Bodetabek
Cikal Pabrik Robot dari Ciputat
Pada bagian dalam Kampong Robot, sejumlah etalase dipenuhi oleh hasil karya para anak-anak yang berlatih membuat robot.
OLEH EVA RIANTI
Sederet robot dengan ragam rupa dan ukuran berbahan daur ulang tampak menghiasi bangunan bagian luar ‘Kampong Robot’ di Jalan Cilalung 3, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Bangunan yang berdiri di lahan seluas 500 meter persegi itu terlihat berbeda dan unik di tengah-tengah permukiman warga.
Pada bagian dalam Kampong Robot, sejumlah etalase dipenuhi oleh hasil karya para anak-anak yang berlatih membuat robot. Mereka berlatih mulai dari robot dengan program sederhana hingga rumit yang memiliki sistem coding.
Dari tempat itu, lahirlah orang-orang yang jago membuat robot dan dapat berprestasi hingga melalangbuana ke kancah internasional. Firdiansyah, inisiator Kampong Robot sekaligus Ketua International Youth Robot Association (IYRA) Indonesia, mengatakan, Kampong Robot didirikan pada sekitar Oktober 2019 yang lalu, dan masih menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia.
Firdi bercerita, Kampong Robot didedikasikan untuk membangun komunitas belajar robotik sekaligus dapat menginspirasi banyak lembaga pendidikan menyelenggarakan kegiatan robotik secara mandiri. Menurut penuturannya, sudah ada ribuan orang dari berbagai kalangan dan daerah di Indonesia yang belajar dari tempat tersebut.
“Kampong Robot ini sebagai tempat pelatihan anak-anak, para guru dan siswa untuk bisa mendalami ilmu robot. Kami punya visi untuk menginspirasi semakin banyak sekolah-sekolah menyelenggarakan kegiatan robotik secara mandiri dan punya prestasi, hampir tiap minggu ada saja yang datang dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra” tutur Firdi kepada Republika, Selasa (5/4).
Pria asal Lumajang, Jawa Timur, tersebut menuturkan, kegiatan pelatihan ilmu robot sebenarnya sudah dirintis sejak 12 tahun yang lalu berpusat di Banten, tetapi baru sekadar pembelajaran ekstrakurikuler di sekolah. Seiring berjalannya waktu, dia menyebut, perlu menghadirkan tempat edukasi yang menjadi titik basecamp terselenggaranya pelatihan robot secara lebih masif, sehingga hadirlah Kampong Robot.
Di samping itu, dia berujar, ada banyak permintaan dari masyarakat untuk menyediakan sebuah wadah pelatihan robotik terpusat. Firdi mengatakan, memang banyak potensi anak-anak Indonesia dalam bidang robotik yang bisa dikembangkan.
Menurut catatannya, saat ini terdapat peserta aktif sebanyak 200—300 orang yang belajar di Kampong Robot, sementara jumlah trainer yang ada sekitar 80 orang, termasuk SDM yang merupakan mahasiswa magang.
"Ide kami dibikin sistem kayak Kampung Inggris. Kampong Robot jadi learning center, seperti pusat kegiatan belajar mengajar robot," kata dia.
View this post on Instagram
Untuk mengikuti kegiatan di Kampong Robot, ada beberapa pilihan terkait intensitas waktu belajarnya. Hal itu di antaranya kegiatan training of trainer (TOT) yang diselenggarakan selama tiga hari atau satu pekan dengan durasi 6 jam dalam sehari. Para peserta akan menginap di kawasan sekitar Kampong Robot dan mengikuti pelatihan yang digelar.
Pelatihan itu bertujuan agar para peserta mengaplikasikan ilmu saat kembali ke lingkungannya masing-masing. Tak hanya diterapkan di lingkungannya, tapi juga bisa berkompetisi ke dunia global. Firdi mencatat sudah banyak perlombaan internasional yang dimenangkan oleh anak-anak didiknya, di antaranya event perlombaan robot yang diadakan di Malaysia pada 2015, di Thailand pada 2017, serta di Beijing pada 2019.
“Kami punya misi pada 2025 menginspirasi 2.025 sekolah dan entitas pendidikan di Indonesia, saat ini baru ada 500 sekolah."
Firdi mengatakan, ide Kampong Robot bisa direplikasi di semua sekolah dengan lab robotic. Dia berharap anak-anak Indonesia pada 2025 bisa menjadi produsen robot, tidak hanya konsumen.
Selain berkegiatan memproduksi karya robotik, Kampong Robot juga melakukan pengembangan yang lebih futuristik terkait aspek bisnis. Terdapat galeri yang dinamakan 'Rumah Robot Tangsel' yang menjadi lokasi penjualan ragam robot. Dia menargetkan akan dibentuk pabrik robot di Indonesia di masa mendatang.
“Supaya bisa menginspirasi, idealisme terjaga, harus ada bisnisnya. Kami pengen menjadi tuan di negeri sendiri kami punya rencana untuk membuat pabrik robot, tapi enggak mudah harus bangun ekosistemnya. Kami punya plan membesarkan ini, kalau market dan ekosistem sudah gede, manufaktur akan datang,” tuturnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mengenang Kedermawanan Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman digambarkan masuk surga dengan merangkak karena sangat dekat dan mudah.
SELENGKAPNYAMenjadi Manusia Efektif
Sikap lain menghambat untuk menjadi manusia efektif ialah bekerja tanpa niat dan tujuan yang jelas.
SELENGKAPNYAWapres: Perkuat Penetrasi Asuransi Syariah
Prudential Syariah ingin menjadi lebih besar dari induknya.
SELENGKAPNYA