Nusantara
Sopir Bus Kecelakaan Ciamis Masih Dicari
Empat orang meninggal akibat bus pariwisata menabrak bangunan di Panumbangan Ciamis.
CIAMIS -- Aparat kepolisian masi mencari keberadaan sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (21/5). Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perusahaan bus pariwisata untuk mencari tahu keberadaan sopir.
Pihak perusahaan menjamin akan membawa sopir bus pariwisata itu ke Polres Ciamis. "Kami juga sudah mendeteksi keberadaan sopir," kata dia, Ahad (22/5).
Berdasarkan keterangan perusahaan, sopir langsung meninggalkan lokasi sesaat usai peristiwa kecelakaan. Sopir mengaku takut dihajar massa.
"Kami belum bisa menyiimpulkan dia kabur atau takut dimassa. Namun yang jelas, sudah jaminan perusahaan untuk mendatangkan sopir," kata dia.
Kecelakaan terjadi karena rem bus diduga tidak berfungsi. Dugaan awal itu akan dipadukan dengan hasil pemeriksaan dari saksi dan bukti yang ditemukan di TKP. "Terkait kelalaian, nanti akan melalui proses penyelidikan. Kami mohon waktu," kata dia.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ciamis AKP Zainul Arifin menuturkan, sopir bus pariwisata sempat dibawa ke Puskesmas Panjalu untuk mendapatkan penanganan medis setelah terjadi kecelakaan. Sopir tersebut, kata dia, sempat menjalani pemeriksaan, lalu dirujuk ke RSUD Ciamis. Namun setelah ditelusuri sopir tidak diketahui keberadaannya.
Sedangkan kernet bus sudah diamankan. Ia masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian, kata Zainul, juga belum menetapkan tersangka dalam kejadian itu.
Berdasarkan data awal Polres Ciamis, kecelakaan bus pariwisata itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 24 orang luka-luka. Namun, seorang korban luka yang sedang dirujuk ke RSUD Ciamis meninggal dunia. Alhasil, total korban meninggal menjadi empat orang.
Dari total puluhan orang yang luka, delapan orang langsung pulang karena tak mengalami luka serius. Total korban luka 15 orang. Hingga Ahad sore, tersisa dua orang yang masih dirawat di RSUD Ciamis.
Bus rombongan wisata ziarah itu mengalami kecelakaan di Jalan Raya Payungsari, Dusun Pari, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Sabtu (21/5) petang. Bus di lokasi kejadian melaju tidak terkendali kemudian menabrak kendaraan minibus dan sepeda motor, lalu berhenti setelah menabrak rumah warga di pinggir jalan.
Empat bangunan yang terdampak kecelakaan adalah dua rumah, satu warung, dan satu bengkel. Berdasarkan pantauan Republika pada Ahad, empat bangunan itu mengalami kerusakan cukup parah. "Kami harapannya mah mau ganti rugi. Rumah saya yang bengkel hancur," kata Asep Masturi (50 tahun), warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
Ketika peristiwa itu terjadi, Asep memgaku sedang di luar rumah. Namun, ia mendapat kabar terjadinya kecelakaan bus besar di Jalan Nanggeleng-Cirahayu yang berada di depan rumahnya. Menurut Asep, di rumahnya ada dua anaknya saat peristiwa kecelakaan. Ia sempat khawatir terkait kondisi anaknya.
"Tapi alhamdulillah tak kenapa-kenapa. Anak saya satu sempat dibawa ke puskesmas semalam, tapi sudah pulang lagi," kata dia.
Akibat kecelakaan itu, bangunan bengkel dan sebagian rumahnya mengalami kerusakan. Motornya pun yang sedang terparkir ikut tertabrak bus.
Bukan hanya rumahnya yang ditrabrak bus pariwisata itu, setidaknya ada tiga rumah lain yang terdampak. "Yang kena itu dua rumah, satu bengkel, satu warung," kata dia.
Salah seorang warga sekitar yang melihat kecelakaan, Agus (50) mengatakan, bus pariwisata itu melaju dari arah Panjalu menuju Pagerageung. Ketika berada di Turunan Pari, yang letaknya sekitar 300 meter dari TKP, jalan bus telah oleng.
"Yang saya tahu bus itu sudah oleng dari turunan. Jalan kondisinya lagi sepi, kecepatan bus tinggi," kata dia.
Setelah melewati turunan, menurut Agus, bus pariwisata kemudian menabrak minibus dan menyerempet pohon di pinggir jalan. Usai menyerempet pohon, bus itu jalan lagi dan menabrak sepeda motor, mobil Karimun, mobil boks, sepeda motor lagi, sebelum akhirnya menghantam rumah warga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Lahirnya Kekhalifahan Baru di Kordoba
Abdurrahman III memaklumkan dirinya sebagai khalifah Umayyah di Kordoba.
SELENGKAPNYASejarah Awal Kekhalifahan Kordoba
Munculnya Daulah Abbasiyah bukanlah akhir bagi Bani Umayyah. Di Eropa, mereka menjadi khalifah baru.
SELENGKAPNYATabrani, Komunitas Cina, dan Menteri Tahu-Tempe
Tabrani yang dari Madura dianggap lebih layak menjadi menteri karena ia telah banyak berbuat untuk warga Cina peranakan.
SELENGKAPNYA