
Sepak Bola
Panas di Derbi London
Persaingan terbaik telah tersaji dalam laga derbi London antara Chelsea kontra Tottenham Hotspur.
LONDON -- Liga Primer Inggris 2022/2023 baru memasuki pekan kedua, tapi drama dari ketatnya persaingan menjadi yang terbaik telah tersaji dalam laga derbi London yang mempertemukan Chelsea dengan Tottenham Hotspur, Ahad (14/8).
Pertandingan yang berkesudahan imbang 2-2 itu diwarnai keputusan kontroversial wasit, perselisihan pelatih kedua tim, dan gol menit akhir injury time yang menjadi penentu hasil laga.
Bagi Chelsea, hasil imbang di kandang sendiri sama seperti kalah. Sejak Liga Primer Inggris bergulir, Tottenham kalah 22 kali di semua kompetisi menghadapi the Blues di Stamford Bridge. Sebanyak 12 laga berakhir imbang. Spurs hanya sekali menang di kandang Chelsea.
"Stamford Bridge belum menjadi tempat terbaik kami selama bertahun-tahun. Jadi, rasanya menyenangkan bisa pergi dengan satu poin, khususnya lewat gol di akhir," kata penyerang Tottenham Harry Kane, dikutip BBC, Senin (15/8).

Tendangan voli Kalidou Koulibaly pada menit ke-19 membuat the Blues unggul lebih dulu. Namun, Pierre-Emile Hojbjerg menghukum kesalahan Jorginho di kotak penalti dengan tendangan menyilang dari luar kotak 16 pada menit ke-68.
Di sini, selebrasi pelatih Tottenham Antonio Conte yang melakukan gerakan meninju di luar area teknisnya membuat juru taktik Chelsea Thomas Tuchel terpancing. Apalagi, Tuchel menilai gol itu harusnya tak disahkan karena Kai Havertz sebelumnya dilanggar dan penyerang anyar Tottenham Richarlison dalam posisi offside saat Hojbjerg melepaskan tendangan. Conte dan Tuchel beradu mulut yang berujung kartu kuning untuk keduanya dari wasit Anthony Taylor.
Pelatih asal Jerman itu kemudian merespons ketika Reece James membuat timnya kembali unggul pada menit ke-77. Tuchel berlari melewati Conte yang sedih dan turun ke pinggir lapangan untuk merayakannya dengan para penggemar Chelsea.

The Blues sudah bersiap untuk merayakan kemenangan di Stamford Bridge. Saat injury time memasuki menit ke-95, tuan rumah masih unggul 2-1. Namun, Kane mengubahnya menjadi 2-2 dengan tandukan tepat sebelum laga berakhir. Yang membuat kubu Chelsea, terutama Tuchel berang, bek Tottenham Cristian Romero menarik rambut panjang bek Chelsea Marc Cucurella hingga terjatuh di kotak penalti sebelum gol Kane.
Saat peluit akhir berbunyi, keduanya bersalaman, tapi tidak dengan hangat dan memicu perselisihan. Staf dan pemain kedua tim langsung melerai. Wasit Taylor tak ketinggalan mengacungkan kartu merah untuk Conte dan Tuchel.
Tuchel beralasan ia berang karena Conte seperti tak menghormatinya saat bersalaman. Sebab, pelatih asal Italia itu seperti enggan bersalaman karena tak melihat wajahnya. "Saat bersalaman, saya pikir kita harus saling menatap, tapi tampaknya dia punya opini berbeda," kata Tuchel.

Selain itu, mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut menilai Taylor sebaiknya tidak memimpin pertandingan Chelsea lagi. Sebab, pada masa lalu, sang wasit sudah punya rekam jejak merugikan Chelsea.
Selain dua gol yang semestinya dianulir, Tuchel juga menilai beberapa situasi lebih menguntungkan Tottenham dalam laga ini. Di matanya, hanya Chelsea yang pantas menang. "Richarlison offside dan sejak kapan Anda bisa menarik rambut di lapangan sepak bola?" kata dia.
Meski terjadi dua kali keributan, Tuchel dan Conte sama-sama tidak ingin memperpanjang masalah ini. Namun, keduanya harus absen pada laga pekan ketiga karena kartu merah. Hasil imbang menempatkan Tottenham di peringkat keempat, sedangkan Chelsea di posisi ketujuh klasemen sementara. Kedua tim sama-sama mengoleksi empat poin.
Bagaimana Suasana Proklamasi pada 1945?
Ada sepasukan Barisan Pelopor dari Panjaringan yang datang terlambat dan meminta agar pembacaan proklamasi diulangi kembali.
SELENGKAPNYASaat Liga Arab Perjuangkan Kemerdekaan RI
Ada peranan diplomat Mesir dalam peristiwa bersejarah itu.
SELENGKAPNYAMerah Putih Pertama Berkibar di Cianjur?
Upacara pengibaran Merah-Putih disebut telah dilakukan di Cianjur pada 16 Agustus 1945.
SELENGKAPNYA