Ekonomi
Bandara Soekarno-Hatta Terbaik Se-Asia Tenggara
Prokes di bandara AP II seperti Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan regulasi dalam negeri serta praktik terbaik di dunia.
JAKARTA — PT Angkasa Pura II (Persero) memaparkan sejumlah alasan yang membuat Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang terbaik se-Asia Tenggara. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, protokol kesehatan menjadi salah satu aspek penting yang harus diterapkan di tengah pandemi Covid-19.
“Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II berkomitmen penuh untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik di 20 bandara yang dikelola perseroan,” kata Awaluddin di Jakarta, Senin (18/4).
Awaluddin mengatakan, protokol kesehatan yang diterapkan di bandara AP II sesuai dengan regulasi di dalam negeri serta praktik-praktik terbaik di dunia internasional. Sementara, moda transportasi paling efektif di negara kepulauan adalah pesawat udara.
“Bandara harus dapat menjaga rasa aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19 bagi masyarakat atau penumpang pesawat sehingga sektor transportasi udara tetap dapat berkontribusi dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Awaluddin.
Awaluddin memastikan, bandara juga telah mendapat berbagai penghargaan global. Hal tersebut menyudut konsistensi dalam menjalani protokol kesehatan, termasuk lewat inovasi Biosecurity dan Biosafety Management.
Salah satu bandara AP II yang paling banyak mendapat penghargaan global terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 adalah Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan pintu utama Indonesia dan bandara tersibuk di dalam negeri. Awaluddin mengatakan, terdapat sejumlah penghargaan atau pencapaian Bandara Soekarno-Hatta di tingkat global.
Penghargaan pertama, yakni The COVID-19 Airport Excellence Awards dari Skytrax. Di kawasan Asia Tenggara, terdapat dua bandara yang meraih penghargaan ini, yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi Singapura.
Pemberian penghargaan ini berasal dari penilaian pelanggan terhadap sejumlah aspek kunci, antara lain, papan informasi mengenai Covid-19, kewajiban penggunaan masker, serta ketersediaan dan letak hand sanitizer. Begitu juga dari penanda jaga jarak, kewajiban melakukan jaga jarak, pengaturan kursi restoran/tempat makan, prosedur higienis saat pemeriksaan keamanan, jaga jarak saat pemeriksaan keamanan, imigrasi, kebersihan terminal penumpang, dan kebersihan toilet.
Penghargaan kedua, yaitu Best Hygiene Measures by Region (Asia-Pacific) 2021 dari Airport Council International. Pada Maret 2022, Airport Council International mengumumkan bandara yang pantas mendapat penghargaan Best Hygiene Measures.
Penghargaan tersebut diberikan ACI kepada setiap bandara yang memiliki prosedur dan layanan baru di tengah pandemi Covid-19 sesuai keinginan traveler untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, juga untuk memastikan lingkungan bandara tetap bersih dan aman di tengah pandemi.
Selanjutnya, penghargaan ketiga, yaitu Safe Travel Score 4,3 dari Safe Travel Barometer. Lembaga global Safe Travel Barometer memberikan Safe Travel Score mencapai 4,3 dari paling tinggi 5 bagi Bandara Soekarno-Hatta berdasarkan audit independen terhadap 34 inisiatif mencakup protokol kesehatan Covid-19, kenyamanan traveler, dan keunggulan layanan sisi udara dan sisi darat.
Penghargaan keempat, yaitu Airport Health Accreditation dari Airport Council International. Bandara Soekarno-Hatta berhasil mendapat akreditasi dari Airport Council International (ACI), yakni Airport Health Accreditation atas penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk kali kedua Bandara Soekarno-Hatta kembali berhasil meraih akreditasi Airport Health Accreditation dari Airport Council International. Pada 2021, penilaian selanjutnya akan dilakukan pada akhir 2022.
Awaluddin mengatakan, penghargaan dan apresiasi global yang berhasil diraih ini menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai salah satu bandara yang paling konsisten menerapkan protokol kesehatan di ASEAN. “AP II berterima kasih atas dukungan seluruh stakeholder, termasuk pengunjung bandara dan penumpang pesawat sehingga protokol kesehatan yang dijalankan di Bandara Soekarno-Hatta dapat diakui di tingkat global,” kata Awaluddin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Covid-19 Diprediksi Landai Pasca-Lebaran
Hasil serosurvei menunjukkan hampir 100 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi Covid-19.
SELENGKAPNYAErdogan: Turki Selalu Dukung Palestina
Erdogan bertelepon dengan Guterres membahas perkembangan di al-Aqsha.
SELENGKAPNYAIndonesia Cetak Suprlus Dagang Terbesar
Kenaikan harga komoditas melanjutkan tren surplus neraca perdagangan Indonesia.
SELENGKAPNYA