JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk berhasil membukukan pendapatan sebesar 1,22 miliar dolar AS pada kuartal I 2022. Angka itu naik 77,13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dikutip dari keterbukaan informasi yang diunggah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/5), kenaikan pendapatan terutama disebabkan adanya kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price sebesar 86 persen. "Model bisnis kami yang solid dan terintegrasi tetap terbukti efektif. Kenaikan harga batu bara pada kuartal ini ditambah dengan keunggulan operasional perusahaan membawa keuntungan bagi Adaro," ujar Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir.

Perseroan mampu mencatat profitabilitas yang tinggi pada kuartal I 2022. Adaro mampu membukukan EBITDA operasional sebesar 755 juta dolar AS dan laba inti sebesar 484 juta dolar AS yang mencerminkan kekuatan operasi ataupun laba. Hal itu masing-masing tumbuh 209 persen dan 341 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kami akan terus berfokus pada keunggulan operasional dan berdisiplin dalam hal biaya maupun penggunaan modal," ujarnya.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Adaro mencatatkan volume produksi sebesar 12,15 juta ton batu bara dan penjualan mencapai 12,20 juta ton. Realisasi produksi batu bara Adaro pada kuartal pertama tahun ini turun 6 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Sedangkan, dari sisi penjualan turun 3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Penurunan volume produksi serta penjualan disebabkan kondisi hujan di lokasi tambang perusahaan yang lebih parah dari tahun sebelumnya. Curah hujan yang tinggi memengaruhi aktivitas penambangan.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Adaro juga memutuskan membagikan dividen sebesar 650 juta dolar AS atau sekira Rp 9,3 triliun kepada para pemegang saham. Angka itu sekitar 70 persen dari total laba bersih 2021 yang mencapai 933 juta dolar AS. Jumlah dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar 350 juta dolar AS yang telah dibayarkan pada Januari 2022.

Jumlah dividen tahun ini merupakan rekor tertinggi yang pernah dibayarkan perseroan. Sisa dana sebesar Rp 4,04 trililun ditetapkan sebagai laba ditahan.

"Perseroan dapat mencapai posisi saat ini berkat dukungan para pemegang saham. Memberikan pengembalian kepada para pemegang saham selalu merupakan salah satu komitmen kami," kata Garibaldi.

Garibaldi menilai, industri batu bara mampu menutup 2021 dengan kinerja positif. Menurut dia, pemulihan ekonomi global telah mendorong permintaan listrik dan demikian juga permintaan terhadap batu bara.

 

Melalui fokus yang konsisten pada keunggulan operasional dan pengendalian biaya, kami berhasil melampaui panduan dan mempertahankan margin yang sehat.

 

 

SHARE    

"Melalui fokus yang konsisten pada keunggulan operasional dan pengendalian biaya, kami berhasil melampaui panduan dan mempertahankan margin yang sehat," ujar Garibaldi.

Adaro berkomitmen akan terus meningkatkan kapasitas. Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan produksi hingga lima sampai enam juta ton batu bara per tahun. Pada tahun ini, Adaro menetapkan produksi batu bara sebanyak 3,3 juta ton.

Pada tahun ini, Garibaldi optimistis kinerja Adaro akan tetap baik didukung kenaikan harga serta langkah efisiensi perseroan. Ia memperkirakan harga batu bara masih akan tinggi karena suplai masih belum bisa menutupi kebutuhan permintaan, terutama di tengah konflik Rusia-Ukraina ini.

"Pada tiga bulan pertama 2022, harga masih tinggi karena terpicu oleh perang," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat