Penghargaan Nobel | DOK Wikipedia

Khazanah

‘Muhammadiyah-NU Layak Dapat Nobel’

Muhammadiyah-NU berkontribusi besar bagi perdamaian RI dan dunia.

JAKARTA – Sejumlah pihak mengusulkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian tahun ini. Atas kiprahnya selama ini, dua ormas Islam terbesar di Tanah Air itu dinilai layak meraih anugerah tersebut.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengatakan, Muhammadiyah dan NU sudah pernah diusulkan untuk mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian tiga tahun lalu. Menurut dia, banyak sekali pihak yang mengusulkan agar Muhammadiyah dan NU mendapatkan penghargaan tersebut. Pihak-pihak itu mulai dari para guru besar, menteri, organisasi perdamaian, anggota parlemen, hingga mantan penerima hadiah Nobel.

"Akan tetapi, usulan tiga tahun lalu itu belum berhasil," kata Mu'ti kepada Republika, Jumat (22/7).

Ia menyampaikan, Muhammadiyah dan NU sudah membentuk tim bersama atau tim gabungan. Tim itu didampingi oleh the Center for Strategic and International Studies (CSIS), KBRI Norwegia, dan pihak-pihak lainnya.

photo
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kedua kiri) bersama Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) menyampaikan konferensi pers usai melakukan pertemuan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Pertemuan tersebut membahas kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan serta dalam peran-peran kemanusiaan. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Usulan hadiah Nobel itu satu paket, yakni untuk Muhammadiyah dan NU, jadi  bukan sendiri-sendiri. Itu memang menjadi tantangan tersendiri dalam pengusulan maupun penilaian. Sebab, materi yang dipersiapkan sangat banyak, sedangkan bidang gerak Muhammadiyah dan NU sangat besar.

Rais Syuriah PBNU KH Cholil Nafis menyambut baik usulan agar NU dan Muhammadiyah mendapatkan Nobel Perdamaian 2022-2023 di Norwegia. Sebab, menurut dia, kedua organisasi moderat tersebut telah memberikan andil besar bagi perdamaian Indonesia dan dunia.

“Secara organisasi, NU dan Muhammadiyah mempunyai cukup syarat untuk mendapatkan penghargaan,” ucap Kiai Cholil.

Selama ini, lanjut kiai berdarah Madura itu, NU turut berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian di negara-negara yang terlibat konflik, seperti di Afghanistan dan Palestina. Di Indonesia pun, tambah dia, peran NU dan Muhammadiyah tidak diragukan lagi. 

Menurut Kiai Cholil, kedua ormas Islam bahkan menjadi pilar Indonesia dalam mewujudkan perdamaian. “Indonesia ini bisa damai dalam kesatuan NKRI itu karena ada dua pilar ormas besar itu, yakni NU dan Muhammadiyah,” ucap Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini.

photo
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan saat penutupan Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Jumat (24/12/2021). - ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

Penilaian serupa disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. "Kontribusi NU dan Muhammadiyah dalam mewujudkan harmoni sosial di Indonesia sangat fundamental. Menurut saya, NU dan Muhammadiyah layak mendapatkan Nobel itu," ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah KH Ahmad Zubaidi menilai NU dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam merawat dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Maka, menurut dia, kedua ormas Islam ini sangat pantas mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian.

‘’Sebab, sepanjang sejarah Indonesia merdeka itu yang mengawal yang paling utama adalah dua ormas ini. Tentu tidak menafikan ormas ormas Islam yang lain, tapi Muhammadiyah dan NU sebagai ormas yang mayoritas yang terbesar di negara kita, pengaruhnya sangat besar,’’ ujar Kiai Zubaidi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Abdul Mu'ti (abe_mukti)

Sebelumnya, Presiden Timor Leste yang juga peraih Nobel Perdamaian tahun 1996 mengusulkan agar Muhammadiyah dan NU memperoleh penghargaan tersebut tahun ini. Hal itu disampaikannya  saat bertandang ke kantor PBNU di Jakarta, Rabu (20/7). Usulan serupa juga disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Februari lalu.

Penghargaan Nobel merupakan anugerah prestisius di dunia. Dilansir dari laman resmi Nobel Prize, Nobel Perdamaian merupakan salah satu kategori hadiah Nobel untuk mereka yang berkontribusi besar terhadap perdamaian dunia. Penghargaan itu ditujukan bagi pria, wanita, maupun organisasi atas kiprah yang membawa kemajuan besar bagi umat manusia di seluruh dunia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tahun Gemilang Sadio Mane

Sadio Mane terpilih sebagai pesepak bola pria terbaik Afrika 2022.

SELENGKAPNYA

Pagar yang Memangsa

Apa yang ada di pikiran anak-anak yang suka merundung? Apa kebahagiaan yang mereka dapatkan?

SELENGKAPNYA