Kisah Mancanegara
Al-Aqsa Dipercantik Jelang Ramadhan
Muslim Palestina merapikan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem menjelang Ramadhan.
OLEH DWINA AGUSTIN
Dengan segalon sabun, lentera hiasan, dan cat baru, Muslim Palestina merapikan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem menjelang Ramadhan. Mereka berharap bahwa di bulan suci tahun ini akan merasakan damai, meskipun politik tetap terasa tegang.
Para relawan tua dan muda tiba dari Israel, wilayah pendudukan Tepi Barat, dan Yerusalem untuk mempersiapkan situs tersuci ketiga Islam ini menjelang awal Ramadhan. "Insya Allah Ramadhan akan damai dan lebih baik dari tahun lalu, tanpa masalah," kata warga Old City Yerusalem, Fatima Diab, Kamis (31/3).
Tahun lalu terjadi bentrokan malam antara warga Palestina dan polisi Israel serta pemukim Yahudi selama bulan puasa. Ancaman pengungsian warga Palestina di Yerusalem Timur, penggerebekan polisi di kompleks Masjid al-Aqsha, dan larangan pertemuan malam di Damascus Gate sebagian menyebabkan 11 hari perang antara Israel dan Gaza.
Peristiwa ini membuat lebih dari 250 warga Palestina di Gaza gugur. Sebanyak 13 orang di Israel juga meninggal dunia.
"Yerusalem mengalami situasi politik yang sulit mengingat gesekan terus-menerus dengan pendudukan dan dengan para pemukim," kata seorang warga Palestina di Old City, Amar Seder.
Meski harapan bulan Ramadhan yang damai kali ini, warga sekitar Yerusalem sadar kondisi sedang tidak baik-baik saja. Seorang pria Palestina membawa senjata menewaskan lima orang di pinggiran Tel Aviv pada Selasa (29/3). Peristiwa ini adalah kekerasan terbaru yang telah memicu kekhawatiran eskalasi yang lebih luas.
Dalam pertemuan bersejarah dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada Rabu (30/3), Raja Yordania Abdullah II menyerukan ketenangan. Keluarga kerajaan Hashemite merupakan penjaga situs suci Muslim dan Kristen di bagian timur kota, sebuah daerah yang dikendalikan oleh pasukan Yordania dari 1949 hingga 1967.
Warga Palestina telah melaporkan peningkatan kekerasan pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967. Namun, Seder berharap, dengan adanya dekorasi di masjid Al Aqsa dapat membawa kebahagiaan bagi masyarakat saat ini.
Setelah dua tahun pembatasan Covid-19, para jamaah juga mengharapkan akses yang lebih mudah ke masjid tersebut tahun ini. "Setiap tahun kami membersihkan halaman, makam, jalan, dan sekolah. Kami mempersiapkan masjid menjelang Ramadhan untuk menyambut pengunjung dan jamaah Al Aqsha," kata warga Palestina di Israel, brahim Ayash.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz bertemu Raja Yordania Abdullah II di Amman pada Selasa (29/3) waktu setempat. Pertemuan ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketenangan di Yerusalem menjelang bulan suci Ramadhan.
Pertemuan Menteri Pertahanan Benny Gantz dengan Raja Abdullah adalah yang kedua pada tahun ini. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh pemerintah Israel yang baru, untuk memupuk hubungan yang lebih dekat dengan tetangganya setelah bertahun-tahun diabaikan, seperti dilansir LA Times, Rabu (30/3).
Pertemuan antara Gantz dan Raja Abdullah terjadi sehari setelah raja Yordania mengunjungi Tepi Barat dan bertemu dengan para pemimpin Palestina. Sedangkan diplomat Israel dan Arab mengadakan pertemuan puncak dengan menteri luar negeri Amerika yang berkunjung di Israel selatan.
Ketidakhadiran Yordania dari pertemuan para menteri itu, adalah pengingat bahwa masalah Palestina belum hilang dari agenda regional. Ketegangan antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di Yerusalem selama Ramadhan tahun lalu turut berkontribusi pada meletusnya perang 11 hari antara kelompok militan Hamas dan Israel pada Mei tahun lalu.
Kantor Gantz mengatakan, keduanya membahas langkah-langkah yang direncanakan Israel untuk memungkinkan kebebasan beribadah di Yerusalem dan Yudea dan Samaria, sebagaimana mengacu pada Tepi Barat dengan nama-nama alkitabiahnya. Pembahasan lain ialah terkait tindakan sipil tambahan yang akan menguntungkan warga Palestina.
Istana Kerajaan Yordania mengatakan, Raja Abdullah menekankan bahwa menjaga ketenangan komprehensif dibutuhkan sebagai wujud penghormatan terhadap hak umat Islam untuk melakukan ritual keagamaan mereka di Masjid Al-Aqsa.
Masjid ini sendiri dibangun di atas kompleks puncak bukit yang dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount. Kompleks yang disengketakan pun sering menjadi titik nyala kekerasan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Al-Aqsa Dipercantik Jelang Ramadhan
Muslim Palestina merapikan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem menjelang Ramadhan.
SELENGKAPNYAPanduan Lengkap Ramadhan
Terdapat pembahasan secara khusus tentang program-program Ramadhan di QS al-Baqarah ayat 183-187.
SELENGKAPNYATes Antigen Saat Puasa, Batalkah?
Umat Islam yang sedang berpuasa diperbolehkan melakukan tes swab untuk mendeteksi Covid-19.
SELENGKAPNYA