Internasional
Mantan Pemberontak Jadi Presiden Kolombia
Kemenangan Petro menandai rakyat Kolombia yang ingin perubahan.
BOGOTA -- Mantan pemberontak Kolombia, Gustavo Petro (62 tahun), terpilih menjadi presiden Kolombia, Ahad (19/6). Untuk pertama kalinya, negara di Amerika Selatan itu akan dipimpin presiden berhaluan kiri.
“Pemerintahan ini akan menjadi awal, yaitu tidak akan ada persekusi politik atau hukum, yang ada hanyalah respek dan dialog," kata Petro sambil menambahkan, ia akan mendengarkan siapapun yang bersuara. "Serta kaum petani yang tak mampu bersuara, waga adat, perempuan, dan anak muda."
Petro adalah mantan pemberontak M-19 yang kini sudah bubar. Ia mendapat amnesti setelah menjalani kehidupan penjara atas keterlibatannya dengan M-19.
Petro berjanji membebaskan biaya universitas, reformasi sistem pensiun, dan pajak tinggi bagi lahan tak produktif. Ia juga berjanji mengimplementasikan perjanjian damai dengan pemberontakan bersenjata Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) dan menggelar perundingan dengan pemberontak National Liberation Army (ELN).
Ini adalah upaya Petro yang ketiga kalinya untuk merebut kursi presiden Kolombia. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil melalui pemilihan umum (pemilu) pada Ahad, dengan raihan 50,48 persen. Petro mengalahkan pesaingnya, Rodolfo Hernández yang mendapat 47,26 persen suara.
Sekitar 21,6 juta dari 39 juta pemilih memberikan suaranya. Pemilih golongan putih (golput) melampaui 40 persen dalam setiap pemilu sejak 1990.
Pemilu kali ini digelar dua kali putaran, di tengah meningkatnya ketimpangan antara si kaya dan miskin, inflasi, dan kekerasan di Kolombia. Faktor-faktor itu diyakini mendorong pemilih "menghukum" pemerintah berkuasa yang moderat dan politisi yang cenderung berhaluan kanan, dalam pemilu putaran pertama pada Mei. Lalu tersisalah Petro dan Hernandez yang bertarung di putaran kedua.
Hernandez yang saat kampanye berjanji akan memerangi korupsi, langsung mengakui kekalahannya. "Saya menerima hasilnya, sebagaimana semestinya, jika kita ingin lembaga-lembaga negara kita kokoh," katanya. "Dengan tulus saya berharap, semoga hasil ini menguntungkan semua orang."
Ribuan orang turun ke jalan untuk merayakan kemenangan Petro-Marquez. Beberapa orang menari di dekat tempat pemungutan suara terbesar tengah hujan gerimis.
Kemenangan Petro menandai rakyat yang ingin perubahan dan jenuh pada politisi lama. Ia menjadi fenomena terbaru berkuasanya politisi berhaluan kiri di Amerika Selatan. Pada 2021, Cile, Peru, dan Honduras juga memilih presiden berhaluan kiri.
Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel menyatakan, misi UE yang mengawasi pemilu Kolombia menegaskan bahwa pemilu berlangsung jujur dan adil. "Pemilu di Kolombia menandai perubahan yang jelas, rakyat Kolombia memberikan suara demi perubahan politik, menanti masyarakat yang lebih inklusif dan egaliter. Semua harapan terbaik untuk presiden terpilih Kolombia," kata Borrel, Senin.
Ucapan selamat datang dari sejumlah tokoh. "Kemenangan Gustavo Petro bersejarah, Kolombia selalu ulet dan tangguh," kata Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador di Twitter.
El triunfo de Gustavo Petro es histórico.
Los conservadores de Colombia siempre han sido tenaces y duros. El escritor José María Vargas Vila relataba que los dictadores de su país "mojaban en agua bendita su puñal antes de matar". 1/3 — Andrés Manuel (lopezobrador_) June 19, 2022
"Kebahagiaan bagi Amerika Latin! Kami akan bekerja sama untuk persatuan benua kami dalam menghadapi tantangan cepatnya perubahan dunia," cicit Presiden Chile Gabriel Boric.
"Kehendak rakyat Kolombia sudah didengar, keluar untuk membela jalan demokrasi dan perdamaian," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
"Saya ucapkan selamat kepada rakyat Kolombia karena membuat suara mereka didengar melalui pemilu yang bebas dan adil," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
Wapres kulit hitam
Kejutan lainnya, Kolombia juga memilih perempuan kulit hitam pertama sebagai wakil presiden, yaitu Francia Márquez (40 tahun). Marquez adalah pengacara dan pemimpin aktivis lingkungan yang menentang tambang liar. Akibatnya, ia sempat mendapat ancaman dan serangan granat pada 2019.
Francia Marquez menjadi perempuan keturunan Afrika yang terpilih sebagai Wakil Presiden Kolombia. Ibu tunggal dan mantan pengurus rumah ini berpasangan dengan Presiden terpilih Gustavo Petro.
"Tantangan terbesar bagi semua rakyat Kolombia adalah rekonsiliasi, sudah waktunya membangun perdamaian, perdamaian yang mewujud keadilan sosial," kata Marquez seperti dikutip Aljazirah, Senin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Menlu RI Sampaikan Protes kepada India
RI dan India sepakat menggelar kembali Interfaith Dialogue akhir 2022 atau 2023.
SELENGKAPNYAMencari Damai di Hari Berat Ditinggalkan Ani Yudhoyono
Bagi SBY, melukis mendatangkan kedamaian dan ketenangan hati.
SELENGKAPNYAWHO Hapus Status Endemi dan Nonendemi Cacar Monyet
Menurut WHO, kasus cacar monyet tersebar di 42 negara, mayoritas Eropa.
SELENGKAPNYA