JAKARTA -- Penghimpunan wakaf selama periode Ramadhan tahun ini berhasil menembus angka Rp 215 miliar. Ketua Forum Wakaf Produktif (FWP), Bobby Manulang, menyampaikan, angka itu berhasil meningkat dibandingkan kondisi penghimpunan wakaf pada periode Ramadhan tahun lalu.

"Kumulatif penghimpunan wakaf seluruh anggota FWP berkisar Rp 215 miliar," kata Bobby kepada Republika, Senin (9/5).

Bobby yang juga menjabat General Manager Wakaf Dompet Dhuafa menyebut, penghimpunan wakaf di lembaganya berhasil mencapai Rp 17 miliar. Angka itu naik 39 persen dibandingkan periode Ramadhan tahun sebelumnya.

Bobby menjelaskan, penghimpunan dana secara digital mengalami peningkatan. Saat ini, porsi penghimpunan secara digital mencapai 50 hingga 65 persen dari total transaksi.

Dia mengatakan, mayoritas transaksi dilakukan melalui ponsel atau mobile banking dan kode respons cepat (QR). Sebagian ada juga yang bertransaksi via ATM dan juga konter pelayanan luring. Meski begitu, dia mengatakan, sejumlah wakif tetap mencari atau mendapatkan informasi secara digital atau online.

"Tetap mencari informasi secara online meskipun cara bertransaksinya masih melalui kanal nondigital," katanya.

Baitul Maal Muamalat (BMM) mencatat kenaikan transaksi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) selama Ramadhan 2022. Manager Penghimpunan Retail dan Digital BMM sekaligus Ketua Ramadhan 1443 Hijriyah BMM, Muhammad Riandy, menyampaikan, penghimpunan ziswaf mencapai Rp 15,23 miliar. Angka itu naik dari penghimpunan tahun lalu yang mencapai Rp 14,09 miliar.

"Total pertumbuhan ziswaf dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) 1443 H sekitar 8,02 persen dibandingkan 1442 H," kata Riandy kepada Republika, Senin (9/5).

Pencapaian tertinggi berasal dari infak dan sedekah sebesar Rp 9,31 miliar dan selanjutnya berasal dari zakat yang sebesar Rp 3,66 miliar. Sementara itu, penghimpunan wakaf mencapai Rp 266,9 juta.

Menurut dia, capaian zakat fitrah pun tumbuh signifikan hingga 468,05 persen dibandingkan Ramadhan 1442 H (yoy). Hal ini terjadi karena faktor digitalisasi dalam penghimpunan zakat fitrah.

"Growth zakat fitrah didukung dari digital fundraising," katanya.

Karyawan memanen ulat maggot di tempat budi daya binaan Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan (BWM PKP) usai diresmikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Pesantren Pondok Karya Pembangunan, Ciracas, Jakarta, Kamis (24/3/2022). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.)

SHARE    

Sebelumnya, program Menabung Pahala Kebaikan yang digelar Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak 21-26 April 2022 juga berhasil mengumpulkan dana ziswaf melalui BSI Mobile sebesar Rp 1,06 miliar. Hal ini menjadi wujud komitmen BSI untuk terus mengembangkan layanan digital salah satunya BSI Mobile guna mendukung transaksi dan gaya hidup halal.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, perolehan dana ziswaf tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam program Menabung Pahala Kebaikan. Ia bertekad untuk terus berperan aktif meningkatkan sosialisasi dan minat masyarakat dalam membayar donasi.

"Kami juga berkomitmen untuk berperan menjadi katalisator percepatan pertumbuhan ekonomi nasional serta penguatan ekonomi melalui instrumen ziswaf. Hal ini menjadi salah satu komitmen BSI untuk ambil peran memajukan umat dan masyarakat," ujar Hery.

Dalam program ini, BSI mengajak masyarakat Indonesia untuk berbagi melalui infak dan pembayaran zakat mal. Hasil infak dan zakat mal yang terkumpul selama program tersebut akan disalurkan sepenuhnya untuk program–program kemanusiaan yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) BSMU.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat