Khazanah
Animo Berwakaf Saat Ramadhan Meningkat
Antusiasme untuk berwakaf belum setinggi antusiasme terhadap zakat.
JAKARTA – Selain berpuasa, umat Islam juga berlomba-lomba untuk melakukan berbagai amal kebaikan di bulan Ramadhan, seperti sedekah dan zakat. Selain itu, animo umat Islam untuk berwakaf pun meningkat di bulan suci ini.
Ketua Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Hendri Tanjung mengatakan, meningkatnya animo umat untuk berwakaf disebabkan adanya hadis yang menyatakan bahwa pahala semua amal kebaikan akan dilipatgandakan pada bulan Ramadhan.
“Sehingga animo untuk bersedekah itu sangat banyak, termasuk berwakaf. Itu perolehannya bisa 30 sampai 50 persen,” ujar Hendri kepada //Republika.co.id, Senin (4/4).
Kendati demikian, menurut dia, antusiasme umat Islam terhadap wakaf tidak setinggi antusiasme terhadap zakat. Hal ini karena zakat hukumnya wajib, sedangkan wakaf hukumnya sunah. “Kita harapkan Ramadhan tahun ini wakaf bertambah baik, bertambah banyak perolehannya, khususnya wakaf uang,” ucap dia.
Menurut dia, wakaf uang lebih fleksibel dikelola dan digunakan untuk kemaslahatan umat. Misalnya, untuk pembangunan rumah sakit maupun melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit. “Nah, harapannya kita bisa gunakan hasil wakaf uang itu untuk kesehatan,” kata Hendri.
Untuk meningkatkan perolehan wakaf di bulan Ramadhan tahun ini, BWI telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) pada Senin (4/4). Diklat ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari para nazir dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang wakaf.
Rencananya, diklat ini akan digelar selama Ramadhan 1443 H, yakni setiap Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Materi yang diberikan di antaranya adalah tentang pengelolaan wakaf, fikih wakaf, marketing wakaf, dan akuntansi wakaf.
“Jadi kita berdayakan, kita berikan diklat kepada para nazir untuk bagiamana mereka mengelola wakafnya atau mereka yang ingin tahu tentang wakaf,” jelas Hendri.
Selain menggelar diklat, menurut dia, BWI juga menggencarkan sosialisasi dan literasi tentang wakaf serta melakukan publikasi tentang wakaf. “Yang terbaru kita publikasikan indeks wakaf nasional bagaimana supaya wakaf ini menjadi perhatian dari pemangku kepentingan, wa bil khusus kepala daerah,” ujar dia.
Menurut dia, laporan indeks wakaf nasional tersebut akan terus dilaksanakan BWI. Pada Ramadhan kali ini, menurut dia, pihaknya juga akan meluncurkan buku baru yang berjudul Wakaf dan Ekonomi Syariah: Isu-Isu Kontemporer.
Dalam waktu dekat, BWI juga akan kembali menggelar workshop untuk kalangan jurnalis. Harapannya, informasi yang akurat tentang wakaf dapat tersampaikan kepada masyarakat Indonesia.
“Jadi, kita akan terus lakukan sosialisasi, literasi, dan edukasi kepada masyarakat supaya mereka semakin tahu akan wakaf. Dengan itu, diharapkan bisa menggenjot perolehan wakaf,” kata Hendri.
Sementara, CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengakui bahwa literasi berwakaf di Indonesia masih rendah. Karena itu, Rumah zakat memiliki program tersendiri untuk meningkatkan literasi umat tentang wakaf. "Kami melakukan kampanye melalui media sosial dengan tema wakaf,"ujar dia.
Selain kampanye, Rumah Zakat juga menyelenggarakan berbagai kegiatan secara berkala. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring maupun tatap muka itu menghadirkan pembicara yang memiliki kapasitas di bidangnya.
Selain literasi, Rumah Zakat juga memiliki setidaknya 18 program yang dapat dipilih muwakif. Di antaranya, program wakaf produktif. Ini merupakan skema pengelolaan wakaf dengan menyalurkan dana wakaf menjadi aset produktif yang memberikan manfaat berkelanjutan. Wakaf produktif akan disalurkan dalam bentuk wakaf sekolah juara, wakaf kebun produktif, wakaf klinik, wakaf infrastruktur desa, dan program lainnya.
Ada pula wakaf sumber air yang dimulai sejak pertengahan 2019. Menurut Nur Efendi, wakaf sumber air bertujuan membantu hajat hidup orang banyak dengan menyediakan sumber dan sarana air bersih. Dalam jangka panjang, wakaf sumber air bertujuan menjamin ketersediaan air di daerah rawan kekeringan maupun daerah pelosok.
Menginjak hari kedua Ramadhan, lanjut Nur Efendi, antusiasme muwakif pun meningkat dibanding bulan-bulan lain. Ia berharap, target penghimpunan wakaf Ramadhan 1443 H ini meningkat hingga Rp 20 miliar.
Target tersebut setelah melihat perolehan wakaf Ramadhan di tahun sebelumnya yang meningkat 131 persen dibanding tahun 1441 H.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Asah Kepekaan Terhadap Dhuafa
Bulan Ramadhan jadi momentum untuk meningkatkan kepekaan sosial.
SELENGKAPNYAGelegar Meriam dan Kembalinya Ramadhan di Gaza
Gaza menjadi tempat yang ramai pada Ramadhan.
SELENGKAPNYANgabuburit Bersama Sulaman Kapalo Samek
Hasil sulaman kapalo samek ini tidak hanya bisa untuk selendang.
SELENGKAPNYA