Khazanah
Zakat Ramadhan Anggota Foz Meningkat
Gerakan zakat berkontribusi memulihkan ekonomi nasional pascapandemi.
JAKARTA — Organisasi pengelola zakat (OPZ) yang menjadi anggota Forum Zakat (Foz) menorehkan kinerja zakat yang memuaskan pada bulan suci Ramadhan 1443 H.
Penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) mereka meningkat 19,15 persen. Sementara, akumulasi penghimpunan ZIS selama Ramadhan 1443 H mencapai Rp 1,191 triliun.
Capaian tersebut merupakan peningkatan dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 1,006 triliun. Total penghimpunan zakat Ramadhan tersebut berasal dari 97 OPZ yang melaporkan datanya kepada Foz.
Ketua Umum Foz Bambang Suherman mengatakan, dana penghimpunan ini berasal dari empat sumber, yaitu zakat maal dengan persentasenya 5,41 persen dari jumlah penghimpunan, zakat fitrah sebesar 56,32 persen, infak sebesar 32,03 persen, serta sedekah 6,25 persen.
“Pertumbuhan positif ini merupakan kerja keras teman-teman OPZ anggota Foz yang terus melakukan percepatan proses adaptasi pascapandemi Covid-19,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (23/5).
Foz melalui Sekolah Amil Indonesia juga secara intens mengadakan kelas-kelas peningkatan kapasitas, khususnya pada tema digital fundraising. Hal ini, menurut dia, membantu percepatan digitalisasi oleh OPZ.
Selain itu, Foz juga melakukan pendampingan digital fundraising melalui Digizakat.com. Pendampingan ini dilakukan untuk memastikan pengetahuan yang didapatkan di kelas mampu diaplikasikan dengan baik di OPZ. Selain itu, Digizakat.com juga menyediakan layanan platform crowd funding yang dapat digunakan oleh OPZ untuk menambah kanal donasi daring.
Selaras dengan capaian penghimpunan, angka penyaluran dana ZIS juga mengalami pertumbuhan sebesar 29,2 persen dibandingkan tahun lalu. OPZ anggota Foz telah menyalurkan dana ZIS sebesar Rp 729,3 miliar untuk 5.720.611 penerima manfaat selama Ramadhan 1443 H.
Menurut Bambang, dana ZIS disalurkan dalam beragam program pada lima sektor, yakni pendidikan, ekonomi, dakwah, kesehatan, dan sosial kemanusiaan. “Pada bulan Ramadan kali ini, OPZ anggota Foz lebih banyak menyalurkan di sektor sosial kemanusiaan, yaitu sebesar 55,55 persen dari total angka penyaluran," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, program penyaluran zakat Ramadhan ini merupakan lanjutan komitmen gerakan zakat untuk membantu pemerintah dalam agenda pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. Sebelumnya, kata Bambang, pihaknya sudah merilis kontribusi gerakan zakat dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.
Kontribusi itu terbagi dalam tiga kategori, yakni dukungan UMKM, kesehatan, dan perlindungan sosial dengan total nilai bantuan Rp 388,3 miliar. “Kontribusi itu terdistribusi ke 34 provinsi dan diterima oleh 3.056.654 jiwa,” katanya.
Kontribusi ini sejalan dengan satu dari tujuh agenda G-20 di sektor keuangan. Terkait hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam forum utama kerja sama ekonomi internasional itu akan ada tujuh agenda G-20 di sektor keuangan yang salah satunya untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, yakni menjaga pertumbuhan.
Menurut Sri Mulyani, semua negara merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19, termasuk dalam bidang ekonomi. Adapun salah satu dampak pandemi terhadap ekonomi, yaitu terjadinya gangguan pada sisi suplai hingga masalah neraca keuangan yang ada di perusahaan. “Kondisi tersebut membutuhkan pemulihan agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
KPK yang Seharusnya tidak Boleh 'Tidur Nyenyak’
KPK mengeklaim tidak akan berhenti mencari keberadaan Harun Masiku.
SELENGKAPNYAKini, Pabrik Gandum di Gaza Hadapi Krisis
Panen tahunan hampir tak memenuhi permintaan di Gaza dengan populasi 2,3 juta orang.
SELENGKAPNYA