Arsitektur
Masjid Negara Qatar, Oase Menyejukkan di Kota Doha
Inilah masjid terbesar di seluruh negara Qatar.
Saat ini, jutaan pasang mata tertuju pada gelaran Piala Dunia 2022. Qatar menjadi tuan rumah perhelatan olah raga internasional tersebut. Hingga 18 Desember 2022 mendatang, lebih dari satu juta orang turis, khususnya para penggemar sepak bola, menyambangi negara makmur di kawasan Teluk Arab itu.
Pemerintah Qatar telah jauh-jauh hari mempersiapkan negerinya untuk menyambut wisatawan. Khususnya bagi para pelancong Muslim, jalan-jalan di negara emirat itu tidak sekadar menikmati pertandingan Piala Dunia. Mereka dapat menyambangi berbagai destinasi wisata islami setempat.
Ada banyak masjid yang indah dan mempesona di sana. Salah satunya adalah Masjid Negara Qatar. Kompleks tempat ibadah seluas 175 ribu meter persegi itu disebut pula sebagai Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. Nama itu merujuk pada seorang tokoh Islam kelahiran Najd (kini Arab Saudi) yang hidup pada abad ke-18 M.
Masjid ini beralamat di Distrik Jubailat, Doha. Lokasinya berdekatan dengan arena Qatar Sports Club. Dari Khalifa International Stadium, jaraknya dapat ditempuh sejauh 10 km atau sekitar 15 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Inilah masjid terbesar di seluruh Qatar. Dari luar, tampilannya memadukan ciri khas arsitektur modern. Didominasi warna krem kecokelatan, tempat ibadah ini juga menghadirkan nuansa tradisional Arab.
Pembangunan masjid ini diinisiasi seorang anggota keluarga kerajaan Qatar, Syekh Hamad bin Khalifa al-Thani. Dalam pernyataannya yang dirilis media setempat, ia mengatakan, penamaan Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab diberikan sebagai sebuah pengakuan terhadap sang reformis Islam. Pada saat yang sama, hal itu dilakukan untuk menggelorakan semangat dan budaya bangsa.
Sejak 2011, Masjid Negara Qatar dibuka untuk umum. Secara keseluruhan, daya tampungnya sangat representatif sebagai bangunan nasional setempat. Kapasitasnya dapat menampung sebanyak 11 ribu jamaah pria dan 1.200 jamaah perempuan. Bila luas aula disertakan, maka tempat ibadah ini bisa diisi hingga 30 ribu orang.
Untuk memasuki ruangan utama, pengunjung dapat melalui tiga pintu utama. Di samping ketiganya, terdapat 17 pintu gerbang yang berukuran lebih kecil pada tiap sisi masjid. Sebanyak 28 kubah besar menutupi area tempat jamaah shalat. Di sisi eksterior, ada 65 kubah yang berbentuk persegi empat. Semuanya terpasang pada bagian atas.
Seperti dilansir Republika dari laman Al Fozan, Masjid Negara Qatar dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Sebagai contoh, lahan parkir yang bukan hanya luas, tetapi juga menerapkan teknik lanskap. Alhasil, area tersebut seakan-akan menjadi bagian dari keseluruhan taman, yang berada di sekitar bangunan utama.
Denah lantai dasar Masjid Negara Qatar meniru desain khas masjid-masjid tradisional di Afrika Utara. Bagian itu terdiri atas empat baris yang membujur sejajar dengan dinding kiblat. Halaman terletak di antara bangunan utama dan konstruksi terluar. Ada koridor yang terletak di pelataran itu dengan penyejuk udara (air conditioner, AC). Pada sisi utara dan barat, terdapat tangga yang menghubungkan lantai dasar dengan mezanin.
Di satu ujung, lantai mezanin mengarah ke bagian yang terbuka di dekat halaman. Pada ujungnya yang lain, bagian itu menghadap ke ruangan utama. Tempat jamaah shalat menyuguhkan kesan lapang dan sekaligus megah. Pada langit-langitnya, terdapat satu set lampu kristal yang menggantung berkilauan.
Karakteristik arsitektur masjid mencerminkan budaya khas suku-suku nomaden di padang pasir. Hal itu tampak jelas, antara lain, pada menara yang menjulang tinggi di pojok utara. Strukturnya menyerupai benteng pertahanan tradisional Arab di gurun. Sekilas, bentuknya juga mirip sebuah mercusuar.
Masjid Negara Qatar ini bagaikan sebuah oasis yang menyejukkan lahir dan batin di tengah teriknya iklim setempat. Walaupun musim panas melanda Doha, jamaah tidak perlu khawatir karena hawa di dalamnya tetap terasa sejuk. Tempat ini menawarkan keteduhan spiritual, sebagaimana masjid-masjid kebanggaan Muslimin.
Seperti halnya destinasi-destinasi di negara Teluk tersebut, kompleks ini pun terbuka untuk umum, termasuk para pengunjung yang tidak beragama Islam. Mereka diperkenankan untuk masuk ke dalamnya, guna berfoto atau sekadar melihat-lihat. Hal itu dilakukan dengan catatan, sikap dan caranya berpakaian tetap sopan, yakni sekurang-kurangnya menutup aurat.
Pariwisata menjadi sektor yang diutamakan pemerintah setempat. Walaupun penghasilan dari minyak bumi dan gas alam amatlah fantastis, Qatar menyadari keterbatasan ekonomi bahan bakar fosil (fossil fuels). Karena itu, visi pemerintah setempat dalam beberapa dekade ke depan terus menggenjot pendapatan negara dari turisme. Mereka berupaya menjadi primadona wisata di dunia Arab, bersaing dengan Dubai (Uni Emirat Arab) dan Kerajaan Arab Saudi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
KH Mas Mansur Sang Pembangkit Nasionalisme
KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Mas Mansur turut berjasa dalam menyebarkan kesadaran akan cinta pada Tanah Air.
SELENGKAPNYAKeagungan Akhlak Rasulullah SAW
Akhlak mulia adalah apa yang membawa kemaslahatan bagi dunia, agama, dan akhirat.
SELENGKAPNYAUstaz Faisol Nasar Kembali Nahkodai Al Irsyad
Al Irsyad akan menggenjot bidang pendidikan dan memperbanyak amal usaha.
SELENGKAPNYA