ILUSTRASI Tobatnya seorang hamba Allah pada zaman Nabi Musa AS menjadi pintu dibukanya rahmat Ilahi kepada Bani Israil. Mereka bersyukur karena hujan yang lama dinanti-nanti akhirnya turun mengguyur bumi | DOK PIXY

Laporan Utama

Teladan Kesederhanaan dari Pemimpin Islam

Tak sedikit pemimpin Islam yang sukses justru berlaku hidup sederhana.

Oleh IMAS DAMAYANTI 

Kesederhanaan menjadi gaya hidup Muslim generasi awal. Mereka menunjukkan sahaja dan empati kepada masyarakat sekitar yang hidup dalam keterbelakangan.Bukan malah mundur dan pesimistis, kesederhanaan justru menjadi energi optimisme yang menghadirkan semangat berkontribusi untuk orang lain.

Tak sedikit tokoh-tokoh pemimpin Islam yang sukses membawa rakyatnya ke dalam kehidupan yang sejahtera, justru berlaku hidup sederhana. Contoh yang paling konkret adalah Rasulullah SAW.

Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Ibrahimiy Jawa Timur, HM Baharun, mengatakan, sangat banyak tokoh pemimpin Islam yang menjalankan hidup secara sederhana. Mulai dari Rasulullah SAW, Sayidina Umar bin Khattab, hingga Umar bin Abdul Aziz.

photo
Foto kaligrafi nabi muhammad diatas lampion. - (Republika/Agung Supriyanto)

Alasan para pemimpin Islam kerap hidup sederhana dilandasi oleh kesadaran agama dan iman yang kuat. Bagi mereka, pemimpin harus hidup menderita sebelum rakyatnya dapat hidup sejahtera. Sebab, rasa tanggung jawab, cinta kasih, dan juga teladan yang baik selalu ditunjukkan oleh para pemimpin Islam.

“Pemimpin-pemimpin di Islam itu tidak mau hidup foya-foya. Mereka bahkan cenderung menderita (hidupnya) karena enggan menggunakan fasilitas negara,” kata Baharun saat dihubungi Republika, Selasa (26/11).

 

 

Pemimpin-pemimpin di Islam itu tidak mau hidup foya-foya. Mereka bahkan cenderung menderita (hidupnya) karena enggan menggunakan fasilitas negara.

 

HM BAHARUN Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Ibrahimy Jawa Timur
 

 

Di sisi lain, dia menjabarkan mengenai dampak positif dari hidup sederhana. Dengan hidup secara sederhana, lanjut Baharun, tidak akan ada perilaku mubazir karena hidup yang serbaberlebih-lebihan. Hidup sederhana adalah hidup yang cukup, yang mana hal tersebut dapat beriringan dengan hadirnya kesejahteraan.

Apabila hidup sederhana diterapkan oleh para pejabat negara, disparitas kesenjangan tak akan terlalu timpang. Apalagi, dalam beberapa waktu ke depan, ekonomi dunia dinilai akan gelap akibat adanya beragam krisis. Baharun mengutip pernyataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang hidup sederhana bahwasannya manusia sudah seharusnya hidup berkeras-keras (sederhana) sebab nikmat Allah (yang berupa materi maupun fisik) tidak bersifat abadi bagi hamba-Nya.

Dia memberikan contoh bagaimana tokoh-tokoh Islam berperilaku. Meski menjadi pemimpin negara, misalnya, para khalifah pada masa Rasulullah cenderung hidup sederhana. Padahal, jika mau, mereka bisa ditopang oleh Baitul Maal atau uang-uang yang diperoleh negara secara halal. Pun begitu, kesederhanaan serupa yang ditampilkan Umar bin Abdul Aziz yang enggan menggunakan fasilitas negara.

Hidup sederhana merupakan kunci stabilitas keamanan, ekonomi, sosial, dan juga budaya masyarakat. Untuk itu, dia berpesan agar segenap dari setiap individu di Indonesia selayaknya menengok sejarah dan belajar terhadap para pemimpin-pemimpin Islam yang ulung.

photo
ILUSTRASI Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan penguasa kedelapan yang memerintah Daulah Bani Umayyah. Ia dijuluki sebagai khulafaur rasyidin kelima lantaran sifat-sifat baiknya. - (DOK WIKIPEDIA)

Abdurrahman Asy-Syarqawi dalam buku Muhammad Sang Teladan menjelaskan, Rasulullah SAW merupakan pribadi yang sederhana, tapi bukan berarti miskin. Rasulullah merupakan hamba Allah yang paling dermawan yang memperoleh hartanya dengan cara-cara yang halal. Meski demikian, beliau tak sama sekali hidup secara berlebih-lebihan.

Dalam beberapa literatur sejarah Islam juga dikenal sosok pemimpin yang sederhana. Contohnya adalah Umar bin Abdul Aziz dari dinasti Bani Umayyah. Meski masa kepemimpinannya singkat, khalifah yang satu ini berhasil menciptakan masyarakat madani yang sejahtera.

Selama kurang lebih tiga tahun masa kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz hanya mendapat gaji sebanyak 2 dirham per hari atau 60 dirham per bulan. Beliau juga enggan menggunakan fasilitas negara dan bergaya hidup ala kadarnya. Mulai dari penampilan, makanan, hingga kendaraan yang ditungganginya.

Bahkan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikabarkan hanya memiliki beberapa baju gamis yang dia gunakan untuk shalat. Padahal, dengan gemilang sikap kepemimpinannya yang membawa masyarakatnya menjadi sejahtera, fasilitas negara yang disediakan untuknya telah menjadi halal untuk digunakan. Namun, kesederhanaan yang ia tunjukkan nyatanya adalah sebuah teladan yang hakiki.

Makna Kesederhanaan

Agama merupakan tuntunan ke arah kesederhanaan dan kewajaran

SELENGKAPNYA

Sederhana Bukan Berarti Miskin

Pejabat yang kerap menampilkan gaya hidup //hedon// disebabkan kurangnya pemahaman agama

SELENGKAPNYA

Berani Bergegas untuk Memulai

Ada banyak kendala yang dilalui untuk menggapai prestasi.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya