Pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mengimpor 5.000 ton beras asal Vietnam yang dialokasikan untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan | ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Ekonomi

Pedagang Sebut Impor Beras tak Turunkan Harga

Tingkat permintaan beras yang tinggi membuat harga akan tetap bertengger di level atas.

JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri memproyeksikan, impor beras pada akhir tahun ini tak berdampak signifikan terhadap penurunan harga. Menurut dia, tingkat permintaan yang tinggi membuat harga akan tetap bertengger di level atas.

"Perkiraan saya tidak akan besar. Pasokan memang pasti banyak, tapi dampak terhadap harga beras dalam negeri tidak banyak," kata Mansuri kepada Republika, Senin (19/12).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FoodStation (@foodstation_jkt)

Mansuri menjelaskan, impor dilakukan berbarengan dengan permintaan yang bakal melonjak jelang perayaan Natal dan tahun baru. Meski begitu, ia menilai, pada pertengahan Desember 2022 belum terdapat kenaikan permintaan.

Pasokan beras impor akan memberikan dampak signifikan jika telah mampu meningkatkan stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Ikappi, kata Mansuri, ikut memantau pendistribusian beras impor dari Bulog ke PIBC untuk membantu pemerintah menjaga stabilisasi harga.

Untuk beras premium, Mansuri meyakini tidak akan mengalami penurunan harga. Beras yang diimpor hanya akan berpengaruh pada harga beras medium yang sekaligus digunakan pemerintah dalam operasi pasar.

Bulog telah memulai proses importasi beras sebanyak 200 ribu ton hingga akhir tahun ini. Kloter pertama impor telah masuk pada pekan lalu sebanyak 5.000 ton melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan 5.000 ton di Pelabuhan Merak.

 
 
Perkiraan saya tidak akan besar. Pasokan memang pasti banyak, tapi dampak terhadap harga beras dalam negeri tidak banyak.
 
 

Beras tersebut berasal dari Vietnam dengan kualitas setara beras medium dan akan dijual oleh Bulog seharga Rp 8.300 per kg sesuai aturan pemerintah. Mengutip data PIBC pada Ahad (18/12), total pasokan beras sebanyak 29,5 ribu ton atau di bawah batas aman sebesar 30 ribu ton.

Pada 2020 dan 2021 lalu, rata-rata stok beras PIBC berada pada level 30 ribu hingga 31 ribu ton per hari. Rata-rata harga beras mencapai Rp 10.852 per kg. Angka itu naik 3,1 persen dari bulan sebelumya atau melonjak 13,1 persen dibanding periode sama tahun lalu.

photo
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau pembongkaran beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mengimpor 5.000 ton beras asal Vietnam yang dialokasikan untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan secara bertahap sehingga sampai Desember 2022 total importasi beras sebanyak 200.000 ton. - (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pedagang PIBC meminta agar Perum Bulog menggelontorkan pasokan beras impor yang mulai masuk ke Indonesia. Penggelontoran beras dibutuhkan secara besar-besaran demi meredam kenaikan harga jelang pergantian tahun.

"Beras impor harus sesegera mungkin digelontorkan menjelang Natal atau sebelum berakhirnya tahun karena impor itu untuk kebutuhan stabilisasi," kata Ketua Koperasi Pedagang PIBC Zulkifli Rasyid.

 
 
Jadi, saat ini yang penting barangnya cukup dulu. Kalau tidak cukup, bukan kami membangkang, tapi memang terpaksa menjual di atas HET.
 
 

Zulkifli mengatakan, belum terdapat dampak riil dari adanya kebijakan impor beras terhadap penurunan harga. Meski demikian, dampak psikologis mulai terasa oleh para pedagang.

Pasalnya, harga beras yang sebelumnya terus mengalami kenaikan dari pasar induk kini mulai stagnan. Ia menilai, itu disebabkan oleh banyak pedagang dari pasar-pasar ritel yang menahan pembelian dari pasar induk karena menanti masuknya beras impor yang diyakini akan menurunkan harga. "Harga beras sekarang itu diam, tidak naik, tidak turun," katanya.

Rata-rata harga beras di PIBC, menurut Zulkifli, tercatat masih pada kisaran Rp 10.200 per kg untuk jenis medium, naik cukup tinggi dari sebelumnya pada kisaran Rp 9.000 per kg.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Perum BULOG (@perum.bulog)

Jika beras Bulog masuk dan dijual seharga Rp 8.300 per kg sesuai aturan pemerintah, diyakini bakal menurunkan harga kembali pada kisaran rata-rata Rp 9.000 per kg di pasar induk. Sementara oleh pedagang ritel dapat dijual Rp 9.450 per kg ke konsumen sesuai HET.

"Jadi, saat ini yang penting barangnya cukup dulu. Kalau tidak cukup, bukan kami membangkang, tapi memang terpaksa menjual di atas HET," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pesan Maroko di Akhir Perjalanan

Tim asal Afrika diprediksi akan memenangkan Piala Dunia 20 tahun ke depan.

SELENGKAPNYA

Apakah Convenience Fee di Belanja Daring Dibolehkan?

Bagaimana pandangan syariah terkait convenience fee? Apakah itu dibolehkan?

SELENGKAPNYA

Lima Kaum yang Dihancurkan

Dalam Alquran surah al-Haqqah dibuka dengan pemberitaan sejarah mengenai kaum terdahulu.

SELENGKAPNYA