Polisi menangkap sekelompok pemuda anggota geng motor di Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ilustrasi) | ANTARA FOTO

Nusantara

Membasmi Geng Motor di ‘Gotham City’ 

Geng motor makin meresahkan di Jawa Barat.

OLEH M FAUZI RIDWAN, DEA ALVI SORAYA, BAYU ADJI P

Namanya mahasiswa, kegiatan diskusi bersama adalah perkara sehari-hari. Hal itu juga yang dilakukan sekelompok mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Jumat (6/1) pekan lalu.

Mereka berdiskusi untuk kerja kelompok, di ruang terbuka di luar ruangan kampus tak jauh dari gedung Dekanat Unisba. Saat jam menunjukkan pukul 22.16 WIB, tiba-tiba datang rombongan remaja bersepeda motor. Dengan senjata tajam, mereka menyabet para mahasiswa.

Dua mahasiswa mengalami luka-luka setelah diserang kelompok bermotor tersebut. Satu orang di antaranya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Beberapa mahasiswa sedang ada kegiatan diskusi kerja kelompok di lingkungan Unisba, lingkungan terbuka di pinggir jalan, tiba-tiba ada serombongan kelompok motor nyerang mahasiswa entah apa motifnya menggunakan senjata tajam, lalu mereka pergi," ujar Kepala Bagian Komunikasi Unisba Firmansyah.

photo
Seorang anggota geng motor All Brothers Netrals bersimpuh di kaki orang tuanya saat deklarasi pembubaran geng motor di Polres Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/5/2022). - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Akibat penyerangan itu, ia mengungkapkan, satu orang mahasiswa mengalami luka di bagian tangan dan satu orang mengalami luka di bagian punggung. "Mahasiswa kami luka sayatan di bagian punggung, akhirnya diamankan dan dilarikan di rumah sakit ditangani dokter," katanya.

Tak lama kemudian, polisi mengungkapkan bahwa para penyerang masih berstatus sebagai pelajar sekolah. Mereka sempat ditahan, tapi akhirnya dibebaskan karena tidak terdapat unsur pidana dan tidak ada pihak yang melaporkan.

"Mereka masih pelajar sekolah di Kota Bandung," ujar Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin di Polsek Bandung Wetan, Senin (9/1).

Geng motor belakangan memang hampir menjadi fenomena harian di Bandung dan sekitarnya. Di Garut muncul juga video aksi geng motor berkendara membawa senjata tajam viral di media sosial. Setelah ditelusuri, aksi geng motor itu terjadi di Kabupaten Garut, tepatnya di Bundaran Suci, Kecamatan Karangpawitan, Sabtu (7/1) malam.

Dalam video yang beredar, sejumlah pemotor mengendarai sepeda motornya dengan ugal-ugalan. Beberapa di antara mereka juga terlihat ada yang membawa diduga senjata tajam dan botol minuman keras (miras).

photo
Polisi menghadirkan empat orang tersangka anggota geng motor beserta barang bukti saat rilis di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022). Satreskrim Polres Bogor menangkap empat anggota geng motor serta barang bukti empat senjata tajam jenis celurit yang mengakibatkan korban inisial RR meninggal dunia. - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Polres Garut telah menangkap sejumlah pemuda yang diduga komplotan geng motor tersebut. Saat ini, sejumlah pemuda itu tengah diperiksa oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut.

Fenomena tersebut membuat Kota Bandung mendapatkan julukan baru dari warganet, yakni Gotham City. Kota tersebut adalah wilayah imajiner penuh kejahatan tempat beroperasinya adiwira DC Comics, Batman.

Julukan Gotham City itu muncul imbas dari meningkatnya angka kejahatan yang terjadi di sana, terutama pada malam hari. Sekretaris Daerah Kota Bandung mengatakan, lonjakan kasus kejahatan di Kota Bandung tidak lepas dari ulah para geng motor yang sudah sejak lama mengkhawatirkan. 

Dia juga meminta kepolisian untuk menindak tegas para pelaku. Menurut dia, kasus kejahatan ini bukan hanya mengganggu ketenteraman dan merugikan warga, tapi juga berisiko tinggi menelan korban jiwa. “Harus ditindak tegas karena kalau tidak begitu mereka tidak akan jera,” kata Ema.  

photo
Polisi menunjukkan sejumlah tersangka beserta barang bukti berbagai jenis senjata tajam saat ekspos penangkapan kawanan geng motor, di Serang, Banten, Ahad (7/3/2021). - (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Selain menegakkan hukum demi memberikan efek jera, pengoptimalan dan penambahan fasilitas CCTV juga tengah digenjot, kata Ema. Untuk penjagaan, 700 personel satpol PP telah disiapkan untuk berpatroli, terutama di area rawan kejahatan dan vandalisme. 

“Satpol kan ada 700 personel yang berpatroli dan titik yang dianggap rawan, seperti jalur Asia Afrika, Ahmad Yani, Siliwangi, Jalan Dago, itu kan selalu menjadi jalur yang selalu dipatroli,” kata Ema.  

“Karena kita pasti akan proses secara hukum jika terbukti merugikan warga,” sambungnya.  

Mengenai rencana penambahan CCTV, Ema menerangkan, rencana itu telah masuk dalam pembahasan anggaran APBD Kota Bandung tahun ini. Selain itu, lampu penerang jalan juga akan terus diperbanyak demi meminimalkan titik-titik rawan kejahatan. 

Ema mengatakan, dalam APBD 2023, Kota Bandung mendapatkan penambahan anggaran menjadi Rp 7,2 triliun, naik Rp 6 miliar dari tahun sebelumnya. Selain mengoptimalkan CCTV dan penerangan, Ema menjelaskan, anggaran juga akan diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana, seperti perbaikan trotoar, kantor kelurahan dan kecamatan, puskesmas, juga akses jalan. 

“Belum lagi nanti ada pembangunan lain, seperti kantor Bapelitbang yang sebelumnya terbakar, lalu juga jalan ke kantor Disnaker. Kita juga akan menuntaskan apa yang menjadi janji-janji kepala daerah, seperti penambahan coworking space, youth space, dan lainnya,” tutur Ema.  

 
Kalau pertanyaannya, apakah ditindak? Kan ada jawabannya kemarin. Anda kutip juga.
RIDWAN KAMIL, Gubernur Jawa Barat
 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga memberikan tanggapan mengenai julukan baru Kota Bandung tersebut. Dia mengatakan, sejatinya sudah banyak pelaku kejahatan yang tertangkap. Emil juga mengingatkan bahwa melonjaknya angka kejahatan tidak serta-merta disebabkan keabsenan pihak kepolisian, tapi juga karena makin banyak masyarakat yang melanggar hukum. 

"Kalau pertanyaannya, apakah ditindak? Kan ada jawabannya kemarin. Anda kutip juga, jumlah kriminalitas di Jabar tahun 2022 dari puluhan provinsi kita ranking 10. Kita hanya 7.000-an tahun 2021 akhir, berbanding 30 ribuan di provinsi lain yang penduduknya seperlima Jawa Barat," paparnya. 

Jika merujuk pada data statistik, jumlah kasus kriminalitas di Jawa Barat berada di peringkat ke-10 dengan sekitar 7.000 kasus pada 2021. Emil mengatakan, jumlah itu jauh lebih rendah dari jumlah kasus di sejumlah provinsi lain di Tanah Air. 

"Sehingga pertanyaannya, apakah polisi bertindak? Ya bertindak. Tapi, kenapa kejahatannya banyak? Ya ini PR bersama," katanya. 

Fenomena Cak Fai

Perbaikan nasib orang kecil haruslah dikaji dari akar persoalannya.

SELENGKAPNYA

Membasmi Geng Motor di ‘Gotham City’ 

Geng motor makin meresahkan di Jawa Barat.

SELENGKAPNYA

Halal dan Perppu Cipta Kerja

Menyambut penerapan wajib halal per 2024 dengan mayoritas usaha mikro kecil bukanlah hal mudah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya