Hikmah
Meraih Keistimewaan Ramadhan
Setidaknya ada lima hal yang menjadikan Ramadhan begitu istimewa.
Oleh HASAN BASRI TANJUNG
OLEH HASAN BASRI TANJUNG
Sejatinya, setiap yang istimewa akan membuat sesuatu yang berkaitan dengannya menjadi istimewa. Perkara yang semula biasa saja juga akan menjadi istimewa karenanya. Begitu pun bulan Ramadhan yang mulia, sehingga segala amal yang dikerjakan di dalamnya akan mendatangkan banyak keutamaan.
Ramadhan laksana samudra luas yang menyimpan jutaan hikmah yang belum tersingkap, kecuali yang eksplisit disebutkan dalam Alquran dan hadis Nabi SAW. Setidaknya ada lima hal yang menjadikan Ramadhan begitu istimewa.
Pertama, Allah SWT menurunkan Alquran pertama kali pada bulan Ramadhan (QS al-‘Alaq [96]: 1-5). Lalu dipertegas, “Bulan ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan batil)” (QS al-Baqarah [2]: 185).
Kedua, perintah puasa sebagai salah satu rukun Islam diwajibkan pada bulan Ramadhan. “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang mana Allah mewajibkan kepada kalian puasa” (HR Ahmad).
Sebagaimana Firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 183).
Prof Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan, puasa diperintahkan kepada orang beriman. Sebab, hanya orang-orang beriman yang mampu melakukannya. Puasa bukan sekadar menahan lapar, dahaga, dan seks, tapi latihan mengendalikan diri yang mengantarkan seorang mukmin menjadi orang bertakwa.
Ketiga, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup, dan setan-setan dibelenggu (HR Ahmad). Puasa pada siang hari, shalat, tadarus, dan zikir pada malam hari (qiyam) akan membuka pintu surga dan menjauhkannya dari neraka. Hatta, setan pun tak berdaya menggodanya karena jalan masuk (perut dan seks) telah menjadi sempit oleh lapar dan dahaga yang meletihkan.
Puasa pada siang hari, shalat, tadarus, dan zikir pada malam hari (qiyam) akan membuka pintu surga dan menjauhkannya dari neraka.
Keempat, pada Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar (HR Ahmad). “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan” (QS al-Qadr [97]: 1-5).
Kelima, Ramadhan adalah bulan pengampunan dan doa-doa dikabulkan. Nabi SAW bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak, yaitu doa seorang yang berpuasa hingga ia berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil, dan seorang yang dizalimi” (HR at-Tirmidzi).
Akhirnya, jika melakukan amal Ramadhan dengan ikhlas dan penuh kesungguhan, maka kita akan meraih keistimewaannya (HR Bukhari). Allahu a’lam bish-shawab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Al-Aqsa Dipercantik Jelang Ramadhan
Muslim Palestina merapikan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem menjelang Ramadhan.
SELENGKAPNYASukacita Sambut Ramadhan
Wapres menilai tak ada masalah jika ada perbedaan awal Ramadhan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
SELENGKAPNYADaerah Diminta Antisipasi Gelombang Pemudik
Peningkatan mobilitas harus diikuti prokes agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
SELENGKAPNYA