Warga berdoa di depan bendera Arab Saudi. Pada Januari 2022 lalu, Dewan Syura Saudi meloloskan rencana perubahan bendera dan lagu kebangsaan Saudi. | AP Photo/Amr Nabil

Kronik

Menelisik Gerakan Wahabi

Arab Saudi dan paham Wahabi-nya telah menjadi kekuatan keagamaan terkuat di Jazirah Arab.

OLEH ALI RIDHO

Wahabi. Gerakan ini termasuk gerakan Islam militan di Arab Saudi. Tetapi, sejauh ini menjadi satu-satunya gerakan yang paling sukses secara politik. Pandangan tersebut pernah disampaikan oleh Nurcholish Madjid dalam artikelnya Wahabisme: Pembaru Militan.

Pada mulanya, Wahabi yang didirikan oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahhab (1115-1206 H/1703-1791) adalah gerakan keagamaan. Akan tetapi, kemudian berkembang menjadi gerakan sosial dan politik ketika Abdul Wahhab bersekutu dengan Muhammad bin Sa'ud atau Ibnu Sa'ud (wafat 1765), pemimpin Dinasti Sa'ud.

photo
Jamaah Masjid Al Mirabi mengenakan masker untuk menghindari wabah Covid-19, di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (31/5). Kecuali Kota Makkah, masjid-masjid di Arab Saudi diijinkan kembali untuk berkegiatan mulai hari ini hingga 20 Juni - (AP/Amr Nabil)

John L Esposito mengungkapkan dalam Ensiklopedi Dunia Islam Modern, gerakan Wahabi menjadi kekuatan keagamaan dan politik yang dominan di Jazirah Arab sejak 1746. Persekutuan antara Wahabi dan Dinasti Sa'ud berhasil mendirikan negara Arab Saudi, dan menjadikan Wahabi sebagai paham resmi kerajaan.

Satu demi satu kerajaan jatuh di tangan kekuatan Arab Saudi. Pada 1773, Kerajaan Riyadh jatuh dan kekayaannya digabungkan oleh bendaharawan al-Dar'iyah, al-Sa'ud dan Wahabi. Dengan demikian, Arab Saudi dan paham Wahabi-nya telah menjadi kekuatan keagamaan dan politik terkuat di Jazirah Arab selama abad ke-19 dan awal abad ke-20.

 
Persekutuan antara Wahabi dan Dinasti Sa'ud berhasil mendirikan negara Arab Saudi, dan menjadikan Wahabi sebagai paham resmi kerajaan.
JOHN L ESPOSITO
 

Munculnya gerakan Wahabi dilatarbelakangi oleh keresahan Abdul Wahab akan maraknya praktik-praktik, yang menurutnya syirik. Banyak umat Islam meminta pertolongan ke kuburan para wali, batu-batu, dan pepohonan dengan memberikan sesajian. Ada pula yang mempercayai dukun, tukang tenung, dan peramal.

Sementara usaha yang dilakukan oleh para ulama yang hidup pada masa itu untuk mencegah segala macam praktik-praktik tersebut, hanya sebatas di lingkungan tempat tinggal mereka atau justru hilang bersama dengan kuatnya arus penentangan dari pihak-pihak, yang ingin melestarikan tradisi pemujaan itu.

Dengan menafsirkan ide-ide pembaruan Ibnu Taimiyah (wafat 728 H/1328 M), Abdul Wahab memulai gerakan pembaruannya di Jazirah Arab. Ia mengajak umat Islam kembali kepada Islam yang 'asli' dan 'murni'. Yaitu, Islam yang pernah dipraktikkan oleh para sahabat, tabiin (generasi setelah sahabat), dan tabiu at-tabiin (generasi setelah tabiin). Tiga generasi itu dikenal dengan nama salaf as-saleh.

Abdul Wahab bercita-cita membangun masyarakat berdasarkan tauhid murni. Ia dan para pengikutnya tidak ragu menghancurkan makam-makam para sahabat dan para syuhada pada perang Badar dan Uhud. Bahkan, jika saja umat Islam Turki tidak mencegah mereka, makam Nabi sudah rata dengan tanah.

Wahabi juga melarang perayaan memperingati hari kelahiran Nabi SAW. Karena dalam perayaan itu, sesuai dengan mazhab Hanbali versi Ibnu Taimiyah, terdapat unsur pemujaan terhadap roh orang yang telah meninggal dunia. Dan, Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengharamkan perayaan maulid Nabi SAW hingga saat ini.

photo
Pangeran Saudi, Mohammed bin Salman, saat menghadiri konferensi Future Investment Initiative, di Riyadh, Arab Saudi. (AP Photo/Amr Nabil, File) - (AP)

Nurcholish Madjid mengungkapkan, Ibnu Taimiyah-lah yang menjadi sumber ilham bagi gerakan Wahabi itu. Ia memberikan inspirasi memberantas kuburan, hingga Arab Saudi bersih dari praktik-praktik pemujaan selain Allah. Tetapi ironisnya, kata Nurcholish, kuburan Ibnu Taimiyah sendiri yang berada di Damaskus, Suriah, setiap hari dipenuhi surat-surat dari para peziarah yang memohon berkah darinya.

Disadur dari Harian Republika Edisi 27 Desember 2009

Antara Fikih dan Hadis

Buku karya Syekh al-Ghazali ini membuka dialog antara dua disiplin keilmuan, yakni fikih dan hadis.

SELENGKAPNYA

WPF Ajukan Prinsip Jalan Tengah

dWPF dihadiri para tokoh gerakan perdamaian dari berbagai negara dan agama

SELENGKAPNYA

Buka Peluang Bisnis Melalui Pemanfaatan Data

Menganalisis data secara efektif dapat menghasilkan peningkatan pendapatan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya