Sepak Bola
Pertanda Kebangkitan Italia
Kemenangan Italia atas Hungaria menjadi momentum penting untuk bangkit.
CESENA -- Kemenangan tim nasional Italia, 2-1, atas Hungaria dalam pertandingan kedua penyisihan Grup A3 UEFA Nations League di Stadion Dino Manuzzi, Cesena, Italia, Rabu (8/6) dini hari WIB menjadi momen penting untuk bangkit. Apalagi setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2022, Gli Azzuri seakan kehilangan sentuhan terbaiknya.
Sebelum melawan Hungaria, Italia kalah 0-3 dari Argentina dalam pertandingan bertajuk Finalissima dan bermain imbang 1-1 melawan Jerman pada laga pembuka penyisihan grup UEFA Nations League.
Nicolo Barella dan Lorenzo Pellegrini membawa Italia unggul 2-0 sebelum Gianluca Mancini melakukan gol bunuh diri yang membuat Hungaria memperkecil ketertinggalan 2-1. Hasil tersebut membuat Azzurri sementara duduk di puncak klasemen dengan nilai empat disusul Hungaria di urutan kedua dengan tiga poin.
Pelatih Italia Roberto Mancini tampaknya belum puas dengan hasil akhir yang didapatkan timnya. Ia menilai Italia seharusnya meraih kemenangan lebih besar daripada hanya 2-1. Ia mengeklaim, pasukannya bermain bagus terutama di babak pertama.
“Namun, gol mereka membuat kami takut dan tertekan dalam pertandingan yang seharusnya kami menangkan dengan selisih yang lebih besar," ujar Mancini seusai pertandingan, dikutip dari laman resmi UEFA.
Bek Italia Alessandro Bastoni secara terbuka memuji Hungaria sebagai tim yang sangat bagus. Hungaria beberapa kali merepotkan pertahanan Italia.
Pujian Bastoni jelas beralasan, yakni dengan melihat catatan Hungaria yang mengalahkan Inggris di laga pembuka dengan skor 1-0. Selain itu, Hungaria pun bermain bagus di Euro 2020.
Dari laga tersebut, Bastoni melihat ada sisi positif yang didapatkan dari permainan skuad Italia. Menurut pemain klub Inter Milan itu, Italia membuktikan mampu bermain secara tim dan itu pertanda baik ke depannya.
“Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol ketiga dan keempat. Kami tidak melakukannya, tetapi kami masih berhasil mempertahankan keunggulan dengan baik,” kata Bastoni.
Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol ketiga dan keempat. Kami tidak melakukannya, tetapi kami masih berhasil mempertahankan keunggulan dengan baik.
Pelatih Hungaria Marco Rossi menilai permainan kedua tim jauh lebih baik di babak kedua. Rossi mengakui kekalahan itu.
Namun, Rossi ingin pasukannya menyadari bahwa tim yang dihadapinya adalah juara Euro 2020. Ia pun meminta anak asuhnya tak perlu menyesali kekalahan tersebut.
“Kami tidak bisa berpikir datang ke sini untuk menang atau seri dengan mudah. Italia adalah juara Eropa dan tim yang terdiri atas hampir semua pemain yang bermain di Seri A,” kata Rossi menambahkan.
Dari catatan statistik pertandingan, Hungaria sejatinya cukup mengimbangi permainan Italia. Tim tamu tertinggal sedikit di bawah Italia dalam penguasaan bola, yakni 43 persen berbanding 57 persen. Jumlah tendangan mengarah ke gawang pun hanya berselisih dua angka, yakni 4 dari 12 kali percobaan berbanding dengan 6 dari 17 kali percobaan.
Berikutnya, Italia akan melawan Inggris di Stadion Molineux, 12 Juni 2022, sebelum menghadapi Jerman tiga hari kemudian di Borussia Park. Persaingan di grup ini diperkirakan akan sangat ketat karena diisi oleh tim-tim kuat Eropa.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Rivalitas Abadi Ronaldo dan Messi
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menyajikan bukti bahwa usia tak membatasi untuk tetap bersaing.
SELENGKAPNYAKemuliaan Mengendalikan Amarah
Ini bukti bahwa amarah karena Allah SWT dibolehkan, asal jangan sampai berlebihan.
SELENGKAPNYAAdab Sebagai Manajemen Rumah Sakit
Adab-adab yang harus ditunaikan oleh para pengelola di rumah sakit.
SELENGKAPNYA