Nasional
Titik Rawan di Pantura Harus Diperhatikan
Penerangan jalan dan rambu lalu lintas yang minim jadi kontribusi penyebab kecelakaan di Pantura.
JAKARTA -- Pemerintah melalui instansi terkait dinilai perlu memperhatikan sejumlah titik rawan terjadinya kecelakaan yang terdapat di jalur pantai utara (pantura) untuk antisipasi arus mudik lebaran.
Anggota Komisi V DPR Toriq Hidayat mengatakan, informasi dari kepolisian wilayah pantura, kecelakaan umumnya diakibatkan oleh kondisi jalan dan minimnya rambu lalu lintas. Toriq mengemukakan, sejumlah titik rawan di antaranya adalah jalur Pantura Cirebon di Jawa Barat, jalur Rembang dan Demak di Jawa tengah, kemudian jalur Tuban dan Situbondo di Jawa Timur.
Menurut Toriq, kasus kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura berupa kecelakaan tunggal dan menabrak dari belakang. Kondisi jalan yang cenderung lurus dan lebar membuat pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi. Namun, lanjutnya, saat berjumpa dengan kondisi jalan bergelombang atau berlubang, pengemudi hilang kendali.
"Terutama malam hari, minimnya penerangan jalan dan minimnya rambu lalu lintas menjadi kontribusi terjadinya kecelakaan di Pantura. Untuk itu perlu adanya penanganan yang baik dari semua pihak. Saya juga menghimbau kepada para pengguna jalan pantura agar agar tetap berhati-hati dan tetap waspada saat berkendara," kata Toriq, Jumat (15/4).
Toriq mengaku lega karena Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan berupaya supaya semua perbaikan jalan di Jalur Pantura selesai pada H-10 Lebaran. Namun, politisi Fraksi PKS ini berharap rekonstruksi jalan Pantura sebaiknya rampung lebih cepat.
Sementara, jalur yang kerap dipakai pemudik di Jalan Inspeksi Kalimalang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat perlu perbaikan segera. Karena kondisinya rusak ditandai lapisan beton retak hingga berlubang besar tersebar pada jalur sepanjang 23 kilometer.
Pelaksana tugas Bupati Bekasi Akhmad Marjuki mengakui rusaknya kondisi Jalan Kalimalang. Bahkan, kata dia, beberapa titik rusak parah. Maka itu, mulai pekan ini, Pemkab Bekasi melakukan perbaikan titik yang rusak. Total ada 31 titik yang akan diperbaiki hingga menjelang Lebaran nanti.
Perbaikan tersebut, lanjut dia, tidak dilakukan secara menyeluruh, tapi hanya beberapa titik yang dinilai membahayakan. "Target kami sebelum Lebaran sudah selesai pembangunannya," kata Marjuki.
Di Kota Cirebon, Jawa Barat sedikitnya ada tiga pasar yang kemungkinan akan menyebabkan kemacetan saat arus mudik. Tiga pasar tersebut yaitu Pasar Celancang, Mundu dan Harjamukti. Kapolres Cirebon Kota AKBP Fahri Siregar mengatakan, dengan adanya potensi kemacetan di tiga titik pasar tersebut, pihaknya akan menempatkan anggota untuk mengurangi kemacetan.
"Kami tempatkan pospam (pos pengamanan) di pasar itu. Dan juga akan kami siagakan anggota untuk mengatur arus lalu lintas," ujar Fahri.
Di Jawa Tengah, pengelola ruas tol Pejagan-Pemalang, PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), memprediksi akan ada 1,2 juta unit kendaraan yang melintasi ruas tol tersebut. Direktur Utama PPTR Supriyono menyampaikan, selama arus mudik dan arus balik berlangsung, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) milik PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha Waskita Karya itu juga menyiagakan tim sapu lubang yang akan stand by untuk perbaikan jika ada kerusakan jalan, serta tim kebersihan jalur.
Selain itu, telah disiapkan rambu pengaturan lalu lintas dan rambu informasi lokasi rest area untuk mengantisipasi jika perlu dilakukan contra flow atau one way di jalan tol.
Di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengklaim kondisi jalan maupun jembatan provinsi dalam kondisi baik dan siap mendukung kelancaran arus mudik. Berdasarkan data yang ada, ruas jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Jatim panjangnya mencapai 1.421 kilometer dan panjang jembatan 10.870 meter.
“Dari panjangnya jalan itu, kemantapan jalan provinsi mencapai 89,61 persen," kata Khofifah, Jumat.
Khofifah memaparkan, jika dirinci 57,74 persen jalan dan jembatan yang ada di bawah kewenangan Pemprov Jatim dalam kondisi baik. Kemudian 31,84 persen masuk kategori kondisi sedang, 7,13 persen kondisi rusak ringan, dan 3,26 persen rusak berat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Lepas Subuh, Israel Kembali Serang Al-Aqsa
Sedikitnya 90 warga Palestina luka-luka akibat serangan militer Israel ke Masjid al-Aqsa.
SELENGKAPNYATol Japek Krusial Hadapi Puncak Arus Mudik Lebaran
Tol Japek dan penyeberangan Merak-Bakauheni diprediksi padat signifikan saat puncak arus mudik.
SELENGKAPNYA