
Khazanah
Konferensi Zakat Indonesia Hasilkan Lima Rekomendasi
Konferensi Zakat Indonesia tahun 2022 bertujuan menjadi wadah bagi para praktisi, akademisi, dan profesional.
JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menyelenggarakan Konferensi Zakat Indonesia ke-6 (the 6th Indonesian Conference of Zakat/Iconz) dan Expo 2022 di UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada 30 November-1 Desember 2022. Konferensi ini menghasilkan lima rekomendasi.
Direktur Kajian dan Pengembangan Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL), Muhammad Hasbi Zaenal, menyampaikan, selama sembilan tahun terakhir, sebelum pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dengan kisaran lima sampai enam persen setiap tahun, dari 2010 hingga 2019.
Pada 2020, ketika pandemi Covid-19 telah terjadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi serius, yakni -2,07 persen dan berada di ambang resesi. Berbagai tindakan dilakukan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Mulai dari program kesehatan berupa program vaksinasi hingga program ekonomi berupa regulasi ekonomi dan bantuan langsung untuk membantu mereka yang terdampak," kata Hasbi saat menyampaikan resolusi Konferensi Zakat Indonesia ke-6, Kamis (1/12).
Hasbi mengatakan, program pemulihan tersebut memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dengan tren positif hingga mencapai 3,69 persen. Namun, beberapa indikator ekonomi belum menunjukkan kinerja yang membaik.
View this post on Instagram
Ia menjelaskan, upaya dan strategi lembaga zakat dalam pemulihan ekonomi untuk pertumbuhan sosial ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan harus digali lebih jauh dan dipublikasikan guna meningkatkan manfaat zakat untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, Konferensi Zakat Indonesia tahun 2022 bertujuan menjadi wadah bagi para praktisi, akademisi, dan profesional untuk mengembangkan strategi pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan melalui dana zakat.
Diskusi dari konferensi, menurut Hasbi, diharapkan dapat menjadi rekomendasi aplikatif pengelolaan zakat sehingga penghimpunan, pendistribusian, dan pemberdayaan dana zakat dapat menciptakan ketangguhan di masyarakat khususnya mustahik yang terdampak pandemi. ‘’Yang pada akhirnya dapat bermuara pada kesejahteraan masyarakat," ujar Hasbi.
Hasbi menerangkan, Konferensi Zakat Indonesia 2022 menyoroti beberapa isu zakat dan memberikan berbagai rekomendasi bagi para pemangku kepentingan zakat. Pertama, Konferensi Zakat Indonesia 2022 dan seluruh pemangku kepentingan pengelolaan zakat berkomitmen mendukung kebijakan penguatan pengelolaan zakat nasional yang meliputi penguatan kelembagaan dan manajemen, penguatan sumber daya manusia, penguatan infrastruktur, dan penguatan jaringan pengelolaan zakat.
Seluruh pemangku kepentingan pengelola zakat berkomitmen untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi.MUHAMMAD HASBI ZAENAL Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS
"Kedua, Iconz ke-6 tahun 2022 dan seluruh pemangku kepentingan pengelola zakat berkomitmen untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi untuk pertumbuhan sosial ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan," kata Hasbi.
Kemudian, rekomendasi ketiga, konferensi ini dan seluruh pemangku kepentingan pengelola zakat berkomitmen memperkuat jejaring, kerja sama, dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Rekomendasi keempat, konferensi ini dan seluruh stakeholder pengelola zakat berkomitmen menginisiasi kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mewujudkan laboratorium pengelola zakat sebagai sarana peningkatan literasi zakat dan internalisasi zakat bagi mahasiswa dan sivitas kampus.
"Rekomendasi kelima, melalui Iconz ke-6 tahun 2022, Baznas berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik dalam meningkatkan bisnis dan kemampuan bersaing di dunia global dengan memfasilitasi rencana ekspor awal sampai produk pengusaha mustahik yang diambil dari seluruh Indonesia," ujar Hasbi.
'Zero Covid' dan Publik yang Marah
Tertekan, tidak berdaya, dan marah dampak pemberlakuan kebijakan lockdown di Cina yang berujung rusuh.
SELENGKAPNYAMessi dan Tim Unggulan Mulai Bertaji
Messi terpilih sebagai pemain terbaik dalam laga Argentina vs Australia
SELENGKAPNYAMenanti Kejutan Ketiga Jepang
Kroasia ditopang rekam jejak yang mengesankan dalam sistem gugur Piala Dunia.
SELENGKAPNYA