Tajuk
Ujian Mudik Lebaran
Diperkirakan, mobilitas penduduk pada musim Lebaran ini akan sangat tinggi.
Mudik Lebaran tahun ini bakal jadi ujian apakah pandemi Covid-19 bisa selesai di Indonesia. Jika mudik nanti peningkatan kasus tidak signifikan, itu tentu akan mempercepat proses perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
Namun, kemungkinan terjadinya ledakan kasus bisa saja terjadi. Dan jika itu terjadi, artinya membuyarkan skenario menuju endemi.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan ada 80 juta orang yang mudik tahun ini. Mobilitas masyarakat tersebut bahkan diperkirakan bisa lebih masif, dengan berbagai pelonggaran seiring melandainya kasus Covid-19. Tingginya animo mudik tahun ini sudah terlihat melalui beberapa indikasi yang ada.
Pemerintah, seperti diumumkan Presiden Jokowi pun sudah memutuskan cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriyah jatuh pada 29 April dan 4-6 Mei 2022. Sementara itu, tanggal 2 dan 3 Mei 2022 ditetapkan sebagai hari libur nasional Lebaran.
Jadi diperkirakan, mobilitas penduduk pada musim Lebaran ini akan sangat tinggi.
Jadi diperkirakan, mobilitas penduduk pada musim Lebaran ini akan sangat tinggi. Dan pengalaman sebelumnya, peningkatan mobilitas berkaitan erat dengan peningkatan kasus Covid-19.
Tapi persoalannya, tak mungkin terus-menerus mencegah masyarakat untuk mudik. Sudah dua tahun ini pemerintah memberlakukan pelarangan dan pembatasan mudik. Wajar saja ketika kasus Covid sudah mulai melandai, pelarangan dan pembatasan itu dikurangi.
Kita tentu berharap, peningkatan kasus Covid-19 tak terjadi. Karena itu, upaya-upaya pencegahan harus dilakukan. Salah satunya adalah percepatan laju vaksinasi Covid-19.
Hingga kemarin, dari total sasaran vaksinasi, ada 161 juta atau 77 persen yang telah menerima dosis lengkap atau dosis kedua. Sementara yang telah menerima dosis pertama sebanyak 197.243.959 (94,71 persen dari sasaran), dan dosis ketiga atau booster telah mencapai 25.719.265 (12,35 persen).
Kita berharap, momen mudik Lebaran ini benar-benar bisa digunakan untuk menggenjot vaksinasi.
Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah menargetkan 70 persen populasi dari 270 juta masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap pada akhir Mei 2022. Dosis lengkap yang dimaksud adalah dua dosis vaksin Covid-19 tanpa //booster//.
WHO menyatakan, dunia bisa keluar dari pandemi bila 70 persen dari masyarakat dunia sudah tervaksinasi. Nadia memastikan, pemerintah akan fokus terhadap cakupan vaksinasi dosis penuh ataupun vaksin dosis ketiga atau booster, terutama jelang mudik Lebaran tahun ini.
Kita berharap, momen mudik Lebaran ini benar-benar bisa digunakan untuk menggenjot vaksinasi. Karena itu, pusat layanan vaksinasi mesti diperbanyak, seperti di bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal. Juga lokasi-lokasi tertentu bagi masyarakat yang mudik dengan kendaraan pribadi. Harus ada juga pengaturan agar vaksinasi di lokasi bagi pemudik tidak menimbulkan antrean, kemacetan yang akhirnya menimbulkan masalah baru.
Dengan berbagai aturan vaksinasi bagi pemudik, antusiasme masyarakat untuk vaksin diperkirakan akan meningkat. Kondisi ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk mengejar target vaksinasi.
Kita berharap, mudik Lebaran ini justru membawa berkah khususnya capaian target vaksinasi. Harapannya mudik lancar, tidak terjadi peningkatan kasus, target herd immunity segera tercapai, dan kita bisa masuk ke status endemi Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mendaki Kelezatan Iman
Berpuasa cara Allah SWT supaya sang hamba naik tingkat dalam merasakan kelezatan iman.
SELENGKAPNYAMudik Ujian Menuju Status Endemi Covid-19
Bila sudah masuk status endemi, potensi peningkatan kasus Covid-19 bukan berarti tidak ada
SELENGKAPNYA