Olahraga
The Prayer tak Terbendung
The Prayer menjadi wakil Indonesia pertama yang mengamankan tiket delapan besar.
JAKARTA -- Senyuman ceria menghiasi wajah pasangan ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Keduanya seperti melepaskan diri dari beban berat saat mengalahkan pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin 21-16, 17-21, dan 21-14 pada babak 16 besar Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).
Luapan ekspresi langsung membuncah dari pasangan berjuluk the Prayer ini setelah lawan yang pernah meraih emas Olimpiade 2020 Tokyo itu berhasil disingkirkan dari turnamen super 1000 BWF ini.
Hasil ini membuat the Prayer menjadi wakil Indonesia pertama yang mengamankan tiket delapan besar di turnamen berhadiah total 1,2 juta dolar AS ini. Pencapaian ini juga menjadi keberhasilan perempat final pertama turnamen bulu tangkis Super 1000 BWF bagi ganda putra tuan rumah tersebut.
Pramudya mengaku sejak awal langsung tampil memang berusaha untuk menekan. "Tadi jalannya laga sangat ketat, apalagi di awal. Kami main menekan, banyak menyerang, ritme cepat. Gim kedua hingga skor 13-13 masih bisa mengikuti. Namun, setelah itu fokus berkurang jadi lambat. Gim tiga kami bisa balik lagi," ujar Pramudya seusai laga.
Pramudya juga mengaku senang bisa lolos ke delapan besar pertama kali di turnamen super 1000 BWF. "Tetapi, kami tidak mau sampai di sini, ingin terus melaju. Hasil ini meningkatkan kepercayaan diri, tetapi tidak mau overconfidence. Selanjutnya, kami akan fokus. Saat ini, skill hampir sama, tinggal kepercayaan diri dan mental bermain," ujarnya menjelaskan.
Yeremia juga mengaku senang dengan hasil ini sekaligus revans atas kekalahan pada 2019. "Saat itu kami kalah dua gim, sekarang bisa menang 3 gim. Tentu senang, artinya kami ada kemajuan," katanya.
Yeremia tak menampik kehadiran suporter di Istora Senayan membuatnya semakin percaya diri. "Ada beberapa pukulan aneh yang bisa keluar. Buat para penonton, teruslah memberi dukungan kepada para pemain tuan rumah," kata dia.
Hal sama juga diekspresikan oleh Anthony Sinisuka Ginting usai mengalahkan tunggal putra Denmark Hans-Kristian S Vittinghus dengan kemenangan dua gim langsung 21-17 dan 21-9.
Anthony mengatakan, hanya mencoba untuk bermain lebih sabar saat menghadapi lawannya. Unggulan kelima itu mengakui bahwa dia memang sempat grogi pada gim pertama karena Vittinghus, menurut dia, bisa menjadi ancaman dan kuda hitam. Oleh karena itu, keunggulannya pada masa interval tersalip oleh Vittinghus. Namun, selepas jeda, dia mencoba untuk tenang dan tidak terburu-buru mematikan bola.
“Tadi saya hanya mencoba untuk bermain lebih sabar pada gim kedua karena di gim pertama masih ada permainan yang terburu-buru. Dalam perjalanan meraih poin ke poin, selalu pengin melakukan smes, tapi langsung mati,” kata Anthony dalam konferensi pers selepas laga.
Pada babak selanjutnya, Anthony mendapat tantangan berat di perempat final pada Jumat, karena langsung berhadapan dengan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen, yang selalu mengalahkan Anthony dalam lima pertemuan sebelumnya secara beruntun.
View this post on Instagram
Praveen Jordan mundur
Sementara itu, pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, membuang kesempatannya tampil pada babak 16 besar ini. Wakil Malaysia Chen Tang Jie/Valeree Siow yang harusnya menjadi lawan menjadi gagal dihadapi.
Sebagai satu-satunya wakil ganda campuran tuan rumah yang tersisa ini harus membatalkan penampilannya. Keduanya mengundurkan diri karena cedera kambuh yang diderita Praveen Jordan.
"Cederanya itu kambuh memang kemarin usai kejuaraan Asia itu kita cek, pas dicek itu ada istilahnya low back pain, jadi ada saraf yang kejepit. Kemarin memang sebenarnya sudah dilakukan banyak treatment, sudah pakai korset juga," Vita Marisa, selaku pelatih Praveen/Melati.
"Tapi, pas tadi pagi itu sakit lagi, memang menurut dokter itu kalau saraf kejepit agak susah, kapan saja bisa kejadian lagi. Tadi pagi dia mulai terasa lagi buat jalan saja sakit. Jadi untuk keamanan, saya memutuskan lebih baik mundur saja," kata Vita.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mendag Kaget Harga Bahan Pokok Naik
Zulkifli mengkaji kemungkinan pengemasan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana.
SELENGKAPNYAAr-Rubayyi Berjuang dengan Pena dan Pedang
Sahabiyah yang aktif dalam jihad dan ilmu agama.
SELENGKAPNYAMasjid Nabawi dan Visi Saudi 2030
Semoga kita semua bisa menjaga Madinah, kota tempat berpulangnya iman.
SELENGKAPNYA