Oleh ASMA NADIA

OLEH ASMA NADIA

These names “Muhammad – Maria” get free bottle every Thursday.

Iklan sederhana bergambar botol minuman keras jenis gin dengan kadar alkohol 37.5 persen ABV (Alcohol By Volume) ini sontak membuat kaum Muslimin dan Kristiani terusik.

Bagaimana mungkin minuman yang identik dengan mabuk dan perbuatan terlarang, disandingkan nama Nabi Muhammad yang dianggap sebagai sosok teladan karena terjaga dirinya dari dosa (maksum) serta Bunda Maria yang bagi kalangan Nasrani merupakan Holy Virgin Mary atau Perawan Suci Maria.

Rasanya sulit mengatakan ini kebetulan karena kedua nama tersebut begitu familiar dan identik dengan kebaikan.

 

Rasanya sulit mengatakan ini kebetulan, karena kedua nama tersebut begitu familiar dan identik dengan kebaikan.

 

 

SHARE    

Berbagai ormas, baik dari kalangan pemuda, agama, dll, berhamburan mendatangi lokasi Holywings, menuntut agar tempat tersebut ditutup. Kekisruhan yang kemudian membongkar berbagai pelanggaran terkait izin perdagangan, perpajakan, dan lainnya.

Beberapa tempat kini sudah dihentikan secara permanen oleh pemda setempat, dan tidak mustahil sebagian besar lokasi akan menyusul ditutup sebagai respons atas tuntutan masyarakat.

Ada yang mengatakan ini bentuk kreativitas yang kebablasan. Namun ada yang menyoroti hal ini sebagai buah dari corporate culture dan corporate image yang dibangun perusahaan.

Di awal penyidikan, setidaknya enam orang dijadikan tersangka, namun tidak menutup kemungkinan -- jika ini merupakan kebijakan perusahaan -- jumlahnya bisa bertambah.

 

Ada yang mengatakan ini bentuk kreativitas yang kebablasan. Namun ada yang menyoroti hal ini sebagai buah dari corporate culture dan corporate image yang dibangun perusahaan.

 

 

SHARE    

Namun, sekarang tidak mudah menyusuri jejak digital perusahaan tersebut. Akun intagram holywingsindonesia yang memiliki 368.000 follower hanya menampilkan tiga postingan permohonan maaf, sekalipun awalnya di instagram terdapat 77 post yang sudah pernah diunggah. Lalu kenapa gambar-gambar lain kini raib? 

Tentang khamr sendiri, Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."

Rasullullah secara tegas menyatakan:

“Khamr adalah induk berbagai macam kerusakan. Siapa yang meminumnya, shalatnya selama 40 hari tidaklah diterima. Jika ia mati dalam keadaan khamr masih di perutnya, berarti ia mati seperti matinya orang jahiliyyah.” (HR. Ath-Thabrani).

 

Sang ahli ibadah tidak ingin membuat fitnah karena berduaan bersama wanita tersebut. Di antara pilihan tersebut rasanya miras adalah dosa terrkecil.

 

 

SHARE    

Suatu hari, seorang sahabat Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, menceritakan sebuah kisah.

Dahulu ada seorang saleh yang sangat rajin berbadah. Seorang pelacur, jatuh hati padanya. Pelacur tersebut mengutus pembantunya untuk mengundang sang ibadawan untuk kesaksian (pertobatan).

Ahli ibadah itu pun pergi bersama pembantu tersebut. Ketika dia sudah sampai dan masuk ke rumah sang pelacur, segera perempuan itu menutup rapat semua pintu rumahnya, dan tak membiarkan orang lain masuk.

Perempuan itu mendekat sambil membawa secawan khamr dan di dekatnya ada bayi yang masih kecil.

Lalu ia tersebut berkata, “Demi Allah, aku tidak mengundangmu untuk sebuah kesaksian, tapi aku mengundangmu agar engkau bercinta denganku atau engkau ikut minum khamr barang segelas bersamaku, atau engkau harus membunuh bayi ini. Kalau engkau menolaknya, maka saya akan menjerit dan berteriak.”

“Zina, saya tidak mau. Membunuh juga tidak.” 

Sang ahli ibadah tidak ingin membuat fitnah karena berduaan bersama wanita tersebut. Di antara pilihan tersebut rasanya miras adalah dosa terkecil.

 

Jika boleh memilih tentu saja kaum Muslimin memilih tidak ada khamr di muka bumi.

 

 

SHARE    

Lalu ia memilih untuk meminum khamr seteguk demi seteguk hingga akhirnya mabuk. Setelah mabuk hilanglah akal sehat hingga akhirnya ia berzina dengan pelacur tersebut dan bahkan membunuh sang bayi yang bersama mereka.

Lantas ‘Utsman berkata, “Karena itu jauhilah khamar (miras) karena demi Allah, sesungguhnya iman tidak dapat menyatu dengan khamr dalam dada seseorang, melainkan harus keluar salah satunya." (HR an-Nasa’i)

Jika boleh memilih tentu saja kaum Muslimin memilih tidak ada khamar di muka bumi. Bukti kerusakannya sudah terbukti di berbagai belahan negara. Di Amerika Serikat, setiap tahun, korban meninggal akibat alkohol, termasuk kecelakaan. Sebab, mengendara ketika mabuk, melebihi angka kematian tentara akibat perang Vietnam.

Meski begitu, dengan berbagai pertimbangan dan keterbatasan, kaum Muslimin terpaksa bersabar dengan keberadaan miras di tempat tertentu. Namun apa yang terjadi saat ini sudah dianggap melewati batas.

Bahkan, jika memang pada suatu masa mungkin terdapat orang-orang bernama itu yang berkunjung ke sana, tetapi asosiasi umum terhadap dua nama, Muhammad dan Maria, begitu kuat melekat pada figur suci yang tidak mungkin disandingkan dengan miras.  

 

Semoga tak berkurang keyakinan bahwa Allah-lah yang memberikan rezeki. Kita semua mendoakan.

 

 

SHARE    

Lalu bagaimana dengan nasib 3.000 pegawai?

Semoga tak berkurang keyakinan bahwa Allah-lah yang memberikan rezeki. Kita semua mendoakan. Besar harapan dari pihak manajemen dan pemilik perusahaan pun, serta pemerintah bisa membantu dan memberikan solusi terbaik. 

Setidaknya dari sudut agama, mereka kini tidak termasuk yang disorot dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang sangat keras terhadap minuman keras.

"Allah melaknat peminum khamr dan penjualnya." (HR Hakim).

“Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya, orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan orang yang meminta diantarkan.” (HR Ahmad).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat