Halaman 1
Jangan Lupa Soal Kebersamaan
Para pendiri bangsa ini telah memberikan teladan untuk bahu-membahu, saling membantu menghadapi tekanan penjajah.
Oleh Lipsus HUT ke-77 Kemerdekaan RI
OLEH IRFAN JUNAIDI, Pemimpin Redaksi Harian Republika
Adakah yang lebih meringankan dan lebih membahagiakan selain kebersamaan? Betapa kebersamaan telah mengantarkan bangsa ini pada titik kemerdekaan dan kebangkitan dari berbagai ujian. Apalah jadinya jika perjuangan kemerdekaan hanya dijalankan sendiri-sendiri. Sulit rasanya untuk membayangkan hadirnya kemerdekaan tanpa kebersamaan.
Para pendiri bangsa ini telah memberikan teladan untuk bahu-membahu, saling membantu menghadapi tekanan penjajah. Tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, strata sosial, semuanya berjuang untuk tujuan yang sama. Inilah yang menjadi kunci lahirnya kekuatan besar untuk memerdekakan bangsa ini dari imperialisme.
Sebagai bangsa yang memiliki spektrum keberagaman begitu luas, diskursus soal kebersamaan sangatlah substansial. Di satu sisi, keberagaman itu memang menjadi khazanah yang sangat berharga. Tapi di sisi lain juga bisa menjadi tantangan yang harus ditaklukkan agar bangsa ini tidak tercerai-berai.
Para pendiri bangsa ini telah memberikan teladan untuk bahu-membahu, saling membantu menghadapi tekanan penjajah.
Bukan hanya untuk memperjuangkan kemerdekaan, kebersamaan ini juga telah terbukti ampuh menguatkan Indonesia dalam situasi-situasi yang berat. Ujian krisis ekonomi, bencana alam, hingga pandemi yang meluas, bisa dilalui secara lebih ringan dengan kebersamaan. Elemen-elemen bangsa senantiasa terpanggil saling membantu saat sebagian warga bangsa berkesusahan.
Tentu tak akan pernah selesai untuk merajut kebersamaan di negeri yang majemuk ini. Apalagi di saat bersamaan juga ada pihak-pihak yang berniat jahat untuk mengoyak kebersamaan ini. Ada saja kalangan yang tidak senang melihat bangsa ini berkembang dan bergerak maju.
Usia 77 tahun Indonesia adalah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan untuk makin menguatkan rasa kebersamaan agar beban berat akibat ujian pandemi bisa dilalui lebih cepat. Setelah lebih dari dua tahun mendera, tanda- tanda berakhirnya pandemi mulai terlihat. Dinamika kehidupan warga bangsa mulai menuju titik normal.
Usia 77 tahun Indonesia adalah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan untuk makin menguatkan rasa kebersamaan agar beban berat akibat ujian pandemi bisa dilalui lebih cepat.
Perekonomian mengalami pertumbuhan yang signifikan. Aktivitas ma- syarakat terus menggeliat tanpa harus terhalang oleh banyaknya pembatasan. Eskalasi serangan Covid 19 juga tidak lebih buas dibanding serangan beberapa bulan lalu.Ini menjadi pertanda baik bagi laju perkembangan bangsa di masa mendatang.
Memang masih ada ujian global akibat situasi geopolitik yang kurang menguntungkan. Perang Rusia-Ukraina memperberat beban perekonomian secara meluas. Anggaran belanja negara untuk menghadapi dampak tersebut pun mengalami tekanan.
Dalam situasi seperti ini, akankah kita melupakan soal kebersamaan? Me- lalui edisi khusus HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, Republika menggugah ingatan akan pentingnya semangat untuk terus merajut kebersamaan. Bersama-sama kerja tidaklah cukup untuk Indonesia. Bangsa ini akan semakin kuat jika seluruh elemennya terus semangat bekerja sama.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Strategi Menuju Merdeka dari Covid-19
Pandemi membuat sadar sistem kesehatan nasional butuh diperbaiki.
SELENGKAPNYAKejar Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah memungkinkan menambah anggaran bansos PKH.
SELENGKAPNYADi Balik Layar Panggung Ekonomi Digital
Relasi dalam ekosistem digital Indonesia saat ini, masih belum seimbang.
SELENGKAPNYA