Nusantara
Warga Bersihkan Tumpahan Minyak di Cilacap
Tumpahan merupakan minyak mentah dan terjadi di area 70 Pertamina Cilacap.
CILACAP -- Ratusan warga dan nelayan bekerja bakti membersihkan tumpahan minyak di Sungai Donan, yang membatasi Pulau Nusakambangan dan daratan Kabupaten Cilacap di Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (28/6). Warga khawatir tumpahan minyak di area sungai itu berdampak buruk terhadap ekosistem perairan.
Sebanyak 1.900 liter minyak tumpah di perairan Cilacap khususnya Sungai Donan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (27/6/22) sore.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menyelidiki sumber tumpahan minyak yang mengotori perairan. "Kalau kami hitung perkiraan yang bocor 1.900-an liter," ujar Cecep saat memberikan keterangan pers, Selasa (28/6).
Menurut Cecep, tumpahan tersebut merupakan minyak mentah (crude oil) dan terjadi di area 70 Pertamina Cilacap. Saat kejadian tersebut, di area ini sedang ada aktivitas muat (loading) minyak dari pipa penyalur ke kapal tanker.
Hingga saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan penyebab terjadinya tumpahan minyak tersebut. "Kawan-kawan di Area 70 sedang mencari sumber tumpahan minyak tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, usai menerima informasi kejadian tumpahan minyak tersebut, PT KPI RU IV Cilacap langsung mengerahkan tim untuk melakukan pembersihan minyak. Akan tetapi, kondisi cuaca yang kurang mendukung sejak semalam telah menghambat proses tersebut. "Karena kondisi angin dan ombak, pembersihan jadi tidak maksimal. Kondisi cuaca semalam memang luar biasa sekali," kata Cecep.
Selain dari Pertamina, warga pun juga ikut bergotong-royong mengumpulkan minyak yang tumpah. Adapun minyak yang berhasil dikumpulkan warga dan nelayan nantinya akan disaring atau dipisahkan dari air untuk selanjutnya dimasukkan kembali ke tangki.
Saat ini PT KPI RU IV masih mendata jumlah warga yang terlibat dalam kegiatan pembersihan tersebut. Warga yang ikut mengumpulkan tumpahan minyak dan membersihkan wilayah perairan tersebut nantinya akan diberikan kompensasi. "Saat ini kami masih fokus pada upaya penanggulangan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait langkah selanjutnya," kata Cecep.
Sebagian warga tampak mengumpulkan tumpahan minyak yang berceceran di tepi Sungai Donan menggunakan gayung lalu memasukkannya ke dalam ember. Sebagian warga lain menggunakan perahu untuk mengumpulkan tumpahan minyak di tengah selat, terutama di jalur masuk Pelabuhan Tanjung Intan antara Dermaga Sentolo Kawat dan Dermaga Batre.
Satiman, warga Kelurahan Tambakreja, ikut membersihkan tumpahan minyak di area sungai yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap ekosistem perairan. "Kami bersama warga lainnya berupaya mengumpulkan tumpahan minyak... Nantinya minyak yang sudah terkumpul akan diambil oleh pihak Pertamina," kata Satiman.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengharapkan respons dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tumpahan minyak di area sungai. "Mungkin dari Pertamina. Tapi, kalau saya lihat dari tadi pagi (Pertamina) mengadakan rapat dan kami berharap setelah selesai dapat segera menyelesaikan permasalahan ini, terutama untuk nelayan yang ikut membantu membersihkan perairan dari tumpahan minyak ini," katanya.
Ia menuturkan, tumpahan minyak di area Sungai Donan pertama kali diketahui oleh nelayan pada Senin (27/6) pukul 17.30 WIB. Lalu pukul 19.00 WIB, bau menyengat tercium di area sungai. "Tadi pagi ada angin dari timur ke barat, sehingga banyak (tumpahan minyak) yang mengumpul di Sungai Donan sekitar Dermaga Wijayapura atau Dermaga Batre ini," katanya.
Sarjono mengatakan, berdasarkan laporan dari nelayan tumpahan minyak di Sungai Donan diduga berasal dari kapal tanker yang berada di Area 70 Pantai Teluk Penyu, muara Sungai Donan. "Namun, untuk kepastiannya yang bisa menjelaskan adalah pihak Pertamina," kata Sarjono.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelidiki sumber tumpahan minyak yang mengotori perairan Cilacap. Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan, jika dilihat dari fisiknya, tumpahan tersebut merupakan minyak mentah (crude oil). "Untuk penyebabnya masih dalam penyelidikan, investigasi kami," katanya.
Sebelum terjadi tumpahan minyak, kata dia, ada aktivitas muat (loading) minyak dari pipa penyalur ke kapal tanker di Area 70 Pertamina Cilacap. "Kawan-kawan di Area 70 sedang mencari sumber tumpahan minyak tersebut," katanya.
Cecep menambahkan, PT KPI RU IV Cilacap juga langsung mengerahkan tim untuk melakukan penanggulangan dan pembersihan setelah menerima informasi tentang kejadian tumpahan minyak tersebut. Tim PT KPI RU IV Cilacap berupaya melokalisasi tumpahan minyak tersebut dengan menggunakan oil boom jika kondisi cuaca mendukung.
Setelah dilokalisasi, tumpahan minyak itu disedot dan dipisahkan dari air menggunakan oil skimmer sebelum dimasukkan kembali ke slot tangki.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Bung Karno, Pemuda, dan Islam
Pandangan Bung Karno melihat dan menempatkan Islam sebagai pusat daya juang bagi kemajuan Indonesia.
SELENGKAPNYAPenanganan PMK Dianggarkan Rp 4,6 Triliun
Anggaran PMK dimasukkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.
SELENGKAPNYAES Kembali Jadi Tersangka Korupsi di Garuda
Penetapan tersangka kelanjutan dari penyidikan kasus yang merugikan negara Rp 8,8 triliun.
SELENGKAPNYA