Warga mencetak KTP elektronik, di mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), di Padang, Sumatra Barat, Rabu (3/2/2021). | Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Nusantara

Seluruh Kabupaten/Kota Jawa Timur Miliki Mesin ADM

Mesin ADM mampu mengeluarkan dokumen tercetak, seperti KTP elektronik, akta kelahiran, kartu keluarga, kartu identitas anak (KIA), dan akta kematian dalam waktu tidak lama.

JAKARTA -- Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi pertama yang seluruh kabupaten/kotanya memiliki mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Mesin ADM merupakan inovasi layanan kependudukan yang membuat dokumen kependudukan tidak membutuhkan waktu lama. 

Dalam siaran pers Kementerian Dalam Negeri, Ahad (19/6), sebanyak 38 kabupaten/kota di Jawa Timur telah memiliki mesin ADM setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disaksikan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh kembali menyerahkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) kepada 18 kabupaten/kota.

Kabupaten/kota tersebut, antara lain, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, dan Kota Madiun. Selanjutnya, Kabupaten Sampang, Ponorogo, Gresik, Blitar, Kediri, Lamongan, Trenggalek, Jember, Pasuruan, dan Nganjuk.

"Dengan demikian, lengkap sudah semuanya dari 38 kabupaten/kota di Jatim telah memiliki mesin ADM yang pastinya akan diletakkan di lokasi-lokasi strategis untuk mendekatkan akses masyarakat mengurus dokumen kependudukan," kata Khofifah.

Ia berharap penyerahan mesin yang mirip dengan ATM itu bakal menjadikan kerja birokrasi akan lebih efektif dan efisien.

Mesin ADM mampu mengeluarkan dokumen tercetak, seperti KTP elektronik, akta kelahiran, kartu keluarga, kartu identitas anak (KIA), dan akta kematian dalam waktu yang tidak lama. "Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang mengimplementasikan layanan ADM, tepatnya sejak 31 Januari 2020. Masyarakat diuntungkan, pemerintah juga diuntungkan. Yang penting ke depan tidak ada lagi yang mengeluh tidak punya KTP karena belum jadi," ujar dia.

Dirjen Zudan mendorong setiap pemda menganggarkan mesin ADM ini. "Mesin ADM ini harus dibeli dengan anggaran pemda setempat lewat e-katalog. Harganya tidak mahal. Hanya Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per unit," kata Dirjen Zudan.

Dia mengatakan, selain mengefektifkan birokrasi, terobosan besar Dukcapil ini bakal menghemat keuangan negara. Sebab, dokumen hanya dicetak dengan kertas putih HVS. Tidak perlu lagi anggaran membeli kertas berhologram yang dulu jamak digunakan untuk mencetak dokumen kependudukan.

Mendagri Tito Karnavian juga kerap menyampaikan, mesin ADM merupakan inovasi untuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat. "Ini bukan untuk kepentingan pemerintahnya, tapi untuk kepentingan rakyatnya. Pasti akan dihargai oleh rakyatnya karena dipermudah semua dan rakyat pun senang tidak dilempar ke sana  kemari karena birokrasi," ujar Tito.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jakarta pada Masa Perang Dunia II

Ketika PD II Belanda banyak menangkap warga Jerman di Indonesia dan ‘dibuang’ ke Pulau Onrust di Kepulauan Seribu.

SELENGKAPNYA

Gelembung Jangan Meletus

Bayang-bayang fenomena gelembung dot-com awal 2000-an kembali menghantui. 

SELENGKAPNYA

Efek Jefferson dan Obama Terhadap Islam di AS

Presiden Thomas Jefferson dan Obama sejak awal tidak pernah apriori terhadap Islam dan komunitas Muslim di AS.

SELENGKAPNYA