Dokter hewan Balai Karantina Pertanian memeriksa mulut sapi di Desa Padengo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (18/5/2022). Balai Karantina Pertanian Gorontalo melakukan tindakan karantina selama 14 hari dengan memeriksa seksama kesehatan sapi untuk me | ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.

Khazanah

Lembaga Zakat Antisipasi Wabah PMK

Rumah Zakat, misalnya, telah melakukan antisipasi PMK dengan dua model.

JAKARTA — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang banyak menyerang hewan ternak, khususnya sapi, di Tanah Air menjadi perhatian serius lembaga-lembaga zakat. Langkah-langkah antisipasi pun telah dilakukan untuk memastikan hewan-hewan kurban mereka pada Idul Adha 1443 H nanti bebas PMK.

Rumah Zakat, misalnya, telah melakukan antisipasi dengan dua model. Pertama, dengan model inti, yaitu secara tersentralisasi di peternakan Rumah Zakat. Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Nur Efendi menyampaikan, di peternakan Rumah Zakat, terdapat sistem reguler untuk memastikan kesehatan hewan kurban. Mulai dari sterilisasi kandang sampai pemeriksaan kesehatan secara rutin oleh dokter hewan.

"Kami terus menjaga dan melakukan maintenance secara reguler, seperti membersihkan kandang, memakai disinfektan, dan mengecek kesehatan secara rutin. Di kandang kami ada dokter hewan yang stand by," ujar dia kepada Republika, Selasa (17/5).

Nur melanjutkan, model berikutnya dilakukan di sejumlah desa yang menjadi lokasi pemberdayaan Rumah Zakat. Di titik-titik pemberdayaan ini, Rumah Zakat bekerja sama dengan Dinas Peternakan maupun Kementerian Pertanian untuk memastikan kesehatan hewan, termasuk memberikan pakan yang cukup agar kondisi hewan kurban betul-betul sehat.

"Sejauh ini, yang sudah kita lakukan, baik yang sifatnya sentral di peternakan maupun di titik-titik pemberdayaan kita, belum ditemukan yang positif PMK,” katanya.

Antisipasi wabah PMK juga dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). "Baznas sudah menerbitkan form pemantauan ternak sebagai cara untuk me-monitoring kegiatan budi daya di Balai Ternak Baznas yang ada di 24 titik lokasi pemberdayaan berbasis peternakan," kata Plt Direktur Pendayagunaan dan Layanan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Baznas, Eka Budhi Sulistyo, Rabu (18/5).

Eka menerangkan, kegiatan utama yang dilaksanakan, yakni pelaksanaan biosecurity dan pemeriksaan ternak secara berkala. Hal ini dilakukan untuk membersihkan kandang dan ternak dari mikroorganisme yang dapat mengganggu kesehatan ternak.

"Antisipasi Balai Ternak adalah dengan memberikan perawatan ternak terbaik, menjaga asupan pakan, kualitas dan kuantitas, kebersihan ternak dan kandang, serta pemeriksaan kesehatan," kata dia.

Selain itu, Eka mengatakan, Balai Ternak Baznas juga melakukan advokasi melalui komunikasi dengan dinas peternakan setempat untuk mendapatkan perhatian dan fasilitas pemeriksaan ternak.

photo
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi penjulan hewan kurban di Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (17/5/2022). Pemeriksaan tersebut guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah merebak di sejumlah daerah. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

"Dalam menghadapi wabah PMK, Balai Ternak Baznas mengikuti arahan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, misalnya, meniadakan lalu lintas keluar dan masuk Balai Ternak, termasuk menjaga lalu lintas manusia dan kendaraan dari kandang ke kandang," ujar Eka.

Sebelumnya, Baznas juga telah menggelar acara sosialisasi pencegahan PMK pada hewan ternak yang dihadiri para peternak Balai Ternak Baznas di seluruh Indonesia.  

Sementara, Ketua Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa tahun 2022 Dian Mulyadi menjelaskan, tahun ini DD melakukan proses quality control yang ketat untuk memastikan bahwa seluruh hewan kurban dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit menular.

"Tahun ini, kami menargetkan terdistribusinya 39 ribu ekor hewan kurban ke daerah-daerah yang membutuhkan daging kurban," kata dia.

Terkait pencegahan PMK, DD melakukan mitigasi bersama mitra pelaksana kurban di lapangan. Salah satunya melalui penyebaran informasi yang akurat kepada peternak terkait identifikasi dan pencegahan. Peternak juga melakukan koordinasi dengan dinas peternakan setempat agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Periksa Mobil Setelah Digunakan Mudik

Oli mesin menjadi salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan setelah mudik.

SELENGKAPNYA

HSR Penuhi Velg Pesanan Khusus Desainer AS

HSR Forged Myth Wasile adalah velg yang sangat berkualitas dengan desain yang akurat.

SELENGKAPNYA

Kembalinya Subaru dan Ford di Indonesia

Ford dan Subaru menyatakan, bakal memperkuat jaringan dengan menghadirkan dealer-dealer baru.  

SELENGKAPNYA