Nasional
Senjata Api yang Dirampas Ada di Tangan KKB Egianus Kogoya
Pihak TPNPB-OPM bertanggung jawab atas pembunuhan anggota Brimob atas nama Diego Rumaropen.
JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri mengatakan dua senjata api yang dirampas dari anggota Brimob di Napua ada di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya. Kepolisian berusaha mendapatkan kembali senjata tersebut.
"Sudah dipastikan senjata api (rampasan dari polisi) berada di tangan KKB," ucap Fakhiri, Senin (20/6/2022).
Berdasarkan penyelidikan, terungkap senjata organik Polri yang dirampas sudah berada di tangan KKB dan saat ini senjata itu dalam perjalanan menuju wilayah Kabupaten Nduga. "Polda Papua akan melakukan penegakan hukum, juga menambah personel ke Wamena untuk menangkap para pelaku," ujarnya.
Kapolda berharap tidak ada lagi yang mencampuradukkan masalah ini dengan politik karena kasus tersebut murni tindakan kriminal sehingga kasusnya akan ditangani secara hukum hingga tuntas.
"Tidak ada lagi kekerasan atas nama apa pun, jangan saling mencurigai karena kepolisian punya langkah profesional dalam menangani kasus tersebut," kata dia.
Insiden Napua berawal dari tewasnya anggota Brimob Polda Papua Bripka Diego beserta hilangnya dua senjata api yang terjadi Sabtu sore (18/6) sekitar pukul 17.00 WIT di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
Mulanya Danki D Brimob Wamena AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi miliknya di Napua. AKP R bersama Bripda Diego Rumaropen kemudian menuju rumah warga. Setelah menembak sapi AKP R menitipkan senjata api ke Diego.
Beberapa saat kemudian datang sekelompok warga dan menyerang korban hingga Diego gugur, kemudian mereka merampas dua senjata api. Dua pucuk senjata api organik Polri yang dibawa lari pelaku yaitu AK101 dan SSG08.
AKP R pun telah menjalani pemeriksaan. Kepala Bidang Propam Polda Papua Kombes Polisi Gustav Urbinas mengatakan pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyalahgunaan wewenang oleh AKP R selaku Danki D Brimob. Selain itu, kata Urbinas, Polda Papua juga memeriksa Brigadir R yang bertugas sebagai pengemudi.
Mantan Kapolresta Jayapura Kota tersebutmengungkapkan Propam Polda Papua bersama Propam Polres Jayawijaya juga akan memeriksa enam anggota Brimob. "Penyelidikan terus dikembangkan guna memastikan bentuk pelanggaran yang terjadi, apakah berupa pelanggaran kode etik atau peraturan disiplin Polri, sedangkan pidana umum ditangani Direktorat Reskrimum Polda Papua," jelas Urbinas.
Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) mengiyakan klaim tersebut. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan anggota Brimob atas nama Diego Rumaropen. Mereka juga merampas dua pucuk senjata api.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan, para pelaku merupakan pasukan TPNPB Kodap III Nudagam-Derakma yaitu yang dipimpin Egianus Kogeya. Pihak TPNPB-OPM juga menyampaikan bahwa aksi tersebut juga merupakan penolakan terhadap pemekaran wilayah di Papua.
"TNI-Polri silakan kejar kami. Kami menuju Ndugama, jalan besar Habema-Ndugama. Ketemu kami di situ, kami siap lawan menggunakan dua pucuk senjata ini yang kami rampas. Jadi jangan cari orang sembarang tetapi silakan kejar kami," tulis pernyataan dari Egianus Kogeya, Ahad (19/6).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Daerah Tunggu Vaksin dan Obat-obatan Atasi PMK
Kementan akan mendahulukan vaksinasi PMK pada hewan yang masih sehat.
SELENGKAPNYAPerspektif Wafat di Baqi’
Tidak ada petunjuk mengenai identitas penghuni Baqi’. Kami hanya tahu dari sirah bahwa Baqi’ dihuni oleh manusia-manusia istimewa.
SELENGKAPNYASemua Salah Rusia
Kalau saja kita paham sedikit prinsip dasar kebijakan ekonomi, tentunya teman saya tak perlu menyalahkan Rusia.
SELENGKAPNYA