hidup

Pada 2021, ada hampir dua juta orang yang didiagnosis mengidap kanker di AS.

Kanker merupakan penyakit genetik, dengan sel menjadi tumbuh tak terkendali lantas menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pada 2021, ada hampir dua juta orang yang didiagnosis mengidap kanker di Amerika Serikat, berdasarkan data dari National Cancer Institute.

Hal itu tentu mencemaskan. Namun, kabar baiknya, deteksi dini disinyalir berpotensi meningkatkan peluang bagi pengidap kanker untuk bertahan hidup. Dengan mengetahui keberadaan kanker sejak awal, akan membuat penyakit lebih mudah diobati dan dikendalikan.

Berikut sejumlah cara mengenali kanker sejak dini dan meningkatkan peluang pasien bertahan hidup, dikutip dari laman Eat This, Kamis (12/1).

  1. Skrining rutin

Konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes skrining (pemeriksaan) kanker rutin yang bisa dipertimbangkan menurut usia, jenis kelamin, etnis, riwayat keluarga, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Skrining dapat meningkatkan kemungkinan mendeteksi kanker sejak dini, bahkan sebelum gejala muncul.

Seseorang juga bisa mendapatkan tes genetik untuk kanker yang mungkin diwarisi dari anggota keluarga. Jenis tes itu mendeteksi gen abnormal dan memberikan perkiraan peluang terkena kanker. Tes genetik tersedia untuk kanker payudara, ovarium, usus besar, prostat, dan pankreas.

2. Tes khusus untuk kanker tertentu

American Cancer Society merekomendasikan perempuan yang sudah berusia 40 hingga 44 tahun untuk memulai tes kanker payudara tahunan dengan mamogram. Sementara itu, perempuan berusia 45 hingga 54 tahun, juga dianjurkan menjalani mamogram setiap tahun dan yang berusia 55 tahun ke atas dapat melakukan mamogram setiap dua tahun.

Untuk mengetahui risiko kanker kolorektal, American Cancer Society merekomendasikan agar memulai skrining rutin pada usia 45 tahun. Diskusikan dengan dokter tentang jenis tes yang bisa dipertimbangkan. Meski dinyatakan sehat, pemeriksaan rutin perlu tetap dilanjutkan hingga berusia 75 tahun.

3. Ketahui riwayat medis keluarga

Memahami hal ini dapat membantu seseorang memahami risiko terkena jenis kanker tertentu. Summa Health menyampaikan, anggota keluarga dekat dengan kanker payudara membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Jika ada lebih dari satu kerabat dekat mengidap jenis kanker payudara atau apabila anggota keluarga mengidapnya pada usia yang lebih muda dari biasanya, segera berkonsultasilah dengan dokter. Tanyakan risiko yang mungkin dimiliki dan perlunya memulai pemeriksaan atau tes khusus lebih awal dari biasanya.

4. Ubah gaya hidup

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yayasan Kanker Indonesia (@yayasankankerid)

Menerapkan gaya hidup sehat berguna untuk meningkatkan peluang melawan kanker. Profesional perawatan kesehatan menyarankan untuk menjaga berat badan sehat, aktif secara fisik, makan makanan kaya buah dan sayuran, dan hindari alkohol.

Hindari pula terkena sinar matahari secara langsung atau rajin-rajinlah memakai perlengkapan dan produk pelindung kulit, seperti tabir surya. Jangan lupa juga untuk mengunjungi dokter secara teratur.

5. Berhenti merokok

Dari semua perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan, menghindari merokok merupakan hal yang paling penting untuk menurunkan risiko kanker. Pasalnya, merokok menyebabkan sekitar 30 persen dari semua kasus kematian akibat kanker di AS.

Konsumsi tembakau adalah penyebab utama leukemia myelogenous (sejenis kanker darah) akut, kanker kandung kemih, kanker serviks, dan kanker kerongkongan. Begitu juga kanker ginjal, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker pankreas, dan kanker perut.

 
Perempuan yang sudah berusia 40 hingga 44 tahun disarankan untuk memulai tes kanker payudara tahunan. 
AMERICAN CANCER SOCIETY
 
 

Nelayan Menuntut Keberpihakan dan Keadilan

Pemerintah harus memiliki skema yang kuat untuk melindungi nelayan.

SELENGKAPNYA

Jurus Moderasi Haji demi Jamaah Risti

Prinsip moderasi haji adalah mengambil pendapat pertengahan dalam menjalankan ibadah haji.

SELENGKAPNYA

Suhu Laut Terpanas dalam Semilenium

Lautan dunia menjadi yang terpanas sepanjang sejarah terjadi pada 2022.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya