Nusantara
‘Sebentar Lagi Kita Nyatakan Pandemi Berakhir’
Indonesia tetap menunggu keputusan pencabutan pandemi dari WHO.
JAKARTA -- Pemerintah akan segera menyatakan pandemi Covid-19 sudah berakhir. Pasalnya, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah mulai mereda.
“Pandemi memang sudah mulai mereda. Mungkin sebentar lagi juga akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (3/10).
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan pemulihan ekonomi pascapandemi masih belum kembali normal. Justru kondisi perekonomian global semakin tidak baik. Selain karena pandemi, kondisi ini juga disebabkan karena adanya perang di Ukraina yang juga dinilainya belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Sejumlah tantangan masih di depan mata, mulai dari krisis energi, pangan, hingga ekonomi. “Kuncinya, kita semua harus kompak. Kita semuanya harus bersinergi, kita semuanya harus memiliki perasaan yang sama. Karena yang kita hadapi adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Kompak,” ujar dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, presiden sudah memintanya untuk berkonsultasi dengan Dirjen WHO terkait kemungkinan pandemi Covid-19 segera berakhir. Meskipun belum dinyatakan berakhir, namun ia mengatakan pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan pelonggaran pengetatan protokol kesehatan.
“Pak Presiden meminta saya untuk berkonsultasi dengan Dirjen WHO. Kalau ada kebijakan-kebijakan lokal mengenai pengurangan pengetatan dari prokes bisa dilakukan,” kata Menkes di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10).
Keputusan mengenai berakhirnya pandemi Covid-19 namun tetap berada di tangan WHO. Lembaga ini yang nantinya akan memberikan pengumuman secara resmi jika pandemi memang sudah dicabut.
“Khusus mengenai pandemi karena ini sifatnya dunia, nanti WHO yang akan memberikan timingnya kapan. Itu kan pandemi itu di WHO ada namanya public health emergency of international concern. Itu nanti biasanya kapan dicabutnya dia akan resmikan, dipublikasikan resmi,” jelas Menkes.
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, membaiknya situasi pandemi dapat dilihat dari penurunan kasus harian, kasus aktif, hingga kasus meninggal. Berdasarkan data satgas Covid-19, kemarin tercatat tambahan kasus sebanyak 1.134 orang. Untuk jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 2.263 orang. Sementara tambahan kasus kematian 11.
Namun, Dicky juga mengingatkan jumlah kasus Covid-19 di dunia saat ini masih terbilang tinggi dibandingkan jumlah flu biasa. Selain itu, angka kematiannya juga masih tinggi.
Sehingga, meskipun saat ini tren kasus sudah jauh menurun dengan modal imunitas yang ada, namun Indonesia masih belum mencapai garis finis. Dicky mengingatkan, cakupan vaksinasi yang tinggi menjadi modal utama untuk menghadapi pandemi.
Namun target vaksinasi booster di Indonesia belum terlampaui. "Bicara target ya tentu masih belum memadai, belum memadai karena tiga dosis ini harusnya di atas 90 persen yang sudah dicapai," ujar dia.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rahmat Handoyo, menyambut baik pernyataan presiden yang mengungkapkan bahwa pandemi saat ini terlihat sudah mulai mereda. "Apa yang disampaikan Presiden benar adanya. Pandemi sudah menunjukkan indikator yang positif secara global baik dari sisi penularan harian, kematian harian dan angka perawatan di rumah sakit menunjukkan tanda-tanda positif," ujar Rahmat.
Namun , Indonesia tetap tidak boleh latah seperti beberapa negara yang sudah menyebut pandemi berakhir. "Untuk ke akhir pandemi, saya kira ada catatan yang seirama dengan yang disampaikan presiden, tetap tidak boleh lengah dan berpuas diri. Karena laporan kasus harian masih di atas seribu bahkan kasus kematian masih ada," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.