
Kabar Utama
Drone Akhiri Perjalanan Pak Dokter Alqaidah, Al-Zawahiri
CIA melakukan serangan drone di ibu kota Afghanistan yang menewaskan Al-Zawahiri.
KABUL -- Pemimpin Alqaidah, Ayman al-Zawahiri, tewas dalam serangan pesawat tak berawak oleh Central Intelligence Agency (CIA) di Afghanistan pada akhir pekan lalu. Itu menjadi pukulan terbesar bagi Alqaidah sejak pendirinya, Usamah bin Ladin, tewas pada 2011.
Dalam buku The Looming Tower: Al Qaeda and the Road to 9/11, sang penulis Lawrence Wright menggambarkan betapa berbahayanya duet Ayman dan Usamah bagi Amerika Serikat. Ayman digambarkan lebih radikal dan militan dari Usamah, tapi memilih tetap di belakang layar. Zawahiri diketahui membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang. Ia dihargai 25 juta dolar AS oleh Pemerintah AS saat itu.
Salah satu pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, CIA melakukan serangan pesawat tak berawak di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Ahad (31/7). "Selama akhir pekan, Amerika Serikat melakukan operasi kontraterorisme terhadap target signifikan Alqaidah di Afghanistan. Operasi itu berhasil dan tidak menyebabkan korban sipil," kata seorang pejabat senior pemerintah dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.
Belum jelas bagaimana cara AS yang tidak memiliki pasukan di lapangan dapat mengonfirmasi bahwa Zawahiri telah terbunuh. Dalam beberapa tahun terakhir, rumor tentang kematian Zawahiri telah muncul. Dia telah lama dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang buruk. Kematiannya menimbulkan pertanyaan, apakah Zawahiri menerima perlindungan dari Taliban setelah mereka mengambil alih Kabul pada Agustus 2021?
Serangan pesawat tak berawak itu adalah serangan AS pertama yang diketahui terjadi di Afghanistan sejak pasukan dan diplomat AS meninggalkan negara itu pada Agustus 2021. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membenarkan adanya serangan tersebut. Dia mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran prinsip-prinsip internasional.
Zawahiri sebelumnya dikabarkan berada di daerah suku Pakistan atau di pedalaman Afghanistan. Namun, keberadaan dia tidak diketahui secara pasti sampai serangan itu terjadi.
Sebuah video yang dirilis pada April memperlihatkan Zawahiri memberikan dukungan kepada seorang wanita Muslim India yang menentang larangan mengenakan jilbab. Munculnya video itu menghilangkan rumor bahwa dia telah meninggal dunia. Seorang sumber Taliban yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, ada laporan setidaknya satu pesawat tak berawak terbang di atas Kabul pada Ahad.
Zawahiri bersama anggota Alqaidah lainnya diyakini telah merencanakan serangan pada 12 Oktober 2000 terhadap kapal Angkatan Laut AS, USS Cole, di Yaman. Situs web Rewards for Justice mengatakan, serangan tersebut menewaskan 17 pelaut AS dan melukai lebih dari 30 orang lainnya.

Zawahiri didakwa di Amerika Serikat atas perannya dalam pengeboman Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania pada 7 Agustus 1998 yang menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 5.000 lainnya. Usamah bin Ladin maupun Zawahiri lolos dari penangkapan ketika pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Taliban Afghanistan pada akhir 2001 setelah serangan 11 September.
Keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membunuh Zawahiri pasti akan dibandingkan dengan sikap hati-hati yang awalnya dia ambil dalam pertemuan yang mengarah pada perintah Presiden Barack Obama untuk serangan Pakistan yang menewaskan Bin Ladin pada 2011.
Pertama kali dunia mendengar tentang Zawahiri adalah ketika dia berdiri di dalam ruang sidang setelah pembunuhan Presiden Mesir Anwar al-Sadat pada 1981. "Kami telah berkorban dan kami masih siap untuk berkorban lebih banyak sampai kemenangan Islam," ujar Zawahiri yang mengenakan jubah putih dalam persidangan.
Zawahiri adalah seorang ahli bedah terlatih. Salah satu nama samarannya adalah the Doctor. Zawahiri pergi ke Pakistan untuk pembebasannya. Ketika itu, dia bekerja dengan Bulan Sabit Merah untuk merawat gerilyawan yang terluka di Afghanistan karena melawan pasukan Soviet. Selama periode itu, dia berkenalan dengan Usamah bin Ladin, seorang warga Arab Saudi yang telah bergabung dengan kelompok perlawanan Afghanistan.
Selama bertahun-tahun, Zawahiri diyakini bersembunyi di sepanjang perbatasan terlarang antara Pakistan dan Afghanistan. Dia mengambil alih kepemimpinan Alqaidah pada 2011 setelah Navy Seal AS membunuh Usamah bin Ladin di tempat persembunyiannya di Pakistan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, tewasnya pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahiri memberikan keadilan bagi keluarga korban serangan 11 September 2001. Dalam pidato dari Gedung Putih pada Senin (1/8) malam, Biden mengatakan, pejabat intelijen AS melacak Zawahiri ke sebuah rumah di pusat Kota Kabul yang menjadi tempat persembunyian dirinya bersama keluarganya
Zawahiri dan Usamah bin Ladin merencanakan serangan 9/11 yang menewaskan ribuan orang. Usamah terbunuh di Pakistan pada 2 Mei 2011 dalam operasi yang dilakukan oleh US Navy Seals setelah perburuan selama hampir satu dekade.
Setelah Usamah tewas, Zawahiri diprediksi akan melakukan serangan balasan. "Utang darah balas darah," demikian Ayman mengancam AS setelah Usamah tewas.
Namun, itu tidak terjadi. Zawahiri malah terlihat membawa Alqaidah mundur ke belakang, membiarkan gerakan lain yang lebih keras naik ke permukaan. Gerakan itu adalah ISIS yang berpusat di Baghdad, Irak. Otomatis setelah ISIS naik ke permukaan.
"Dia (Zawahiri—Red) tidak akan pernah lagi membiarkan Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi teroris karena dia telah pergi dan kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi lagi. Pemimpin teroris ini sudah tidak ada lagi," kata Biden.
Operasi intelijen AS ini merupakan kemenangan kontraterorisme yang signifikan bagi pemerintahan Biden. Operasi tersebut berlangsung 11 bulan setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan dan perang dua dekade di sana. Menurut sumber, serangan drone yang menewaskan Zawahiri dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA). Namun, Biden maupun Gedung Putih tidak memerinci keterlibatan CIA dalam serangan itu.
Biden memberikan penghormatan kepada komunitas intelijen AS atas kesuksesan operasi tersebut. Menurut pejabat intelijen senior, rumah tempat al-Zawahiri berada ketika dia dibunuh merupakan milik seorang pembantu utama pemimpin senior Taliban, Sirajuddin Haqqani. Pejabat itu menambahkan, tim darat CIA dan pengintaian udara dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak mengonfirmasi kematian Zawahiri.
Selama perang 20 tahun di Afghanistan, AS menargetkan Alqaidah. Hal itu membuat para pemimpin kelompok tersebut bersembunyi. Namun, mundurnya pasukan AS dari Afghanistan tahun lalu memberikan kesempatan kepada kelompok ekstremis itu untuk membangun kembali kekuatan mereka.
Kantor berita Arab Saudi melaporkan, Riyadh menyambut baik pengumuman Presiden AS Joe Biden tentang kematian pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahiri. "Zawahiri dianggap salah satu pemimpin terorisme yang memimpin rencana dan eksekusi operasi teroris kejam di Amerika Serikat dan Arab Saudi," kata Arab Saudi dalam pernyataannya, Selasa (2/8).
15 Game Online Fasilitasi Perjudian Telah Diblokir
Meski 15 game online telah diblokir, diyakini masih ada aplikasi lain yang digunakan sebagai sarana berjudi.
SELENGKAPNYAKemenkominfo Normalisasi Lima PSE Diblokir
Kominfo menormalisasi akses terhadap lima PSE privat besar yang sudah diblokir.
SELENGKAPNYA