Ekonomi
Wapres: Perkuat Penetrasi Asuransi Syariah
Prudential Syariah ingin menjadi lebih besar dari induknya.
JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong perusahaan asuransi syariah agar dapat berkembang lebih luas di Indonesia. Wapres mengatakan, pangsa pasar industri asuransi syariah masih relatif rendah.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kiai Ma'ruf mengingatkan, pangsa pasar asuransi syariah hanya 5,3 persen pada akhir 2021. "Dengan demikian, peluang pasar bagi asuransi syariah masih sangat terbuka," ujar Ma'ruf saat menghadiri secara virtual peluncuran PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah, Selasa (5/4).
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengatakan, kehadiran asuransi syariah diperlukan masyarakat. Dia mengatakan, layanan asuransi dapat membantu penanggulangan kemiskinan dan berkontribusi terhadap percepatan pemulihan jika terjadi bencana di Indonesia.
Selain itu, ujar Ma'ruf, kehadiran jasa asuransi syariah juga diperlukan lembaga keuangan, seperti perbankan syariah. Sebab, dengan konsep berbagi risiko, menurut Ma'ruf, asuransi syariah merupakan alternatif pengendali risiko yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis dan usaha.
"Namun, sayangnya, peran penting asuransi syariah tersebut belum tecermin dari pertumbuhan asuransi syariah yang seimbang," katanya.
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, Ma'ruf juga meminta asuransi syariah memperkuat kesiapan dalam menghadapi risiko-risiko yang tidak dapat diprediksi. Risiko seperti bencana yang dapat memicu klaim atau penarikan dana dalam jumlah besar perlu dimitigasi.
Ma'ruf mengingatkan beberapa hal yang harus dipenuhi perusahaan asuransi syariah untuk mengoptimalkan performa ke depan. Dia menegaskan, prinsip-prinsip syariah harus menjadi kekuatan yang melekat dalam industri asuransi syariah.
Menurut dia, kualitas SDM harus ditingkatkan sebagai salah satu kunci kemajuan sektor asuransi syariah dan industri keuangan syariah secara umum. Wapres mengatakan, tidak dapat dimungkiri, SDM dengan kompetensi ekonomi dan keuangan yang memahami prinsip-prinsip syariah masih kurang.
"SDM yang ahli di bidang ini akan memajukan industri ini, antara lain melalui penciptaan produk yang inovatif dan perluasan pangsa pasar baru," kata Wapres.
Nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis juga harus terus dijaga. Hal itu demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik terhadap keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional.
Target Prudential Syariah
Prudential Syariah telah melaksanakan spin-off dari induk sekaligus menjadi perusahaan asuransi multinasional pertama yang melaksanakan amanat Peraturan OJK Nomor 62 Tahun 2016. Prudential Syariah bertekad menjadi perusahaan asuransi berbasis syariah terbesar di Asia Pasifik.
Chief Executive Prudential Asia dan Afrika Nic Nicandrou berkomitmen untuk mendukung penuh Prudential Syariah di Indonesia, termasuk dari sisi investasi. Menurut dia, investasi di Indonesia akan lebih besar daripada negara pasar Prudential lainnya.
"Ambisi saya tentu sangat kuat untuk menjadikan Prudential Syariah menjadi perusahaan asuransi syariah terbesar di Asia Pasifik dengan 5 juta nasabah dalam lima tahun ke depan," kata Nicandrou.
View this post on Instagram
Nic mengatakan, Prudential Syariah di Indonesia saat ini memiliki 400 ribu nasabah. Dengan aset sekitar Rp 7,8 triliun, Prudential juga menjadi pemimpin di industri dengan pangsa pasar sebesar 29 persen.
Prudential Syariah juga memiliki 45 persen pangsa dana tabarru' nasional, 76 persen pangsa tenaga pemasar bersertifikasi, dan 29 persen kontribusi bisnis baru. Nicandrou mengatakan, target untuk jadi yang terbesar bukan hal yang tidak mungkin.
"Kita sudah jadi yang terbesar di Malaysia dengan pangsa takaful mencapai 30 persen, di Indonesia 29 persen, dan dukungan investasi akan besar pada Indonesia yang penetrasinya kini masih sangat kecil (terhadap industri) hanya 0,1 persen," katanya.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany menyampaikan, penetrasi pasar yang masih sangat kecil tersebut adalah potensi untuk tumbuh lebih besar. Ia bahkan memiliki target menjadikan Prudential Syariah lebih besar dari induknya.
Ia optimistis target itu akan tercapai dalam beberapa tahun ke depan dengan sejumlah strategi yang telah disiapkan. Prudential saat ini memiliki 49 produk syariah meliputi proteksi dan investasi yang akan terus berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Dorongan literasi akan kita teruskan karena penetrasi asuransi konvensional pun masih kecil sekitar 1,3 persen," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mengenang Kedermawanan Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman digambarkan masuk surga dengan merangkak karena sangat dekat dan mudah.
SELENGKAPNYAPembiayaan UMKM BSI Tembus Rp 40 triliun
BSI juga telah merancang strategi untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM.
SELENGKAPNYABRI Terus Bantu UMKM Naik Kelas
BRI menargetkan 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh lembaga formal dapat mengakses pembiayaan formal.
SELENGKAPNYA