Nasional
Daerah Waspadai Kasus Hepatitis Akut Anak
Untuk menghindari hepatitis akut, anak harus dijaga kebersihan makanannya.
BANDUNG – Sejumlah daerah mewaspadai munculnya kasus hepatitis akut di anak. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan tetap waspada meski belum menemukan kasus seperti di DKI Jakarta.
Nina mengatakan, Jabar mengambil beberapa langkah awal antisipasi yang dilakukan. Pertama dengan surveilans pelaporan satu pintu secara daring melalui surat elektronik. Kemudian memastikan kemampuan Labkesda atau rumah sakit untuk diagnosis hepatitis.
"Ketiga, kami meningkatkan sosialisasi, komunikasi, informasi, edukasi (KIE), serta menggencarkan gerakan masyarakat hidup sehat," ujar Nina. Harapannya, melalui gerak cepat ini fasilitas pelayanan kesehatan mengantisipasi dan melakukan tindakan preventif melalui sosialisasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, juga mewaspadai munculnya penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. "Kami sudah meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan. Lakukan pemantauan kasus dan lakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur penanganan kasus hepatitis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi, Ahad (8/5).
Di Kabupaten Manggarai Barat NTT seluruh puskesmas diminta mendata kasus hepatitis yang pernah ada dalam wilayah kerja masing-masing. "Saya minta seluruh kepala puskesmas untuk waspada hepatitis akut ini. Kalau ada anak yang kuning, lalu mencret, mual, muntah padahal sebelumnya baik-baik saja, laporkan dan bawa ke puskesmas atau rumah sakit," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan penyakit hepatitis akut misterius belum diketahui penyebabnya (etiologinya). "Belum diketahui penyebab hepatitis akut misterius tersebut. Masih di investigasi ya. Virus apa yang menyerang hepatitis itu. Pasti ada virus spesifiknya," katanya, dalam diskusi virtual pada Sabtu (7/5).
View this post on Instagram
Ia meminta untuk menghindari hepatitis akut, anak harus dijaga kebersihan makanannya. Jangan makan di sembarangan tempat. Selain itu, imunitas tubuh juga dijaga dengan makanan yang sehat.
"Sebaiknya, kalau makanan untuk anak. Ibunya masak sendiri. Jadi, sudah terjamin kebersihannya," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat menunggu hasil investigasi dan perkembangan soal hepatitis akut misterius ini. Jika merasakan gejala hepatitis seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan segera ke rumah sakit.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Arus Balik Melandai
Masih ada sekitar 46 persen kendaraan yang belum kembali pada arus balik.
SELENGKAPNYAKemenkes Pantau Kasus Covid-19
Dampak mudik Lebaran terhadap kasus Covid-19 baru dapat dilihat dalam waktu sebulan.
SELENGKAPNYA‘Hepatitis Akut Anak tak Terkait Long Covid-19’
Tiga anak yang terjangkit hepatitis akut di Indonesia negatif Covid-19.
SELENGKAPNYA