Kabar Utama
Jokowi Ajak Dunia Pungkasi Pandemi
Biden membuka pertemuan dengan janji akan memberikan 150 juta dolar AS.
JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengajak semua negara untuk bekerja sama memungkasi pandemi Covid-19. Momentum turunnya kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia saat ini harus dimanfaatkan untuk memberikan pukulan terakhir dengan memberikan vaksinasi secepatnya.
“Untuk mengatasi pandemi, percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk menjangkau 70 persen penduduk setiap negara. Kolaborasi kita harus menjembatani tantangan vaksinasi, mulai dari pembiayaan, logistik, dan sumber daya manusia,” kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Global Covid-19 Summit di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Jumat (13/5).
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir memberikan pelajaran penting. Ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi ternyata tidak cukup kuat. Menurutnya, fakta tersebut mengharuskan dunia perlu membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan yang lebih kuat.
Setidaknya diperlukan tiga hal untuk membangun kedua aspek tersebut. Pertama, kata Jokowi, pentingnya akses kesehatan yang inklusif. Seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar. “Di tingkat global, setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin, harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan,” ujar dia.
Kedua, lanjut presiden, akses terhadap pembiayaan yang memadai. Terkait hal itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mendorong perlunya mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral karena tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya.
“Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi,” ujar Jokowi.
Ketiga adalah pemberdayaan. Presiden Jokowi menilai, kapasitas kolektif harus diupayakan dan kerja sama antarnegara menjadi kuncinya. Menurutnya, kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah harus diperkuat.
“Tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan. Diversifikasi pusat produksi obat, vaksin, alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan. Dengan kapasitasnya, Indonesia siap menjadi hub produksi dan distribusi vaksin di kawasan,” kata dia.
“Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Recover together, recover stronger,” ujar dia.
Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi menghadiri jamuan santap malam antara pemimpin negara-negara ASEAN dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC pada Jumat (13/5) atau Kamis (12/5) malam waktu setempat. Jokowi disambut langsung oleh Presiden Biden, kemudian bersalaman dan berfoto bersama.
Dalam jamuan santap malam tersebut, Jokowi mendapatkan kehormatan untuk membalas toast Presiden Biden. Dalam pernyataan pengantar toast, Jokowi menyebut KTT Khusus ASEAN-AS merupakan momentum tepat untuk memperkuat kemitraan ASEAN-AS ke depan dan menyambut baik secara prinsip kesepakatan ASEAN-AS untuk memiliki kemitraan strategis komprehensif. Kemitraan strategis komprehensif merupakan status kemitraan yang paling tinggi.
“Kemitraan ini sangat penting di tengah situasi dunia yang dipenuhi ketidakpastian. Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk mengangkat gelas bagi kemitraan ASEAN-AS yang terus berkontribusi bagi penguatan nilai multilateralisme, perdamaian dan stabilitas kawasan, motor penggerak kesejahteraan kawasan,” ujar Jokowi.
Presiden AS Joe Biden membuka pertemuan para pemimpin Asia Tenggara dengan janji akan memberikan 150 juta dolar AS untuk infrastruktur, keamanan, hingga kesiapsiagaan pandemi. Seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan mengatakan, upaya itu akan menunjukkan kepada negara-negara bahwa AS tetap fokus pada Indo-Pasifik.
“Komitmen keuangan baru tersebut mencakup investasi senilai 40 juta dolar AS dalam infrastruktur yang dimaksudkan untuk membantu dekarbonisasi pasokan listrik kawasan dan 60 juta dolar AS dalam keamanan maritim, serta sekitar 15 juta dolar dalam pendanaan kesehatan untuk membantu deteksi dini Covid-19 dan pandemi pernapasan lainnya,” kata pejabat tersebut.
Pemerintahan Biden disebut sedang mengerjakan lebih banyak inisiatif, termasuk investasi infrastruktur ‘Bangun Kembali Dunia yang Lebih Baik’ dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). Namun, keduanya tidak ada yang final.
“AS harus mengadopsi agenda perdagangan dan investasi yang lebih aktif dengan ASEAN, yang akan menguntungkan AS secara ekonomi dan strategis,” kata Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kurban dengan Niat Akikah
Akikah itu waktunya luas dan lebih senggang sehingga dapat dilakukan di waktu lain.
SELENGKAPNYATim Piala Uber Dinilai Sudah Lampaui Target
Lolosnya tim Uber Indonesia hingga putaran delapan besar adalah hasil yang di luar dugaan
SELENGKAPNYA