Sepak Bola
FIFA Diyakini Ingin Selamatkan Piala Dunia U-20
PSSI bukan satu-satunya pihak yang berperan dalam persiapan menuju gelaran Piala Dunia U-20 nanti.
JAKARTA -- Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mendapatkan restu dari FIFA untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. FIFA bahkan memajukan tanggal yang diajukan PSSI menjadi 16 Februari 2023.
Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menilai langkah FIFA itu menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023.
"Respons dari FIFA yang meminta agar KLB PSSI dipercepat menunjukkan bahwa FIFA sangat concern agar Piala Dunia U-20 di Indonesia itu sukses. Karena, kalau diadakannya terlalu mepet dengan jadwal Piala Dunia, khawatir akan mengganggu persiapan Piala Dunia," kata Kusnaeni saat dihubungi Republika, Ahad (13/11).
View this post on Instagram
Sebelumnya, PSSI telah memberikan surat ke FIFA mengenai rencana untuk mempercepat pelaksanaan KLB ke 18 Maret 2022. Namun, FIFA justru memberikan rekomendasi agar PSSI menggelar KLB lebih cepat dari yang diajukan, yakni menjadi 16 Februari 2023. Menurut Kusnaeni itu dilakukan agar Indonesia mempunyai waktu untuk melakukan persiapan maksimal menuju Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu menyadari, PSSI bukan satu-satunya pihak yang berperan dalam persiapan menuju gelaran Piala Dunia U-20 nanti. Namun, bagaimanapun juga, kata dia, PSSI punya peran vital sebagai ujung tombak sepak bola Indonesia dan kehadiran mereka sebagai organisasi yang utuh sangat penting demi keberlangsungan hajat tersebut.
"Memang, Piala Dunia akan melibatkan banyak elemen, tapi, bagaimanapun, ujung tombaknya tetap PSSI. Kalau kepengurusan PSSI belum siap atau baru melakukan KLB, nantinya akan repot. Itulah mengapa FIFA minta KLB nya dipercepat supaya Maret sudah ada kepengurusan baru yang siap untuk menggelar Piala Dunia di bawah supervisi FIFA, AFC, dan dengan bantuan penuh dari pemerintah," katanya.
Saya rasa PSSI juga menyadari hal itu, makannya PSSI meminta kepada FIFA untuk izin menggelar KLB.
Selain itu, Kus menilai FIFA juga sepemikiran dengan publik Indonesia bahwa sepak bola Indonesia harus segera dibenahi. "FIFA menangkap kegelisahan konstituen sepak bola Indonesia bahwa situasi sudah tidak kondusif dan federasi sudah kehilangan kepercayaan dari publik. Karena itulah sudah harus segera melakukan perombakan dan itu jalurnya memang dari KLB," ujar Kus.
"Saya rasa PSSI juga menyadari hal itu, makannya PSSI meminta kepada FIFA untuk izin menggelar KLB. Jadi, menurut saya, semua sudah berada di jalur yang tepat. FIFA menyadari bahwa langkah KLB PSSI penting dan FIFA juga mau menyelamatkan Piala Dunia," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan adanya potensi risiko dari KLB PSSI yang awalnya direncanakan digelar pada bulan Maret 2023. Zainudin khawatir KLB tersebut akan memengaruhi dan menghambat pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada Mei 2023.
"Risikonya adalah Piala Dunia ini Mei, berisiko buat kita. Jadi, kalau toh itu jalan, saya tidak tahu apakah FIFA sudah mengizinkan atau belum karena PSSI sudah mengirim surat ke FIFA belum ada tanggapannya," ujar Zainudin.
Mei itu sudah harus jalan, nah, itu menjadi juga pertimbangan. Saya tidak tahu seperti apa, itu menjadi ranah FIFA.
Menurut dia, FIFA pasti menimbang-nimbang bahwa kepengurusan PSSI yang baru nantinya tentu perlu beradaptasi dengan pelaksanaan turnamen tersebut. "Karena FIFA pasti berpikir juga tentang FIFA World Cup itu dengan kepengurusan yang baru, kemudian harus beradaptasi dengan persiapan kita yang tinggal dua bulan lagi," ujar Zainudin.
"Mei itu sudah harus jalan, nah, itu menjadi juga pertimbangan. Saya tidak tahu seperti apa, itu menjadi ranah FIFA," kata dia menambahkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
G-20 Luncurkan Dana Pandemi
Indonesia akan memanfaatkan dana tersebut untuk memperkuat sistem kesehatan.
SELENGKAPNYAPertumbuhan Ekonomi, Rupiah, dan Pendalaman Pasar Keuangan
Ada peluang menarik kembali investor asing dan mendorong arus balik modal asing ke Indonesia.
SELENGKAPNYAPresiden Singgung Hak Hilirisasi di KTT ASEAN
Langkah penyetopan ekspor bahan mentah belum tentu menguntungkan masyarakat dalam negeri.
SELENGKAPNYA