Kerumunan masyarakat di Gaza pada Ramadhan 2022. | AP/Adel Hana

Kisah Ramadhan

Gelegar Meriam dan Kembalinya Ramadhan di Gaza

Gaza menjadi tempat yang ramai pada Ramadhan.

Sejak 1960-an, suara ledakan meriam terdengar saat matahari terbenam di Dubai selama Ramadhan. Suara meriam yang dapat didengar hingga jarak 10 kilometer ini telah menjadi tradisi di Uni Emirat Arab (UEA).

Biasanya, meriam akan diledakkan dua kali dalam sehari oleh polisi Dubai, yakni saat mengumumkan dimulai dan berakhirnya puasa. Pada Ramadhan 1443 Hijriyah, meriam akan ditembakkan di 11 lokasi di Dubai. 

Menurut protokol, empat petugas hadir di setiap penembakan. Dua orang menjaga meriam. Satu petugas memberikan kartrid kosong dan yang lain memuatnya. 

Dua petugas tetap di belakang sebagai penjaga meriam dan memberi perintah. Saat waktu buka puasa, petugas memberi perintah dan meriam ditembakkan.

Polisi setempat berusaha menjaga tradisi itu agar tetap hidup. “Karena penembakan meriam mengingatkan orang-orang tentang waktu mereka bisa mengakhiri puasa,” kata Komandan Unit Artileri di Departemen Umum Keamanan dan Darurat Perlindungan, Mayor Abdullah Al Amimi, seperti dikuti dari laman The National News, Senin (4/4).

Ada lima posisi tetap tahun ini, yakni di Atlantis the Palm, Burj Khalifa, Al Seef, Al Waheda di Century Mall Dubai, dan Hatta di depan Emirates Co-operative Society serta Hatta Hill Park. Polisi Dubai akan memiliki meriam bergerak yang ditempatkan di 11 lokasi area di emirat, bergantian antarlokasi.

Selama tiga hari, meriam buka puasa akan ditempatkan di Al Satwa (dekat Masjid Agung), Al Quoz (dekat dengan Masjid Al Anbiya’a), Al Lisaili (dekat Sekolah Nasional Al Nahda), Lahbab (dekat Lahbab Community Park 1), Al Aweer (dekat Masjid Sheikh Hamdan), Al Khawaneej (dekat Masjid Ahmed Al Habbai), dan Muhaisnah (dekat Masjid Abdul Rahim Mohammed Kti). Pada dua hari berikutnya, meriam akan ditempatkan di Al Warqa, Jebel Ali, Nad Al Sheba, dan Al Barsha.

Sementara itu, di Gaza, warga lokal menantikan perayaan Ramadhan dengan sukacita. “Orang-orang Gaza tahun lalu melewatkan kenikmatan Ramadhan dan Idul Fitri, jadi mereka mencoba untuk mengimbangi tahun ini dan menikmati persiapannya,” kata seorang penjaga toko di pasar Zawya yang ramai, Osama Al Helu, dikutip dari The National News, pada akhir pekan lalu.

Menurut dia, Ramadhan tahun ini jauh lebih baik. Pada tahun sebelumnya, Muslim Gaza dibayang-bayangi perang dan penyebaran virus korona.

Peningkatan infeksi yang terjadi pada musim semi lalu mendorong pihak berwenang memberlakukan serangkaian tindakan selama Ramadhan, termasuk jam malam dan pembatasan pertemuan. Menjelang akhir Ramadhan lalu, konflik antara militan Gaza dan Israel meletus. 

Pada Ramadhan kali ini, Gaza telah dihiasi dengan dekorasi berwarna cerah. Seorang pengunjung pasar, Arej Al Aousi, menyebut, tahun ini dia merasa seolah kehidupan telah kembali ke jalanan.

“Kami merasa senang begitu melihat lampu dan dekorasi di mana-mana,” kata siswa berusia 21 tahun itu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.