Nasional
Teror KKB Papua Berlanjut
KSAL memerintahkan seluruh jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang.
JAYAPURA — Teror kelompok kriminal bersenjata (KKB) belum reda setelah membuat dua prajurit TNI Angkatan Laut gugur, pada Sabtu (26/3). Teroris KKB pimpinan Egianus Kogoya kembali menembaki Pos Koteka yang dijaga anggota Marinir Kwareh Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (28/3) sekitar pukul 13.00 WIT.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui adanya laporan penembakan yang dilakukan KKB ke Pos Koteka di Kwareh Bawah yang dijaga anggota Marinir. Pos tersebut berada di bawah kawasan Bandara Kenyam.
"Dari laporan yang diterima memang ada penembakan ke arah pos TNI hingga dibalas dan terjadi baku tembak. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut," tutur Izak, Senin (28/3).
Pos Koteka terletak sekitar 350 meter dari bandara. Saat ini seluruh personel TNI di Kenyam siaga namun tidak ada pengejaran karena keberadaan TNI di sana untuk membantu masyarakat termasuk dalam hal menjaga keamanan. "Bila diserang, kami akan membalas menembaki dengan kekuatan penuh," tegas Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Insiden penembakan dilaporkan tidak berpengaruh terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Kenyam. Dari laporan terungkap ada tiga pesawat yang mendarat di Bandara Kenyam.
Sebelumnya, serangan KKB pimpinan Egianus Kogoya, menyebabkan dua anggota Marinir meninggal dan delapan luka-luka. Dua personel yang meninggal yaitu Dan Pos Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari berturut-turut. Hal ini sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa dan penghormatan atas meninggalnya kedua Marinir yang gugur akibat serangan KKB. Pengibaran bendera setengah tiang mulai dilakukan pada Senin (28/3).
Selain itu, Yudo juga meminta seluruh jajarannya untuk mendoakan kedua prajurit yang gugur. "Melaksanakan sholat ghoib/berdoa bersama dipimpin paroh sesuai agama masing-masing," kata Yudo seperti dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
View this post on Instagram
Dalam siaran pers Dispenal disebutkan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Korps Marinir TNI AL di Pos Kwareh Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3) sekitar pukul 17.40 WIT. Serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM) dari dua arah, yakni dari arah belakang pasar dan dari arah sungai Alguru.
GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700. Sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330. Pos Kwareh Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Marinir Pasmar 2 memiliki 35 personel yang berjaga. Lokasinya kurang lebih 1 kilometer dari Polres Nduga dan 2 kilometer dari Koramil Nduga. Selama ini Pos Quary Bawah tidak memiliki permasalahan dengan masyarakat di sekitar pos.
Serangan KKB ke Pos TNI AL pada Sabtu (26/3/) menjadi yang pertama sekaligus melangkapi tiga matra yang sudah diserang KKB. Bulan lalu, KKB juga menyerang Bandara Ilaga di Kabupaten Puncak, Papua, yang menyebabkan prajurit TNI AU Praka Fermansyah mengalami luka tembak. Sebulan sebelumnya, KKB juga menyerang TNI AD yang menyebabkan tiga prajurit gugur.
Terhitung, intensitas teror KKB makin sering dilancarkan dalam dua bulan terakhir. Selain menyasar prajurit TNI, KKB juga menyasar pekerja proyek di Papua. Sejumlah teror dilancarkan pada pekerja yang tengah mengerjakan proyek di Papua.
Namun, pemerintah tetap pada metode operasi Damai Cartenz dengan tetap bertahan dari serangan KKB. Operasi Damai Cartenz sendiri dimulai sejak tengah Januari lalu. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah saat ini memilih pada tahap defensif atau bertahan, tidak ofensif.
"Tapi defensif yang dinamis, tidak statis, yang kita harus pentingkan bagaimana tidak ada korban, tidak ofensif tapi tidak terjadi korban, ini kita lakukan langkah-langkah perlindungan terhadap masyarakat supaya tidak terjadi lagi (korban)," ujar Wapres saat di sela kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (11/3).
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebby Sambom, menuturkan bahwa pihaknya menyatakan bertanggung jawab oleh serangan tersebut. Serangan itu dilakukan bertepatan dengan hari jadi TPNPB yang jatuh pada 26 Maret. Pasukan TPNPB menggunakan senapan sniper ukuran pas dan serangan terus dilakukan di ibu kota Kabupaten Nduga di Kenyam.
Sebby mengiyakan, penyerangan dipimpin Egianus Kogoya sebagai panglima Kodap III Ndugama. "Pasukan TPNPB Sudah mencium keberadaan pasukan teroris, yaitu TNI-Polri di pinggir Kali Kenyam dan selama satu minggu pasukan TPNPB telah melakukan pemantauan. Setelah pemantauan yang matang, pada hari ini Sabtu, 26 Maret 2022 telah dilakukan serangan oleh Pasukan TPNPB," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
KKB Papua Kembali Teror Pekerja
MRP menilai terjadi penyerobotan lahan demi kepentingan bisnis.
SELENGKAPNYAKorban Penembakan KKB Papua Dipulangkan
Satu korban penembakan KKB Papua merupakan anak dari kepala suku besar di Kabupaten Puncak.
SELENGKAPNYADelapan Korban Teror KKB Berhasil Dievakuasi
Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan Polri dan TNI berjalan tanpa hambatan dan gangguan.
SELENGKAPNYA