Mim tentang Mixue | Twitter/@Ajidhmr

Geni

Dominasi Mixue di Media Sosial

Saat ini, Mixue telah hadir di 11 negara.

Kehidupan yang hibrid, saat ini tak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Kesuksesan cabang luring Mixue di Indonesia, ikut berdampak pula pada makin populernya jenama yang satu ini di jagat maya. 

Dikutip dari laman resmi Mixue, ada tahun 1997, Zhang Hongchao, yang sat itu masih menjadi mahasiswa meluncurkan Mixue Ice Cream & Tea di Zhengzhou, Cina. Sejatinya, Mixue bukanlah usaha awal Hongchao. 

Awalnya, ia sempat juga membuat beberapa usaha kuliner, namun sempat mengalami jatuh bangun dan mulai berjaya dengan Mixue. Sekitar 2006, es krim bentuk kerucut menyerupai obor mulai populer di Zhengzhou. 

Tren ini membuat harga es krim kala itu melonjak hingga lima sampai 10 kali lipat dari normalnya. Saat itulah Hongchao mendapat peluang dan mulai belajar resep es krim.

Es krim buatan Hongchao ternyata diterma dengan baik di pun berhasil dan diterima masyarakat. Hal ini tak lepas dari murahnya harga es krim Mixue. 

Sebagai perbandingan, ada waktu tersebut, es krim buatannya dijual seharga 2 RMB atau Rp 5 ribu. Padahal, pada waktu itu rata-rata harga es krim di pasaran bisa mencapai 10 RMB atau sekitar Rp 22 ribu sekarang.

Berkat hal itu, toko bernama Mixue Bingcheng berkembang pesat. Per 2021, cabangnya tercatat telah lebih dari 21.581 gerai Mixue di Cina, dan sedikitnya 11 negara lainnya di Asia. 

Saat ini di Indonesia, bukan hanya cabangnya yang terus bertambah, popularitasnya pun terus menanjak di media sosial. Pekan lalu saja, di Twiiter, Mixue sudah disebut 55 ribu kali, 

Berbagai mim tentang Mixue pun ikut membantu melejitkan jenama yang satu ini di mata para netizen Indonesia, di antaranya:

  1. Mixue dan Menara Saidah 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat