Pekerja membongkar muat di Terminal Peti Kemas, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2022). | ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Ekonomi

Pelindo Pangkas Waktu Bongkar Buat

Lebih dari 60 persen barang ekspor melalui Tanjung Priok datang dari hinterland di timur Jakarta.

JAKARTA -- Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Pelindo Multi Terminal, berupaya meningkatkan pelayanan pada masa-masa awal transformasi. Adapun hasil transformasi yang optimal telah mampu menerapkan standardisasi operasi di seluruh terminal.

Direktur Utama Pelindo Multi Terminal Drajat Sulistyo mengatakan, perseroan telah mengoperasikan 12 terminal nonpetikemas yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Perseroan fokus pada dua hal, yakni standardisasi operasi dan komersial, serta kerja sama dengan terminal bagi kepentingan sendiri yang dimiliki swasta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pelindo Multi Terminal (@pelindomultiterminal)

"Kunci konektivitas Indonesia yang sesungguhnya adalah di nonpetikemas karena alur pengiriman barangnya yang memiliki karakteristik khusus," kata Drajat, Senin (14/11).

Setiap pelabuhan harus memiliki standar operasi, biaya, dan keamanan yang sama. Dengan begitu, waktu untuk melakukan bongkar muat muatan bisa diketahui dengan pasti.

Menurutnya, dampak peningkatan produktivitas ini yakni kecepatan bongkar muat barang. Saat ini, waktu bongkar muat kapal berukuran 25 ribu ton bisa ditekan sampai maksimal delapan hari, sebelumnya sekitar 14 sampai 16 hari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BUMN Pelabuhan Indonesia (@pelindo)

"Dengan lama singgah kapal (port stay) yang lebih pendek, Pelindo Multi Terminal bisa menambah jumlah kapal yang dilayani. Bahkan, perseroan akan meningkatkan produksi sampai 7.000 ton per hari," ucapnya.

Drajat meyakini, target sebesar itu tak sulit dicapai sepanjang timnya punya perencanaan yang baik. Basisnya yakni siklus Plan, Do, Check, dan Act. "Jika ada target yang meleset, tim harus cepat membuat evaluasi dan kemudian mencarikan solusi," kata dia.

Selain itu, Pelindo melalui PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) sedang mengejar penyelesaian Seksi 4 jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sepanjang 7,29 kilometer. Jalan ditargetkan selesai pada Desember 2022 mendatang. 

 
 
Dengan lama singgah kapal (port stay) yang lebih pendek, Pelindo Multi Terminal bisa menambah jumlah kapal yang dilayani.
 
 

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, jika sudah rampung, jalan Tol Cibitung-Cilincing sejauh 34,77 kilometer ini diperkirakan menjadi tumpuan utama arus barang dari kawasan timur Jakarta. Sebab, lebih dari 60 persen barang ekspor melalui Tanjung Priok datang dari hinterland di timur Jakarta.

"Konstruksi di ruas Tarumajaya-Cilincing ini sedang kami kebut, tinggal sekitar 600 meter," ujar Arif dalam keterbukaan informasi perseroan, Senin (14/11).

Ikuti Berita Republika Lainnya