
Ekonomi
WSBP Kejar Perbaikan Ekuitas
WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan Waskita Karya.
JAKARTA -- Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni PT Waskita Beton Precast Tbk telah menerbitkan laporan audit keuangan pada semester I 2022. Emiten berkode saham WSBP itu berhasil mencatatkan nilai ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengatakan, capaian tersebut merupakan peningkatan signifikan. Sebelumnya, WSBP membukukan ekuitas negatif (defisiensi modal) sebesar Rp 2,9 triliun pada 31 Desember 2021. "Perbaikan ekuitas merupakan salah satu target prioritas dalam program pemulihan fundamental keuangan WSBP," kata Asep di Jakarta, Selasa (9/8).
Asep menyampaikan, besaran ekuitas merupakan indikator kesehatan struktur permodalan sebuah perusahaan. Sebagai perusahaan manufaktur dengan skema job order, lanjut Asep, ekuitas positif menjadi salah satu syarat bagi WSBP untuk mengikuti berbagai kegiatan tender proyek pemerintah, BUMN, maupun swasta.
"Dengan poisisi ekuitas positif tersebut, maka WSBP dapat berpartisipasi dalam tender proyek dari pasar-pasar non-Waskita Group. Hal ini akan mendukung strategi WSBP dalam meningkatkan pangsa pasar," kata Asep.
View this post on Instagram
Asep menyebutkan, peningkatan ekuitas WSBP adalah implikasi dari Putusan Homologasi (Perjanjian Perdamaian) yang sudah disahkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 28 Juni 2022. Asep mengatakan, beberapa implementasi dari skema homologasi WSBP, antara lain, pencatatan kewajiban kepada kreditur bank dilakukan dengan metode nilai wajar (fair value) serta adanya skema konversi utang ke ekuitas dan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
Seiring dengan perbaikan nilai ekuitas, Asep menyampaikan, indikator rasio keuangan WSBP juga mengalami perbaikan yang signifikan, seperti interest bearing debt (IBD) to equity ratio 0,59x dan debt to equity ratio sebesar 1,61x dibandingkan pada 31 Desember 2021 dengan nilai masing-masing sebesar -2,11x dan -3,48x.
"Per 30 Juni 2022, WSBP juga berhasil mencatatkan kinerja operasi yang baik dengan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp 744 miliar atau bertumbuh 81 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021," kata Asep.

Asep menyampaikan, WSBP juga membukukan sisi laba kotor sebesar Rp 104 miliar atau naik 12 persen dari capaian Juni 2021 dan laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun atau naik 1.027 persen dibandingkan semester I 2021.
Guna meningkatkan kinerja dan bertumbuh, Asep mengatakan, manajemen memiliki beberapa fokus ke depan, yaitu memperkuat dan meningkatkan pangsa pasar, pemulihan kinerja operasional, implementasi perjanjian perdamaian dan pemenuhan komitmen pada seluruh kreditur, serta memperkuat implementasi GCG dan manajemen risiko.
Menurut Asep, fokus manajemen ini makin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri atas tiga pilar utama, yaitu internal reinforcement, business excellence, dan technology & digitalization yang bertujuan memperbaiki internal work process, relasi, dan strategi pemasaran eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.
Sebelumnya, Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan, perusahaan terus melakukan pembenahan pada berbagai sisi bisnis pasca-pencapaian homologasi. Poerbayu menyebut, adanya angin segar pascahomologasi ini membuka jalan bagi WSBP untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh.
Poerbayu mengatakan, WSBP tahun ini menargetkan Nilai Kontrak Baru (NKB) 2022 sebesar Rp 3,5 triliun atau meningkat signifikan dibandingkan pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. Poerbayu mengatakan, optimisme perolehan target NKB ini berasal dari prospek proyek eksternal sebesar 35 persen, yaitu BUMN/BUMD (36 persen), swasta (51 persen), pemerintah (12 persen), luar negeri (satu persen), dan proyek internal sebesar 65 persen.
View this post on Instagram
Guna mendukung target tersebut, Poerbayu menyampaikan, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan, baik dari swasta, BUMN, dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. "Selain itu, kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah," kata Poerbayu.
Poerbayu menilai, fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi dalam peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang telah dicanangkan membuahkan hasil yang manis. Tergambar dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap produk-produk WSBP, tercatat pada 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163. WSBP mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50 persen yang sebagian besar berasal dari pasar retail.
Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, lanjut Poerbayu, optimisme WSBP juga tercipta dari potensi pasar yang makin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan Waskita Karya.
Poerbayu mengatakan, WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita, seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta. Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatra.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
BPS: Indonesia Swasembada Beras
Perpadi mendorong agar survei cadangan beras bisa dilakukan secara rutin.
SELENGKAPNYAErick: BUMN Motor Pertumbuhan Ekonomi
Program BUMN menjadi penggerak ekonomi desa yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
SELENGKAPNYAProduksi Migas Pertamina Naik
Pertamina Hulu Rokan menjadi terproduktif dalam menyumbang minyak di Pertamina.
SELENGKAPNYA